Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🦋🦋🦋🦋🦋
Jiyong benar, umur bukan jadi tolak ukur kedewasaan. Buktinya dia sekarang jadi gelisah setelah pulang dari Jepang dan Paris karena merasa di gantung oleh Lalisa. Selama di Jepang dan Paris barulah otaknya berpikir jernih, memikirkan kembali sikapnya pada Lalisa.
Bodoh.
Mau sok keren, sok dewasa, hasilnya menyiksa diri sendiri.
Jiyong berdecak kesal.
"Ji, sekali lagi kudengar kau berdecak. Aku akan memanggil Lalisa lewat intercom agar semua mendengar kalau G-dragon sedang merana belum mendapatkan jawaban apapun."
"Lalisa disini?"
Teddy memutar bola matanya, "Aku sudah memberitahumu sejak tadi. Apa yang kau tunggu? Bilang padanya sana kau butuh jawaban!"
"Dia bilang akan menjawabnya setelah aku wajib militer."
"Kau mengiyakannya?"
"Mungkin? Aku tidak ingat. Hyunggg, aku mencium puncak kepalanya. Semalaman aku memikirkan kata-kata keren itu, otak ku buntu."
"Tidak ingat tapi mengingat kau mencium puncak kepalanya dan kata-kata keren mana yang kau maksud? Menurut versi Lisa, kau hanya menggodanya mengenai pakaiannya. Kau harus berhenti men-like foto-foto porno di instagram," cibir Teddy.
Jiyong mengabaikannya, mau menjelaskan bahwa semua itu adalah seni tapi pasti Teddy tidak akan mengerti. "Bagaimana keadaan Lisa setelah aku pergi hyung? Maksudku, aku memberinya begitu banyak perhatian dan aku bahkan berusaha menghiburnya mengenai berita Bambam. Aku pergi ke Jepang dan Paris selama seminggu dengan banyak pikiran."
"Lisa berubah banyak, dia seseorang tanpa beban. Menjahili siapa saja, menghibur yang butuh hiburan, pendengar yang baik, penasehat yang baik, dan pembocor rahasia yang baik."
Jiyong menyandarkan punggungnya lemas, "Jadi hanya aku yang memikirkannya?"
"Mungkin. Memangnya aku bisa membaca pikiran? Tapi kalau kau berharap Lisa seperti kau sekarang," Teddy memandang Jiyong dari bawah sampai keatas kemudian menggelengkan kepala. "Yang kacau begini, jangan harap. Lalisa menjadi lebih bahagia."
