Bagian Empat Belas

3.2K 341 7
                                    

Yang terjadi sebenarnya

Sana tengah memperbaiki letak bunga bunga dan tanpa sengaja dia melihat seseorang yang selalu jadi lockscreen handphone kang daniel. lalu sebelum nami berhasil membuka pintu toko, sama berpura pura jika ada laba laba dibelakang bajunya dan alhasil dia memeluk daniel dan meminta daniel untuk membuang laba laba tersebut. Jadi sewaktu nami membuka pintu, yang nami lihat adalah daniel dan sana yang saling berpelukan.

Lanjuut v:

"NAMI!" Daniel dengan refleks melepas pelukan sana dan berlari mengejar nami. Disisi lain, sana hanya tersenyum atas kemenangannya.

Nami yang duduk ditaman hanya menunduk dan menangis, dia tidak menyangka daniel akan mendua. Dia kembali teringat kejadian itu, dia akui wanita yang dipeluk daniel memang sangat cantik dan dia merasa kalah saing.

Tak lama kemudian dia merasakan ada yang memeluknya, dan itu adalah daniel.

"Yaa kang daniel, apakah aku hanyalah lelucon bagimu?" Kata nami

"Salah paham bagaimana, aku melihat sangat jelas jika kalian berci-" kata kata nami terputus, daniel menciumnya. Setelah beberapa saat ciuman itu dilepaskan oleh daniel.

"Biar aku jelaskan dulu, aku tak ingin kita kelahi hanya karena salah paham. Itu sangat kekanakan" kata daniel mengelus kepala nami dan nami hanya mengangguk

"Jadi yang cewek tadi namanya sana, nah tiba tiba ada laba laba dibajunya terus kayaknya dia takut laba laba jadi dia peluk aku dan minta tolong ambilin laba labanya" jelas daniel ke nami

"Kamu percaya kan sama aku?" Kata daniel sambil mengelus kepala nami, dan nami hanya mengangguk lagi dengan sisa air matanya membuatnya terlihat seperti bocah

"Good girl" kata daniel lalu membawa nami kedalam pelukannya.

"Daniel, aku lapar" kata nami didalam pelukan daniel, dan pelukannya daniel lepas dan menggenggam tangan nami.

"Ayoo cari makan" lalu mereka pergi

Disisi lain, keadaan dirumah daniel sangat kacau. Orang tuanya sering kali berkelahi dan saling menyalahkan satu sama lain. Seperti hari ini

"Ini semua gara gara kamu pa, kamu nggak nahan daniel waktu dia pergi" kata mama daniel

"Kamu nyalahin aku lagi?! Kamu yang terlalu memaksa daniel kemarin!" Teriak papa daniel

"Ini semua karena kamu jodohkan dia sama sejeong!" Balas mamakang

"KAMU YANG MAKSA DIA AKU YANG KAMU SALAHKAN? TERSERAH!"

PRAAKK!!

Suara alat kosmetik dibanting hingga berserakan dilantai, dan akhirnya papa kang pergi. Akhirnya kamar itu hanya dipenuhi dengan tangisan mama daniel yang teriak, dia ingin tau keadaan daniel tapi dia terlalu takut. Takut daniel makin membencinya

Setelah beberapa hari setelah kejadian itu mama daniel mulai nggak makan, dan mulai sakit dan di larikan kerumah sakit

"Ma kamu harus makan" kata papa kang

"Daniel pa daniel" kata mama kata mama kang sambil nangis nangis

"Iyaa papa bakalan cari daniel untuk mama tapi mama makan dulu" kata papa yg sudah berusaha menyuapi bubur ke mama

"Mama mau disuapin daniel paa" akhirnya papa kang menyerah

"Baik, papa cari daniel sekarang" akhirnya papa kang pergi lalu menelpon sekretarisnya

"Cari keberadaan daniel sekarang, aku ingin bertemu" lalu memetikan telfon

Dan berjalan keluar dan memasuki mobil pribadinya

"Bagaimana? Apa sudah ketemu?"

"Sudah pak, tuan daniel bekerja di toko buka di toko X"

"Baiklah, ayo pergi" lalu mobil tersebut melaju ketujuan.

Setelah kejadian laba laba gagal, sana semakin risih melihat daniel dan nami yang makin mesra. Seperti siang ini, nami mengantarkan makanan ke toko untuk makan siang daniel

"Bagaimana kerjanya hari ini?" Tanya nami sambil memberi onigiri kepada daniel

"Seperti biasa, tapi belakangan banyak wanita yang datang" kata daniel sambil memakan onigiri tersebut, lalu nami membersihkan remahan seaweed diujung bibir daniel

"Pelan pelan makannya" lalu daniel hanya tersenyum, terkadang nami berpikir bahwa sifatnya dan daniel terbalik. Seperti nami pacar lelaki sedangkan daniel pacar wanita, daniel tipe pacar yg sangat manja.

Disela sela makan daniel dipanggil oleh sana "oppa, ada yang mencari didepan"

"Siapa?" Tanya daniel

"Entahlah, sepertinya penting" lalu daniel keluar dari ruang istirahat dan matanya melepar

"Ada apa?" Kata daniel

"Ikutlah, jenguk eommamu. Dia masuk rumah sakit" daniel hanya melebarkan matanya

"Siapa nie-" lalu nami terdiam melihat papa daniel dan menunduk

"Ajak sekalian pacarmu kalau mau" kata papa kang, daniel menatap tak percaya lalu menarik datang nami masuk ke mobil

"Kita mau kemana niel?" Tanya nami

"Rumah sakit" dijawab oleh papanya daniel, nami hanya menatap minta penjelasan ke daniel namun melihat mata daniel yg mengisyaratkan 'nanti kujelaskan' akhirnya nami hanya diam

"Bagaimana kuliah kalian?" Suara papa daniel memecahkan keheningan

"Ehh lancar paman" dijawab oleh nami, daniel diam saja sepanjang perjalanan kerumah sakit lalu suasana kembali sepi sampai kerumah sakit.

Daniel, nami dan papakang turun dari mobil, lalu pergi keruang rawat mama kang. Namun sebelum masuk ruangan mereka ditahan papa kang.

"Daniel, kamu masuk dulu. Saya mau bicara sama nami" awalnya daniel menolak tapi nami meyakinkan daniel bahwa dia akan baik baik saja, lalu akhirnya daniel setuju dan masuk kedalam ruang tersebut

Nami dan papa kang pergi ke kafetaria rumah sakit, hening diantara mereka sampai akhirnya papa kang buka bicara

"Berapa daniel membayarmu untuk semalam?" Nami tertohok

Hatinya mencelos

Air maranya mengalir

TBC.

Maaf untuk updetan yg tidak teratur, Yaah author sedang krisis sekarang, bukan krisis ide tapi krisis jaringan dan kesehatan. Tolong maklumi ya :")

Terima kasih sudah setia mengikuti cerita ini, author akan berusaha lebih sering update lagi :"")

I laf ya laf ya laf yaah ❤️😭

✅I Love You ; Kang DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang