Sudah seminggu berlalu semenjak kejadian dirumah daniel, sekarang daniel lebih merasa hidupnya lebih berarti. Dia sudah berhenti dari kebiasaan merokok dan minum minumnya, dia terlihat lebih terurus. Daniel mulai masuk kampus seperti biasanya, tentu saja bersama nami
"NAMI!!" Terdengar suara teriakan membahana, ternyata itu somi bersama daehwi
"Waah daniel hyung kau masih hidup?" Tanya daehwi dan dihadiahi jitakan oleh daniel
"Ada apa som?" Tanya nami
"Tadi aku ketemu sejeong dan dia titip ini" somi memberi sebuah surat, daniel dan nami saling bertatapan sesaat
"Hmm makasih som, sejeongnya mana?"
"Udah pergi, sejeong pindah ke USA lagi katanya" seketika mata nami melebar, dia juga dapat melihar daniel terkejut.
"Ong kemana?" Daniel bertanya ke somi dan daehwi dengan nada khawatir, daehwi dan somi hanya menggeleng kepala lalu daniel berlari mencari ong dan nami juga pergi.
Daniel berlari seperti orang kesetanan, dia mencari seongwoo dimana mana sampai akhirnya langkahnya terhenti ditempat bermain baseball lalu dia masuk dan benar seongwoo ada didalam sana, memukul setiap bola yang datang dengan tatapan kosong.
"Kau tak ingin mengejarnya?" Kata daniel yang mengambil tempat disebelah seongwoo
"Hidupku terlalu nyata untuk disamakan dengan drama korea, dia bilang ingin pergi untuk merangkai perasaannya. jika dia ingin pergi ya pergi saja yaa asal dia kembali dengan perasaan yg nyata" jawab seongwoo dan daniel hanya diam, bagaimana seongwoo bisa menahan perasaan bertepuk sebelah tangan selama bertahun tahun sedangkan dia yg merasakan cinta bertepuk sebelah tangan beberapa bulan saja hampir mati rasa.
"Awalnya aku iba padamu, Namun sekarang tidak lagi" kata daniel lalu memukul bola.
Dilain tempat, nami sedang duduk ditaman kampus hanya menatap surat pemberian sejeong. Dengan perlahan ia membuka surat itu
Untuk Musuhku
Sekarang aku pergi, dan kepergianku mengartikan aku melepaskan daniel.
Bukan karena aku tak mencintainya namun rasa cintaku terlalu dangkal untuk mencapainya.
Kuharap kau bahagia bersama daniel, aku pergi.Isi surat yang singkat namun padat dan lugas, membuat nami dapat merasakan ketulusan yang dimiliki sejeong. Nami merasa tak enak hati namun dia senang sekarang daniel hanya miliknya seorang.
Lalu setelah selesai melepaskan rasa galau, ong dan daniel pergi berbicara dikafe
"APA?! Kau pergi dari rumah dan sekarang tinggal dirumah nami?" Ong dibuat terkejut dan daniel hanya mengangguk
"Aku pergi dulu, mau kerja" lalu daniel pergi dan hanya ditatap oleh ong, terkadang hidup temannya itu terlalu drama.
Daniel diterima bekerja disalah satu toko bunga, disana dia mendapat gaji yang lumayan besar karena toko buka menjadi ramai karenanya.
"Silahkan ganti baju dulu" kata gadis yang juga bekerja ditoko tersebut. Lalu daniel mengganti bajunya menjadi kemeja putih lalu pergi menjaga toko.
"Permisi, saya mau beli bunga anggrek. Bisa dibungkuskan?" Kata pembeli
"Baiklah" lalu daniel membungkus anggrek tersebut, para pengunjung lebih lama melihat daniel dari pada memilih bunga wkwk /ini kenapa bahas beginian/
Lalu setelah selesai bekerja daniel membeli bunga baby breath untuk nami dan membungkusnya dengan cantik, lalu bergegas ingin pulang
'Seperti suami saja yang tak sabar melihat istri dirumah' kata daniel dalam hati
Namun tangannya dicegat oleh gadis yg bekerja ditoko juga
"Oppa, apakah itu untuk pacarmu?" Daniel hanya mengangguk sambil tersenyum"Sudah ya aku pulang dulu" lalu daniel berlalu mengabaikan gadis yang bernama Sana itu tengah mengepalkan tangan tersebut.
Tbc.
Aduuh singkat banget yaa, maapin author:")
I laf ya laf ya laf yaah ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
✅I Love You ; Kang Daniel
Fanfiction'Mari bertaruh' 'Siapa yang menyatakan cinta duluan dia yang kalah' Kang Daniel X Kim Nami;OC! [update : sabtu dan minggu]