PART 42

7.7K 564 37
                                    

Pagi itu, seperti biasanya keluarga kecil Ali tengah menikmati sarapan bersama. Hansen yang berusaha makan sendiri namun remahan makanannya bertebaran kemana2 membuat Ali gemas lalu mengelus kepala anaknya itu. "Pintar anak dady."

Berbeda dengan Hansen, Prilly justru terlihat tak bersemangat pagi itu.
Ia merasa letih, dan tak semangat seperti biasanya membuat Ali khawatir lalu menempelkan telapak tangannya di dahi Prilly.
"Kamu sakit my prill ?"
Prilly hanya menggeleng pelan.

Hansen yang melihat mamanya berbeda dari biasanya itu, melangkahkan kakinya berjalan mendekati momynya lalu mencium pipi Prilly dengan lembut.
"Momy cakit ?"
Prilly tersenyum mendapat perlakuan manis dari anaknya.
"Gak sayang, Momy mungkin cuma capek."
Hansen mengangguk mengerti.
"Momy kl capek tidul, jangan makan," sahut Hansen yang membuat Ali tertawa lalu memangku anaknya itu .
" Momy makan dulu dong bigboy, baru tidur."
Lagi2 Prilly hanya tersenyum mendengar omongan suami dan anaknya itu.
"Ayo kita berangkat, sdh telat ini ," ucap Prilly lalu berdiri dan membawa tas Hansen .
Ali dengan segera menggandeng Hansen keluar rumah. Hari ini Ali dan Prilly akan mengantarkan Hansen bersama ke sekolah.

Sinar matahari yang telah menembus bumi mengenai wajah Prilly dan membuatnya merasa merinding.
Belum sempat, ia membuka pintu mobil, ia memundurkan langlahnya lalu berteduh di halaman rumahnya membuat Ali bingung dan segera berlari menghampiri istrinya itu.
Ia memegang kedua tangan istrinya.
"Kamu kenapa My wife ?"
Prilly terlihat menggigit bibir bawahnya dan meremas tangan Ali.
"Aku takut sama sinar matahari. Ga tau kenapa , hari ini kau yang antar Hansen sendirian ya sayang ?"
Ali hanya mengangguk, walaupun sebenarnya merasa aneh.
"Apalagi ini ? Kenapa istriku jadi takut dengan sinar matahari ? Apakah dia keturunan Vampir ? Cullen Family ?" tanya dalam hati.
Ali mendekatkan wajahnya, mencium kening istrinya dengan lembut.
"Aku pergi dulu, jika ada apa2 hubungi aku saja. Jika kau lelah, tidur dan jangan melakukan apapun. Aku membayar para ART disini untuk melayanimu, jadi kau tak perlu melakukan apapun," pesan Ali panjang lebar yg langsung diiyakan Prilly.

Setelah berpamitan dengan Prilly, Ali segera mengantarkan Hansen ke sekolah karena hari yang sudah semakin siang.

***********

"Tuan Ali, ada apa dengan nyonya Prilly ?" tanya Kim yang kini tengah membelokkan setirnya ke kanan  setelah mengantar Hansen.

Ali menggelengkan kepalanya.
" Ia katanya takut terkena sinar matahari," jawab Ali jujur yang membuat Kim melongo.
" Apa Tuan tidak memberikan uang untuk membeli sunblock atau cream SPF? Sehingga nyonya Prilly takut gosong jika terkena sinar matahari ?"
Mendengar pertanyaan Kim, wajah Ali memerah. Ia mengepalkan tangannya ke arah Kim.
"Sembarangan kau ini !!! Aku tidak pernah lupa memberikan jatah bulanan untuknya ya, bahkan aku memberikannya sebulan 2x dengan jumlah yamg bgtu banyak . Kau tahu, kau bisa melihat tumpukan cek yang aku berikan padanya," sahut Ali tak terima.
Mendengar sahutan Ali, kepala Kim manggut2 seolah mengerti, namun tiba2 ia mengernyitkam dahinya.
"Lalu , knp nyonya Prilly takut dengan matahari ?" Atau jangan2 nyonya Prilly itu telah di kawini oleh Vampir !!" ucap Kim asal yang membuat Ali geram.
"Kau ini !! Bukannya membuatku tenang malah begitu. Gajimu ku potong 10 juta," ucap Ali yang membuat Kim terkejut.
"Appppa ?? Maaafkan saya Tuan, tadi saya hanya asal," sesal Kim yang membuat Ali tersenyum penuh kemenangan.
"Hhuuuu, giliran masalah rupiah aja, tobat kau Kim."
Kim tersenyum malu.
"Bagaimanapun, rupiah itu penting Tuan boss."

******

Begitulah, kehidupan Ali dan Prilly berjalan dengan semestinya. Masalah penculikan Hansen pun telah terselesaikan . Ternyata penculik itulah yg telah membunuh Carloz dan Claire, orgtua Prilly. Prilly yang mengetahuinya sempat ingin membunuh penculik yang bernama XXXSELL itu, namun Ali berhasil menenngkannya. Oleh Ali, ia meminta kpd pengacaranya agar XXXSELL dihukum seumur hidup dan ternyata di kabulkan oleh pengadilan.

Dan sekarang, hidup Alu dan Prilly lebih tenang dari sebelumnya, kecuali satu masalah ttg Prilly yg belum hilang yaitu, takut terkena sinar matahari. Entah apa yang salah dengan Prilly kali ini. Sejak kejadian pertama itu, Prilly benar tidak pernah keluar rumah kecuali sedang hujan. Bahkan untuk mengantar Hansen sekalipun jika ada sedikit sinar matahari, ia akan membatalkannya. Hal itu membuat Ali merasa aneh . Namun ia tidak berani mempertanyakan hal itu kpd Prilly. Bagi Ali selama istrinya itu sehat dan bahagia, tidak ada masalah untuknya.
Namun , tidak untuk pagi ini.
Entah mengapa Hansen hari ini ingin bgtu diantar oleh Prilly ke sekolah padahal hari itu matahari bersinar dengan cerah. Prilly telah memberikan pengertian kpd Hansen, namun kali ini entah mengapa Hansen tidak mau mengerti.
"Memang kenapa kalau momy telkena matahali ? Mama bakal kebakalan ?"
Prilly menggelengkan kepalanya perlahan.
"Momy juga ga tau sayang, tp momy ga bisa, Hans berangkat sama dady saja ya," bujuk Prilly namun Hansen tetap tidak mau.
Ali yang tidak terima Prilly menolak permintaan Hansen pun merasa jengah. Entah kesabarannya telah habis atau tersisa sedikit. Menurutnya alasan Prilly itu terlalu dibuat2.
"Memangnya kenapa kau takut matahari ? Tubuhmu akan menghilang jika terkena matahari ? Demi apapun Prilly , ini tidak lucu. Stop joking. Anak kita hanya memintamu mengantarkannya kesekolah setelah 2 minggu penuh lau tidak mengantarkan dia dengan alasan terkena sinar matahari, alasan apa itu ? Semua orang memandangmu aneh, kau tahu itu ! Apakah kau ini hantu ? Atau vampir ? "

Mendengar ucapan suaminya, air mata Prilly menetes dengan derasnya, membuat Ali merasa bersalah. Ali melangkahkan kakinya mendekati Prilly namun Prilly menghindar.
"BERHENTI !! CUKUP KAU MENNGATAIKU YANG BUKAN2 "

Prilly menghampiri Hansen, dan mengegendongnya ke luar rumah, berniat untuk mengantarkan kesekolah meninggalkan Ali yang mengacak rambutnya frustasi.
"Kenapa aku begitu bodoh?"

Sedangkan Prilly, belum sempat ia masuk kedalam mobil, tubuhnya melorot, ambruk di halaman rumahnya membuat Hansen menangis dan Kim berteriak kencang, membuat Ali berlari ke halaman rumahnya.

"NYONYA PRILLYYY !!!!!""

Ya, kali ini Prilly pingsan dengan sebuah alasan, terkena sinar matahari yg entah mengapa seperti mjd musuh baginya itu.

Hayyyu, Prilly knp ??Masa cuma kesengat matahari langsung pingsan !

MY PRILLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang