Bagian Tiga Belas

3K 334 3
                                    

Daniel sudah sampai kerumah dan melihat rumah masih kosong, tidak biasanya sudah malam begini mereka belum pulang. Lalu daniel mencoba menelpon nami

Halo, ada apa niel?

Kamu dimana?

Ohh aku lupa memberitahumu, kami akan pulang malam soalnya ada kekacauan dipasar

Kenapa tidak memberi tahuku? Aku akan kesana

Tidak ingin merepotkanmu, dan tidak perlu kesini. apa sudah selesai bekerja??

Sudah sayang, cepatlah pulang aku rindu atau mungkin hanya lapar hehe

Haha berarti kau merindukanku hanya ketika lapar? Awas saja aku suruh eomma tidak masak malam ini

Aku merindukanmu setiap saat, tapi ketika lapar rasa rindunya makin bertambah karena energiku tak ada

Baiklah aku tutup dulu. Clik

Sambungan telepon terputus dan daniel hanya tersenyum, daniel sebenarnya tidak enak jika harus menumpang terus hanya saja uangnya belum cukup untuk menyewa apartemen lain.

Daniel lalu masuk kekamar nami dan meletakkan bunga yg dibelinya tadi disana, lalu tanpa sengaja melihat foto yg nami pajang disana. Disebelah kiri ada foto nami dan jonghyun dengan note 'kau sumber energiku' dan disebelah kanan ada foto nami dengan dirinya dengan note 'kau sumber kebahagiaanku' daniel hanya tersenyum melihat itu lalu dia keluar dari dalam kamar tersebut dan masuk kekamarnya.

Tak lama kemudian ada terdengar suara pintu terbuka dan ucapan 'kami pulang' lalu daniel keluar dan melihat appa, eomma, nami, dan yongguk yang terlihat senang.

"Hmm ada apa ini? Kenapa kalian terlihat senang?" Tanya daniel

"Kami menang durian runtuh nak" kata appa kim dengan bangga

"Iyaa hari ini aku memenangkan undian uang yg lumayan besar" kata yongguk

"Waah baguslah"kata daniel

"Dan hari ini dagangan eomma laku habis, jadi malam ini kita bisa makan daging yg banyak" kata eomma sambil memperlihatkan bungkusan ditangannya

"Horeee" kata nami sambil bertepuk tangan lalu daniel dengan sigap mengambil bungkusan bawaan eomma dan meletaknya ke dapur, lalu nami membanti eomma memasak dan daniel yongguk menyiapkan peralatan makan.

Lalu setelah selesai memasak mereka makan dimeja makan. Lalu appa angkat suara

"Yongguk, dengan uang tadi pergilah ke kyoto dan masuk kuliah yg kau inginkan dulu"

"Hah? Appa tidak perlu" kata yongguk

"Iyaa guk-ah, dulu kita sangat kekurangan uang dan kau sampai putus kuliah kedokteran yg kau inginkan" kata eomma

"Uang yg kau dapat adalah hasil keberuntunganmu, mungkin tuhan ingin kau kuliah jadi pergilah appa, eomma dan nami akan baik saja" kata appa

"Oppa, appa dan eomma benar. Kerjalah cita cita oppa, selagi kita mempunyai uang. Agar kehidupan kita bisa berubah" kata nami, daniel hanya bisa diam melihat situasi ini, terasa sangat berbeda dengan keluarganya sendiri.

"Baiklah, aku akan pergi menggapau cita citaku" kata yongguk

"Tunggu apa lagi nak? Kemaslah barang barangmu" kata eommakim

"Baiklah eomma, appa" lalu yongguk pergi kekamar untuk berkemas

"Keluarga kalian sangat hebat, kalian saling mendukung satu sama lain dan saling menghormati, sangat berbeda dengan keluargaku" kata daniel

"Nak, tidak ada orang tua yg benar benar tidak peduli kepada anaknya. Appa yakin ibumu sekarang sedang memikirkan apakah kau sudah makan atau belum" kata appa kim

"Appa benar, telponlah orang tuamu sekali sekali. Setidaknya mereka ingin tau apakah kau sehat atau sakit" kata eomma, nami hanya tersenyum kearah daniel. Senyum yang memberi semangat

Setelah selesai makan appa dan eomma masuk kedalam kamar untuk beristirahat, sedangkan nami mencuci piring diluar lalu tiba tiba ada tangan melingakar dipinggang nami. Daniel memeluk nami dari belakang

"Hey, apa yang kau lakukan??!" Kata nami terkejut

"Biarkan begini, sebentar saja. Aku hanya kelelahan dan butuh sedikit perhatian darimu" kata daniel

Nami hanya diam, lalu daniel menempelkan dagunya di bahu nami.

"Daniel geli, apa kau tak kepanasan ada diposisi begini? " kata nami

"Menurutku ini sangat nyaman, aku suka posisi ini" kata daniel

"Nielll, aku maluu" daniel hanya tertawa lalu mencium pipi nami sebentar sebelum melepaskan pelukannya, nami hanya memerah dibuatnya.

"Nami apakah besok kamu ada jam kuliah?" Tanya daniel

"Tidak ada, kenapa memangnya?"

"Besok mari makan siang bersama, jemput aku ditempat kerja saat jam makan siang lalu kita pergi bersama" kata daniel

"Hmm baiklah" setelah nami selesai memcuci piring mereka kembali ke kamar masing masing

Besoknya setelah nami menemankan yongguk belanja nami pergi ketempat kerja daniel, lalu setelah membuka pintu toko pemandangan pertama yang nami lihat adalah daniel sedang berpelukan dengan seorang gadis, seketika nami menghempas pintu lalu pergi

Dia menangis.

Tbc.

Lalalaa maapin update yang tak tentu ini, belakangan kesehatan kurang fit jadi susah mau nulis hmmm

Tapi tetap

I laf ya laf ya laf yaah ❤️

✅I Love You ; Kang DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang