Di malam pergantian tahun yang dingin, dua sejoli dengan tangan yang saling bertautan memandang ke arah langit penuh bintang. Masih jam sebelas. Tenang saja.
"Tak terasa hubungan kita sudah mau ke satu tahun lagi ya, Artie. Hehe." [Name] berani memulai pembicaraan. Arthur menghembuskan napas dan keluarlah asap putih dari mulutnya, efek salju dan dinginnya malam ini di rooftop sekolah.
"Iya, Sweety."
Ahhh. Betapa hangat hati [Name]. Perlahan sifat Arthur yang tsundere jarang terlihat.
"Nanti pas beberapa detik lagi menuju pergantian tahun. Kita hitung mundur, yuk." [Name] menengok dan memberikan senyuman manisnya pada Arthur.
Arthur balas menengok dan balas tersenyum pula. "Itu sudah pasti, [Name]."
Mereka menatap lagi ke atas langit.
"Ah, iya. Aku sampai lupa. Aku ada sesuatu untukmu, [Name]. Hasil tanganku sendiri." Arthur berseru riang. Melepaskan tangan kanannya yang menggenggam tangan kiri [Name]. Ia mengambil sesuatu dari saku jaketnya. Sebuah syal warna merah jambu dengan hiasan simpel namun terlihat cantik sekali.
[Name] takjub melihat syal itu.
Arthur segera mendekat ke arah [Name], saling bertatapan dan berhadapan. Ah, berisik sekali hati [Name] saat ini. Arthur perlahan memakaikan syal itu ke leher [Name], sampai wajah Arthur sangat dekat, dan Arthur menempelkan keningnya pada kening [Name].
[Name] terdiam, tertegun.
"I love you, sweety," bisik Arthur dengan senyuman kecil.
[Name] terdiam saja. Dan balas tersenyum.
Ini dia si tsundere yang telah terlampau mencintai kekasihnya.
. . . . . . . . . .
- T A M A T -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
