Bagian sepuluh

3.4K 357 16
                                    

"Jadi mau bicara apa?" Kata sejeong agak sedikit sinis

"Kamu cinta banget ya ke daniel?" Nami agak sedikit takut dengan sejeong

"Bisa liat kan? Jelaslah gue cinta ke dia!" Kata sejeong sedikit membentak

"Tapi yang kamu lakuin itu keegoisan bukan cinta" nami juga memjawab dengan sedikit teriak

"Gue emang egois terus apa?"

"Nggak ada sih" nami cuma membalas begitu, membuat sejeong agak tersentak

"Emang lo suka ke daniel?" Lalu nami menatap sejeong

"Urusan itu cukup saya yang tau" sejeong cuma senyum remeh ke nami

"Hah rupanya lu cuma cewek bullshit!" Sejeong langsung berdiri mau pergi

"Saya memang bullshit, tapi saya tulus" sejeong berhenti sebentar lalu pergi

Daniel masih diam mengingat perkataan ong tadi

'Kira kira jika ini jonghyun bagaimana dia akan menghadapi situasi seperti ini?' Tanya daniel dalam hati

Lalu nami masuk kedalam ruangan daniel

"Bagaimana keadaanmu?" Daniel hanya tersenyum

"Aku baik, tadi ibumu datang dan memberiku makan" daniel berusaha bersikap sewajarnya

"Hmm baguslah" lalu suasana menjadi awkward diantara mereka

"daniel/nami" kata mereka bersamaan

"Hmm kau saja duluan" kata daniel

"Apakah kau tidak pernah menyukai sejeong?" Tanya nami

"Tidak, aku tidak mungkin menyukai orang yang dicintai sahabatku"

"Eeh?? Maksudmu?" Nami membelalakkan matanya

"Tidakkah kau sadar? Ong menyukai sejeong" nami masih terkejut

"Hei tutup mulutmu nanti masuk lalat" daniel lalu menaikkan dagu nami agar mulutnya yg setengah terbuka kembali tertutup

"Benarkah?? Wahh daebak!"

"Apa yang membuatmu begitu terkejut? Bukan kah itu wajar?" Nami terdiam

"Hmm benar juga ya" lalu mereka sama sama terdiam

"Nami" mata mereka saling bertatapan

"Bisakah aku memelukmu? Aku ingin pastikan perasaan ini nyata atau palsu, hatiku terasa berdebar bahagia dan sakit disaat aku bersamamu" nami hanya terdiam sebentar lalu dia memeluk daniel

"Ternyata aku benar benar mencintaimu" kata daniel

"Nami.. aku tak berharap dapat menggantikan posisi jonghyun dihatimu, aku hanya ingin mendapat pengakuan jika aku ada dalam hatimu" tak terasa air mata nami jatuh dan daniel bisa merasakannya.

"Jika sebegitu sulitnya setidaknya katakan jika kau benar benar tak suka padaku, setidaknya lebih baik sakit hati sehari daripada kau gantung sehari hari" nami hanya diam dan tak menjawab, lalu daniel melepaskan pelukannya dan menghapua air mata nami

"Apa arti air mata ini? Untukku atau untuk jonghyun?" Nami masih diam

"Perih mana berusaha mencintai orang yg tak kau cintai dengan menunggu orang yang kau cintai hidup kembali? Realistislah nami, kau cukup doakan dia bahagia dari sini. Tuhan tak akan suka kau terlalu memuja mantanmu seperti berhala" daniel hanya melihat nami yang menunduk dengan bahu bergetar

"Mungkin aku egois karena memaksamu ingin memilikimu, tetapi aku tak akan setuju melihatmu sengsara seumur hidup" lalu nami memberanikan diri menatap mata daniel.

"Mari kunjungi jonghyun" dunia daniel terasa runtuh, dari sekian lebar nasehatnya ke nami hanya jonghyun yang masih nami pikirkan.

Dapat terlihat jelas sekarang daniel tengah tersenyum, tersenyum tulus namun pahit. Dia ingin tertawa sejadi jadinya jika saja dia ingat dia masih punya otak untuk membaca situasi.

"Baiklah, mari kunjungi makan jonghyun" daniel lalu melepas jarum infus yang berada ditangannya dan itu membuat nami terkejut

"Hey daniel, apa yang kau lakukan??!!" Nami berusaha menghentikan daniel yang ingin berdiri

"Aku sudah sembuh, dan tidak sabar untuk bertemu mantanmu. Ayo pergi" lalu daniel menarik nami keluar dari saba, lalu dengan segera menghentikan taksi.

"Kepemakaman XYZ" lalu dengan segera melesat ke tempat, individu didalam hanya diam. Nami berlalu takut untuk membuka suara, sama halnya dengan daniel. Namun tangan mereka masih bertautan

"Sudah sampai" kata supir taksi, lalu mereka turun dan daniel memberi 5 lembar 100 won kepada supir taksi

"Tuan ini terlalu banyak" kata supir taksi

"Ambil saja semua" lalu daniel kembalu menarik nami dan terdengar teriakan 'terima kasih tuan, semoga tuhan selalu memberkatimu'

Semampai dipemakaman jonghyun, daniel melepas tangan nami. Nami hanya terduduk lemas dan mengusap foto jonghyun

"Sudah lama tidak bertemu jonghyun-ah, apakah disana sangat nyaman? Aku sangat merindukanmu jonghyun-ah" lalu air mata keluar lagi dari mata nami, entah berapa kali ia harus menangis hari ini.

Pikiran daniel kacau, dia tak tau apa yang sudah dia perbuat. Dia hanya hilang akal tadi, dan tak bermaksud menyakiti nami

"Aku terlalu egois, aku merasa sama seperti sejeong, aku hanya seorang brengsek. Aku hanya akan membuatmu menangis jika berada didekatku, mungkin bukan aku orang yang tepat untuk melindungimu" nami masih diam melihat foto jonghyun, lalu daniel beranjak pergi dari situ

Selangkah

Dua langkah

Tiga langkah

Empat langkah

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tak terasa sebuah tangan menarik daniel dan tak lama kemudian bisa daniel rasakan sebuah benda kenyal mendarat dibibirnya. Daniel dibuat terkejut setengah hidup

Nami menciumku hanya itu yang hatinya ucapkan

Ciuman itu berlangsung tak lama, lalu nami melepaskan ciuman tersebut dan menarik daniel mendekat ke makan jonghyun.

"Jonghyun-ah, aku sudah menemukan seseorang yang aku cintai. Perkenalkan namanya kang daniel" nami tersenyum nelihat kearah daniel yang masih terkejut

"Walaupun aku menemukan penggantimu posisimu tetap sama dihatiku, kau adalah orang yang sangat berarti yang pernah mengisi kehidupanku. Aku harap kau selalu berbahagia dan tolong doakan aku bahagia selalu bersama daniel" kemudian daniel dan nami sama sama tersenyum.

Maafkan aku jonghyun, setelah mengambil pacarmu bukannya mau meminta maaf alih alih meminta restu kata daniel dalam hati

Lalu mereka pamit pulang kepada jonghyun, dan berjalan menuju halte bus terdekat

"Jadi hari ini kita mulai jadian?" Kata daniel, nami hanya mengangguk malu

"Hmm jadi bolehkan aku menciummu lagi?" Kata daniel dan membuat muka nami makin merah, lalu daniel menarik tengkuk nami dan mencium bibirnya.

"Terima kasih, aku sangat mencintaimu" kata daniel

"Terima kasih sudah mau padaku, aku juga mencintaimu" lalu bibir mereka kembali bersatu

Tbc.

Sekali lagi maafkan saya yang telat update:")

I laf ya laf ya laf yaaahh ❤️❤️

✅I Love You ; Kang DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang