PART 37

8.9K 559 7
                                    


Malam itu Prilly terlihat tidak tenang. Ia mondar mandir saja dari tadi. Seperti sedang memikirkan sesuatu.
Ali yang melihatnya , tersenyum lalu berjalan ke arahnya dan langsung memeluk istrinya dengan penuh kelembutan.

"Apa yang kau pikirkan , my wife ?" Tanya Ali sembari mengecup leher Prilly dengan mesra.
Prilly hanya menggelengkan kepalanya membuat Ali bingung.

"Kau ingin berbelanja ? Atau ingin liburan ? Atau mau toko mas ? " tanya Ali yang membuat Prilly mendelik.

"Toko mas ? Yang benar saja tuan Ali, mengurusi tokomu saja sudah lelah bagaimana dengan toko mas "? jawab Prilly sedikit ketus.

Ali hanya tersenyum ketika mendengar jawaban Prilly. Ya, memang, mereka telah melebarkan usahanya dengan membangun toko serta beberapa toko berlian.

"Lalu , apa yang kau mau , my wife ?" Tanya Ali sekali lagi.

Prilly terlihat tidak yakin. Ia memandang wajah tampan suaminya itu.

"Apakah kau mau melakukan apa yang kau mau sayang ?" Tanya Prilly galau.

Ali menggenggam tangan Prilly, lalu mengecupnya lembut.

"Apapun yang kau mau, yang kau pinta bahkan aku harus menyuling air lautpun, aku akan lakukan, tapi harus dibantu dengan Jin, haha "ucap Ali sembari tertawa yang malah membuat Prilly tambah kesal.

"Sayang , serius ih !" 

Ali mengangguk paham.

"Okey serius. Kamu mau apa ?"

Prilly menatap Ali ragu namun akhirnya ia memberanikan diri untuk mengatakannya.

" AKU INGIN KITA MENGADOPSI ANAK "

Ali agak terkejut mengetahui keinginan Prilly. Tapi itu adalah hal gampang yang ia lakulan.
Ali memeluk istrinya, lalu mencium kening Prilly singkat.

"Besok pagi, kita cari panti asuhan terdekat dari sini ,"ucap Ali yang membuat Prilly tersenyum bahagia lalu mencium bibir Ali singkat.

"Thank you, my hero 😊 ".

**************************

Saturday night, kediaman Aldan Pratama.

Ruang  keluarga di kediaman Aldan Pratama ( ayah Ali ) begitu ramai . Ya, mereka berkumpul setelah Ali mengatakan bahwa akan ada pengumuman penting.

Ali kini duduk di sebelah Prilly, sebelum akhirnya berdiri untuk mengumumkan beritanya.

"Ya selamat malam semua, jadi saya mengumpulkan kalian semua disini, untuk memberikan kabar penting yang akan kami sampaikan ," ucap Ali penuh keyakinan.

" Ada apa Li ? Jangan membuat kami semua penasaran," tanya Aldan antusias.

"Saya dan Prilly akan mengadopsi anak ."

Semua yang hadir tampak terkejut. Tak terkecuali Aldan, ayah Ali.
Tapi iya ttp menerima apapun yg Ali lakukan dan mendukungnya.

"Apa kau tidak salah Ali ?" Mengadopsi anak dari panti asuhan yang asalnya pun tidak jelas anak siapa ?" Tanya Merlin yang membuat Ali geram .

"Tante Merlin ga usah bingung, siapapun anak itu yang akan kami adopsi akan jadi anak yang jelas, karena akan menjadi anak kami", ucap Ali sengit membalas perkataan tantenya.

"Kak Aldan bagaimana ini ? Masa keluarga kita akan bertambah satu lagi, dan yang lebih parahnya itu ga jelas keturunan siapa ?"tanya Merlin kpd Aldan yg merupakan kakanya .

Aldan hanya tersenyum mendengar perkataan Merlin.

"Apapun yang Ali lakukan sudah sepatutnya kita dukung Merlin, bukan malah menyudutkannya. Dan siapapun yang akan diadopsi mereka dia akan jadi keturunanku, dan berhak atas warisanku sebelum kamu,"ucap Aldan tegas dan membuat Merlin mati kutu.

"Ali dan Prilly, apapun yang kalian ingin lakukan, lakukanlah selama itu benar mwnurut kalian. Papa akan dukung apapun itu", ucap Aldan sembari melempar senyum ke arah Ali dan Prilly.

***************

Jalan Raya, Jakarta Selatan.

Sore itu, Ali dan Prilly tengah berada di jalanan ibu kota dan diantar oleh Kim. Namun ada yang berbeda, di mobil itu ada satu anggota baru lagi yakni si bayi tampan yang kini di gendong oleh Prilly.
Ya, setelah melewati proses yang lumayan panjang akhirnya mereka bisa mengadopsi seorang bayi laki2 yang berumur 3 bulan. Masih kecil memang, tapi Ali dan Prilly tidak masalah. Mereka berharap, setelah mereka mengadopsi anak, mereka akan segera memiliki momongan sendiri.

"Sayang, lihat deh bayinya lucu sekali ," ucap Prilly dengan mata yang berbinar .

Ali pun ikut memandang wajah bayi itu, lalu tersenyum memandang Prilly.

"Iya, dan dia juga tampan," ucap Ali sembari mengelus bayi laki2 itu .

"Sayang, kita beri nama siapa ya bayi ini ?" Tanya Prilly yang ingin mengganti nama bayi yg mjd miliknya kini.

"Bagaimana kalau Hansen ? Kita panggilnya Hans ?"

Prilly mengangguk setuju, namun tiba2 keningnya berkerut seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Nama panjangnya siapa ?" Tanya Prilly lagi.

"Hansen Aldian Pratama," jawab Ali dengan penuh keyakinan. Dan Prilly hanya tersenyum dan mengangguk sebagai tanda setuju.

Prilly menatap baby Hans dengan tatapan sayang. Ia menciuminya berkali2. Entahlah, walaupun Hans bukan anaknya, ia begitu menyayangi bayi yang ia adopsi tadi siang itu .

" Oke baby Hans, kita pulang kerumah ya, mama sama papa udah siapin kamarnya baby Hans, semoga baby Hans suka," ucap Prilly yg terdengar bgtu bahagia.

Di tempat kemudi, Kim begitu senang melihat tuan dan nyonyanya bgtu bahagia.

"Selamat ya Tuan dan Nyonya Ali. Semoga kalian segera diberikan momongan, " ucap Kim yg bgtu tulus.

"Terimakasih Kim, kami minta doanya ," jawab Ali lalu tersenyum.

" Tuan tuan, kalau hanya minta doa, ya mana bisa punya momonganlah. Ya Tuan harus berusaha lebih keras lagi. Jangan lupa begituan dan jangan lupa nancepinnya yang dalem, terus semprot yang kuat, "timpal Kim yang membuat Ali murka sementara Prilly hanya tertawa .

"Kim, tutup mulutmu, atau gak gaji ....

"Jangan tuan, gaji saya jgn diapa2in, ucap Kim memotong ucapan Ali .

"Haha, makanya Kim yah, kau cukup nurut saja sama saya yah, ga usah bawel, " ucap Ali yang langsung membuat bibir Kim cemberut.

*********

Hay hay, nih ceritanya udah muncul. Sory ya baru publish. Minta semangatnya dong yah boleh kan? Jgn lupa vote and komen.

Love you guys,

Istri sahnya Hari Setyawan.

MY PRILLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang