Masih sibuk.. maaf!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~}Kediaman keluarga jeon{
"Oh.. Kau sudah pulang kook?" tanya seokjin saat melihat putra sulungnya didekat tangga, sedangkan seokjin datang dari arah dapur dia mendekat kearah jungkook "ada yang ingin eomma atakan pada mu" seokjin sampai didekat jungkook lalu dia tersenyum "eomma punya kabar baik untuk mu" seru seokjin senang.
"Kabar baik apa?"
Seokjin menepuk pundak jungkook "pernikahan mu dan taehyung akan di percepat... Kalian kan menikah dua minggu lagi, bagaimana kau senang kan?" tanya seokjin.
Jungkook menjaga ekspresinya agar terlihat biasa saja "hmm aku senang" jawab jungkook tak bersemangat.
Seokjin menekuk wajahnya "hanya itu?" tanyanya lagi.
Jungkook memaksakan dirinya jungkook tersenyum "aku senang eomma.. Memang aku harus apa? Berteriak? Wonwoo bisa terbangun, atau eomma mau ku melompat-lompat tidak jelas?" Jungkook mengibaskan tangannya "maaf.. tapi itu bukan gaya ku" tambahnya.
Seokjin mencubit pipi Jungkook "berekspresi Jungkook.. kau harus berekspresi dasar mayat hidup" seokjin menaiki anak tangga "yoongi yang seperti batu saja bisa berekspresi"
Jungkook mengikuti seokjin naik "aku bukan dia eomma" seokjin yang berjalan didepan Jungkook tiba-tiba berhenti lalu berbalik membuat Jungkook terkejut dibuatnya "eomma? Kenapa berhenti? Mengagetkan saja"
Seokjin tersenyum kecil "eomma hampir lupa untuk memberitahu mu"
"Apa?"
"Besok jemput taehyung.. untuk fitting baju dan cari cincin, ok" jawaban seokjin bagaikan petir yang menyambar hati Jungkook, Jungkook hanya diam dan mengangguk. Seokjin melihat itu langsung tersenyum senang "anak pintar... Eomma masuk kamar ya, malam kookie"
Mata Jungkook kosong "malam eomma" balasnya lalu berjalan ke arah pintu kamarnya, seokjin lebih dulu masuk ke kamarnya dan Jungkook sendiri masih berdiri diam didepan pintu kamarnya sambil menggenggam gagang pintu.
Tiba-tiba Jungkook menangis dalam tawa hambar, dia terlihat tertawa tapi air mata membasahi pipinya "apa tuhan sedang mempermainkan takdir ku?" Jungkook menghela nafas berat "baru beberapa jam yang lalu aku memanggilnya dengan sebutan 'jalang' dan besok aku harus menghabiskan waktu dengannya?" Jungkook menghapus air matanya "apa aku masih bisa menatap matanya? Jangankan melihatnya... Aku rasa dia tak mau melihat ku lagi"
"Ada apa dengan hati ku? Rasanya begitu sakit" batin Jungkook
}Kediaman keluarga Kim{
Keesokan harinya Jungkook datang bersama mobilnya, dia berjalan dengan begitu tenang dihalaman rumah Taehyung tapi percayalah hatinya tengah menjerit sekarang. Tangannya hampir meraih tombol bel pintu tapi dia diam, banyak pertanyaan dipikirannya 'apa dia mau bertemu dengan ku?' 'aku harus bagaimana?' dan masih banyak lagi.
Namun belum sempat Jungkook menentukan pilihannya pintu itu sudah terbuka dari dalam, pintu yang terbuka itu memperlihatkan sosok yoongi dengan ekspresi datar dan Jimin disampingnya. "Hmm.. pagi Hyung" sapa Jungkook dengan senyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
[KookV Book 1] : Time between us
Fanfiction[done] Dibaca boleh, gak juga gak apa-apa