PART 38

8.2K 512 10
                                    


2,5 tahun kemudian.

Kehidupan rumah tangga Ali dan Prilly masih berjalan mulus. Si baby Hans, anak adopsi Ali dan Prilly kini telah berusia 2,5 tahun . Walaupun status Hansen hanya anak angkat, namun Ali dan Prilly bgtu menyayanginya dengan tulus melebihi anak kandung mereka sendiri. Dan untuk Aldan, ayah Ali , dia menganggap Hansen sebagai cucu mereka sendiri. Terkecuali bagi Merlin.

Hansen yg kini berusia 3 tahunpun telah memulai sekolah anak usia  dini. Secara gampangnya paud lah , biar gampang 😄😄.

Dan Prilly, sampai detik ini dia blum mengandung. Dia rajin memeriksakan dirinya ke dokter, dan semuanya selalu baik2 saja. Entah apa yg salah. Namun, Ali tak pernah mempermasalahkannya. Bagi Ali, hiidup bersama Prilly sdh lebih dr cukup untuk membuatnya bahagia, walaupun sebenarnya, ia juga menginginkan anak dr Prilly. Mungkin , mereka masih harus bersabar .

Pagi ini, Hansen tengah menikmati sarapannya bersama Prilly dan Ali sebelum ia pergi sekolah. Prilly menyuapinya dengan telaten roti yg diberi butter dan sprinkle coklat .

"Mom mom, becok Hans libul secolahnya ?" tanya Hans yg entah mengapa sampai saat ini masih cadel dalam berbicara.

Prilly yg gemas mencubit pipi anaknya pelan. Sementara Ali , ia hanya tersenyum melihat pemandangan di hadapannya.

"Iya baby Hans, besok kamu libur sekolahnya. Memang baby Hansen mau kemana besok? " tanya Prilly antusias.

Mendengar pertanyaan Prilly, Hansen cemberut. Dia menatap ke arah Ali seolah2 ingin mengadu. Ali yang ditatap seperti itu pun langsung mengangkat Hansen dan mendudukkan di pangkuannya.

"Kenapa boy ? Ada yang salah dengan pertanyaan momy ?"

Hansen mendesah pelan. Ia menggelengkan kepalanya membuat Ali dan Prilly tertawa .

"Dady, Hansen itu cudah becal, sudah dua cetengah tahun, tapi knp momy  celalu panggil Hans dengan cebutan baby ?"

Mendengar pertanyaan yg seperti keluhan itu, Ali dan Prilly tertawa bersama . Anaknya yg baru 2,5 tahun itu mengaku, kalau dirinya sdh besar.

Ali mencium kepala Hansen dengan penuh sayang.
" Oh, jadi anak dady ini sudah besar yah ? Sudah bukan bayi lagi?"tanya Ali gemas.
Hans menggeleng dengan cepat.
"Hansen bukan bayi, momy, dady. Tapi Hans itu big boy, " jawab Hansen diiringi senyum manisnya.

" Oh jadi anak momy sekarang jadi bigboy ya ? " tanya Prilly menimpali.

"Iya dong, BIG BOY, not baby ," jawabnya lucu yg membuat Ali dan Prilly kembali tertawa bersama.

**********

Prilly terlihat termenung sembari melihat hujan yg tdk bgtu lebat. Entah apa yg salah dengannya, sepertinya memikirkan sesuatu.  Ia merasa hidupnya tidak tenang akhir2 ini .
Ali yang mengetahui hal itu segera mendekati Prilly , memeluknya dari belakang. Ia mencium pundak Prilly dengan lembut.

"Ada yang kau fikirkan , my wife ?"
Prilly memutar badannya menatap Ali yg tetap tampan walau usianya sdh mencapai 37 tahun itu.

"Aku takut sayang, aku akhir2 ini merasa diikuti oleh seseorang,"ucap Prilly dengan gemetar.

Ali yg mendengarnya pun terkejut.

"Apa katamu ?? Kau merasa diikuti seseorang dan kau tidak memberi tahu padaku ?"

"Maafkan aku sayang, mulanya aku berfikir itu perasaanku saja, namun sekarang aku yakin , kalau itu nyata. Ada seseorang yg mengikutiku," ucap Prilly yakin.

Ali memeluk Prilly, ia benar2 merasa ketakutan sekarang.
" Aku takut, Ali. Aku takut, jika ternyata ia adalah pembunuh mama papa, yg juga ingin membunuhku ."

Ali menggeleng dengan cepat.
"Tidak akan ada yg membunuhmu, aku akan perketat penjagaan rumah ini, kau tak perlu khawatir. Dan jika kau pergi, mintalah Kim untuk mengantarmu."

"Baiklah kl bgtu,aku lebih lega sekarang"ucap Prilly akhirnya.

"Omong2 masalah Kim, saat ini kau menggajinya berapa sayang?" tanya Prilly penasaran. Ia tidak pernah tahu masalah gaji untuk Kim, ia hanya membayar para ARTnya dan memberi bonus untuk Kim tiap bulan 10 juta.

"Kenapa ? Apa kau takut aku lebih mahal membayar membayar Kim dari pada uang bulananmu ?"tanya Ali menggoda.

"Haha, tidak mungkin kau memberinya lebih mahal drpada uang bulananku, karena aku punya yg Kim tak punya," ucap Prilly penuh percaya diri.

Ali tersenyum menyeringai.
"Jadi apa yang kau punya dan Kim tak punya?"

Prilly mengalungkan tangannya di leher Ali.

"Aku punya 2 gunung yang bgtu indah, dan Kim tidak. Aku punya lubang buaya, dan Kim tentu tidak," jawab Prilly asal yg membuat Ali gemas.

"Bicara macam apa ini ? Sudahlah drpada kita membahas Kim , mending kita lakukan sesuatu yg belum tercapai," ucap Ali dengan wajah beringasnya.

"Ali, tp ini masih jam 8",ucap Prilly namun sepertinya Ali tak peduli.

*********

"Oppa Si Jinn, ahh aku kangen," ucap Prilly lalu memeluk sepupunya itu.

"Hai bie, gimn kabar kamu?" tanya Si Jinn, lalu mengusap kepala Prilly penuh sayang.

"Baik oppa Jin. Eh oppa tau gosip terbaru gak di korea ?"

Si Jinn menggeleng cepat.

"Song song couple bakal nikah loh oppa !!"

"Whattt ?? Jadi itu kabar terbarunya bie ? Itu sih dah lama , "jawab Si Jinn mencibir.

"Lah oppa, saya baru lihat hape ini, jadi ya baru tau,hehe" jawab Prilly diakhiri kekehannya.

Si Jinn menoyor kepala Prilly pelan.
" Huh payah, punya handphone aja keluaran terbaru, gadget yg keren2 , atm sampai saldonya tumpah ruah, mobil selalu keluaran terbaru, tp masalah gosip aja nomor terahir kaya orang pedalaman."

"Ih oppa masa gitu," ucap Prilly tak terima.

"Lagian ya, gpp kali ketinggalan gosip dikit, yang penting mah gue kaya , haha," ucap Prilly menyombongkan diri kpd Si Jinn.

"Huuu dasar sombong, iya ya yg suaminya kaya, atmnya sedompet full, kartu kredit limitnya ratusan juta, berliannya tercecer dimana2, garasinya udah kaya showroom," ucap Si Jinn menjelaskan kekayaan Prilly yg membuat Prilly terkekeh.

Begitulah Prilly dan Si Jinn jika bertemu, mereka pasti adu mulut dalam waktu yanglama.

"Oh iya Bie , aku sudah kirim uang perusahaan bulan ini ke rekeningmu yah, semoga bisa menambah harta kamu," ucap Si Jinn yg di balas anggukan Prilly.

"Thank you oppa, btw Jinn ini kapan nikah ya ?" ledek Prilly yg langsung dicubit oleh Jinn.

"Kamu mang ga bisa ya , kl ga ngledek opaa ?"

Prilly meringis kesakitan.
" Ampun oppa Jin yg ganteng, Prilly tobat setobat2nya."

Si Jin memonyongkan bibirnya, "Tobat sambel kali ah".

Si Jinn menatap arloji di tangannya .
"Eh Prill, gue mau rapat."

Prilly menepuk jidatnya pelan.
"Duh, aku lupa jemput Hansen oppa, dia harusnya pulang setengah jam yg lalu," ucap Prilly lalu bergegas pergi menjemput Hansen di sekolahnya.

******

"Duh Mr. Kim, ini kok macet gini ya ? Bisa ngebut ga kita ?"
Prilly terlihat bgtu panik, bgtu jalananan bgtu macet siang ini. Pasalnya, ia sdh terlambat menjemput Hansen, di tambah kondisi jalanan yg macet. Ia merutuki dirinya sendiri yg lupa karena asyik mengobrol dengan oppanya itu.

Selang beberapa puluh menit kemudian, ia sudah berada di loby sekolah Hansen. Namun keadaannya bgtu sepi. Prilly mendatangi kelas Hansen dgn langkah yg bgtu tergesa.

Bgtu sampai di kelas Hansen, ia hanya mendapati wali kelasnya. Tak ada seorang muridpun disana.
Kemana perginya Hansen?

*********

hay ,,, di next nih, Tuh Hansen udah jadi bigboss, eits salah deh bigboy mksdnya. Kira2 Hansen kmn ya ?  Ada yg ngumpetin gak nih ?

MY PRILLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang