Bagian Sebelas

3.2K 362 2
                                    

Hari ini daniel sudah boleh pulang kerumah, dengan bantuan nami daniel pun sampai dirumah. Namun ketika masuk kedalam rumah, daniel dan nami dibuat terkejut oleh kehadiran orang tua daniel.

"Apa apaan maksudnya ini daniel?? Kenapa sejeong tiba-tiba membatalkan rencana pertunangan kalian?!" Terlihat tatapan murka dari ayah daniel. Dan hanya ditatap daniel dengan wajah datar.

"Sudah kubilang aku tak mau dengannya. Jangan paksa aku!" Jawaban daniel tak kalah sarkatis. Suasana sangat menegangkan saat ini, lalu tatapan orang tua daniel berpindah kepada nami.

"Apa karena wanita ini? Yaa kang daniel! Jawab, aku eommamu! Hey kau, berapa daniel membayarmu untuk semalam?!" Nami tersentak mendengar bentakan ibu daniel

"Jaga bicaramu eomma! Sudah cukup, apa peduli kalian terhadapku? Sudah kubilang aku tidak ingin bertunangan dengan sejeong" bentak daniel, dan dihadiahi tamparan oleh ayahnya

"JAGA BICARAMU! KAMI ORANG TUAMU!" Daniel hanya tertawa miris

"Orang tua katamu? Apakah kalian peduli ketika aku hampir mati dirumah sakit kemana kalian? Disaat aku meminta kalian menemaniku dimalam ulang tahunku kalian tak datang. Apakah kalian yakin kalian orang tuaku?" Sentakan daniel membuat orang tua daniel dan bahkan juga nami terdiam

"Tapi kami bekerja untuk menghidupimu dan menjodohkanmu dengan sejeonh adalah pilihan terbaik untuk masa depanmu daniel" eomma daniel buka bicara

"Eomma, appa... apakah kematian dongho hyung tidak cukup untuk membukakan hati kalian? Sebelum kalian menjodohkannya kalian juga mengatakan kalimat yang sama kepada dongho hyung, apakah masa depannya bahagia?? Jika bahagia mengapa dia harus mati dengan cara minum obat karena frustasi?? Apakah sekarang kematianku yang kalian nantikan?? Maaf eomma, appa. Aku sudah tidak tahan dengan semua ini, terserah kalian" daniel melihat ayahnya terdiam dan eommanya menangis, bisa dilihatnya nami sedang shock

"Aku kembalikan semua fasilitasku kepada kalian,  silahkan hapus namaku dari kartu keluarga jika kalian mau" daniel mengeluarkan dompet dan kunci mobilnya lalu meletakkannya diatas meja didekat mereka, lalu menarik tangan nami.

"Dialah wanita yang kucintai, aku pergi. Masih ada 'keluarga' yang menungguku, walaupun dirumah kecil namun aku merasakan kasih sayang dan kehangatan keluarga" lalu berjalan keluar namun sebelum keluar daniel melanjutkan kalimatnya

"Sebelum aku keluar dari sini sebagai mantan anak kalian, aku sangat berterima kasih telah melahirkanku dan membesarkanku dengan uang kalian" lalu mereka pergi

Daniel dan nami hanya berjalan dalam keheningan, daniel berjalan didepan nami. Air mata daniel mengalir, nami tau itu. Sesampai ditaman nami mendudukkan daniel disana, lalu memeluk daniel.

"Tak apa niel, keluarkan saja. Aku disini bersamamu" lalu daniel menangis dipelukan nami, nami pun ikut menangis.

"Mereka membuhuh hyungku nami, mereka selalu memberi beban kepada hyungku. Mereka tidak pernah mengetahui keinginan anak mereka, mereka egois nami" daniel menangis, nami hanya terus diam sambil mengelus kepala daniel.

Dirumah daniel hanya tinggal eommanya yang menangis dan ayahnya yang entahlah bagaimana ingin menyebutnya

"Biarkan saja anak itu, nanti juga menyesal dan memohon mohon pada kita. Anak itu manja dan tak bisa hidup tanpa uang" lalu ayah daniel pergi kekamar. Meninggalkan ibunya lalu ikut pergi kekamar /serahmerekamaungapai/

Setelah daniel tenang mereka pergi kerumah nami, dan mereka melihat eomma, appa, dan hyung nami yang sedang menyiapkan meja untuk makan malam

"Hey anak muda, sini masuk" lalu appakim menarik tangan daniel.

"Adik ipar, makanlah. Ini sup rumput laut spesial buatan eomma" lalu menuang makanan diatas mangkuk daniel, eomma nami mengupas kerang untuk daniel lalu menyuapkan kemulut daniel.

"Makanlah yang banyak nak" Daniel hanya memakan sambil tersenyum tanpa terasa air matanya keluar

"Terima kasih semua, kalian sangat baik padaku" membuat mereka kaget melihay daniel menangis

"Hei kau kenapa nak?" Tanya eommakim, lalu daniel menceritakan semua

"Orang tuamu sungguh keterlaluan" yongguk mengepalkan tangannya

"Tak apa, tinggallah disini. Kau sudah kami anggar seperti anak sendiri" eommakim mengelus ngelus rambut daniel

"Maaf merepotkan, aku akan secepatnya mencari kerja dan menyewa rumah" kata daniel

"Tak apa nak, santai sajalah" kata appakim. Lalu mereka melanjutkan acara makan mereka.

Nami hanya tersenyum melihat daniel, ternyata dia mengalami masa sulit selama ini.

Tbc.

Hi! Maafin telat update :")
Sedang mabuk perjalanan authornya :")

I laf ya laf ya laf yaah ❤️

✅I Love You ; Kang DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang