BAB 13

102 23 8
                                    

NekJah sedang bersendirian ditepi jendela yang menghadap jalan. Rasa kehilangan Azzam masih tak dapat dilupakan lagi. Dia menangis keesakkan. Sungguh sedih baginya, kehilangan orang yang dia sayangi.

Azzra yang jauh dalam sedepa tangan sedang melihat kelakuan NekJah. Yaa, dia pun sedih sebenarnya tapi dia terpaksa kuat semangat. Kalau dia pun sama macam NekJah, siapa yang ingin memujuk atau nasihat antara satu sama lain? So , dia terpaksa kuatkan semangatnya untuk hadapi semua dugaan yang datang. Bak kata pepatah " Setiap dugaan , pasti ada hikmahnya. " Ye tak? Azzra cuba memujuk hati NekJah.

" Nek! " Sudah² lah tu kesian zam nanti dkat sana. Janganlah menangis dah yee. Tlong redha dgan pemergian zam, biar dia tenang disana. " - Azzra Shalwani

" Tapi zammm... " - NekJah

" Shhhh, dah dah.. " - Azzra Shalwani

Azzra Shalwani merapatkan dirinya dekat NekJah, lalu dia memeluk NekJah dengan erat sekali. Hanya Azzra sorang saja tempat untuk NekJah bergantung. Tiada siapa dah untuk dia jadikan tempat mengadu atau melepaskan keluhannya.

" Nek? " - Azzra Shalwani

" Yee Raa, kenapa naakk? " - NekJah

" Raaa nak tanya sikit boleh?.. " - Azzra Shalwani

" Tanya banyak pun boleh sayang.. " - NekJah

" Zam ade kembar kan?.. " - Azzra Shalwani

NekJah terkedu mendengar persoalan dari Azzra Shalwani. Lalu dia terdiam sebentar..

" Nek , plzz ceritakn semuanya dekat Raa.. " - Azzra Shalwani

Dengan berasa berat hati. NekJah pun memulakan al-kisahnya..

" Zam memang ada kembar, tapi diorang dipisahkan masa kecil dahulu. Yelah , masa mama dgan papa Raa bercerai , msa tu lah juga diorang dipisahkan. Mama bawa zam datang sini dan suruh Nek jaga dia, mama kata nanti mama akan datang jenguk zam tapi selepas 5 tahun mama pergi baru dapat khabar yang mama telah meninggal dunia disebabkan kemalangan.. Masa tu papa pulak bawa kembarnya zam, entah kemana dia bawa pergi pun Nek tak tahu. Dimana kembarnya berada pun Nek taktahu.. " - NekJah

" Kalau boleh Raaa nak tahu nama kembar zam, bolehkan? " - Azzra Shalwani

" Ermm, nek tak ingatlah. Cuba Raa pergi ambik kotak yang ada atas almari tu dan tlong ambilkan spek mata Nek sekali " - NekJah

Azzra Shalwani tanpa membuang masa, dia terus bergegas ke tempat yang ingin ditujunya. Setelah mengambil barang yang diarahkan oleh NekJah , dia pun kembali ke ruang tamu. Dia duduk bersila di bawah.

" Kotak ape ni Nek ? " - Azzra Shalwani

" Bak spek mata Nek.. " - NekJah

Azzra Shalwani menghulurkan spek mata ke arah NekJah. Langsung NekJah menyarungkan spek itu di bahagian mukanya.

" Nii lah, satu-satunya kenangan yang ada pasai kembar dua orang tu.. " - NekJah

NekJah menyelak gambar dan kertas yang berada dalam kotak itu. Akhirnya, dia terjumpa sijil kelahiran mereka berdua. NekJah menghulurkan sijil kelahiran yang bercetak nama Azzim Shazwan.

" Azzim Shazwan Bin Hazzran ? " - Azzra Shalwani

" Yup, Itu kembar Azzam.. " - NekJah

" Nek, boleh tak Raa nak simpan semua maklumat ni? " - Azzra Shalwani

" Boleh saja , apa salahnya.. " - NekJah

" Terima kasih. " - Azzra Shalwani

" Sama-sama.. " - Nekjah

**************************************

[H] MENGHITUNG DOSAWhere stories live. Discover now