Sehun melangkah ke kelasnya dengan cepat. Setelah meletakkan tasnya, ia berjalan ke arah bangku kekasihnya yang sedang duduk tenang sambil membaca majalah.
Ia duduk di bangku di depan meja Joohyun, menghadap gadisnya, tentunya. Tangannya dilipat di meja. Ia hanya diam memandangi Joohyun.
Joohyun menyadari itu. Ia menghentikan aktivitasnya dan menatap Sehun.
"Chagiㅡ"
"Kenapa semalam mendiamkanku?" Tanya Joohyun dengan cepat. Tatapannya dingin, ia terlihat marah.
"Maaf," kata Sehun pelan. Ia menunduk dan memainkan jarinya. Raut wajahnya memelas.
Joohyun diam. Ia kembali membaca majalahnya. Ia terus menggerutu di dalam hatinya. Ia sangat ingin merajuk. Semalam, Sehun hanya menjawab singkat semua pertanyaannya. Seolah tidak bersemangat, dan itu sangat menyebalkan.
Ia menghela napas. Kemudian memegang tangan Sehun lembut. "Kenapa tidak cerita kalau ada masalah?"
Sehun mengalihkan pandangannya pada Joohyun. Ia memaki dirinya di dalam hati, menyesal telah bersikap buruk tadi malam.
"Sebenarnyaㅡ"
"Hyung!" Terdengar suara yang Sehun kenal dari ambang pintu. Ia menoleh, mencari sumber suara.
Baekhyun berdiri di sana. Napasnya terengah-engah. Keringat mengalir dari pelipisnya. Ia gelisah.
Sehun membulatkan matanya. Apa yang dia lakukan?
"Hyung?" Tanya Joohyun bingung.
Sehun berdiri, dan bergegas menuju Baekhyun. Menariknya keluar dari kelas, sebelum teman-temannya ribut. Tentu saja itu membuatnya menjadi pusat perhatian di kelas.
Sehun mendorong Baekhyun kasar. "H-hyung!"
"Apa yang kau lakukan? Kenapa ke kelasku?" tanya Sehun dengan nada tinggi yang tertahan, seolah ia sedang membentak sambil berbisik.
"Maaf, Hyung. Aku tidak tau di mana kelasku," ucap Baekhyun. "Jadi aku mencari kelasmu."
"Bodoh!" Sehun mengumpat. Ia heran. Bukankah seharusnya 'adik' barunya ini menanyakan letak kelasnya sendiri, bukannya kelasnya?
Baekhyun hanya diam. Ia mulai membuka mulutnya. "Aku berangkat dengan motor lain tadi,"
"Sehun, dia siapa?" Tanya Joohyun tiba-tiba. Ia muncul dari balik pintu.
Sehun tersentak. Spontan ia menoleh ke arah Joohyun yang sedang berdiri di sampingnya dengan wajah penasaran. Mata indahnya mengamati Baekhyun dari ujung rambut sampai ujung kakinya.
"Ha-halo, Nun- ah maksudku, Sunbae, Sunbae-nim," sapa Baekhyun.
"Sunbae? Adik kelas ya?" tanya Joohyun lagi. Kali ini ia menatap Sehun, meminta penjelasan. "Atau anak baru?"
Melihat Sehun yang hanya diam, Baekhyun akhirnya membuka suara. "Namaku B-Baekhyun, aku anak baruㅡ adik Sehun Hyung,"
Joohyun menatap Baekhyun heran. "Adik?"
"Yah, anak angkat." kata Sehun singkat. Lagi-lagi, Joohyun menatap Sehun dengan penuh pertanyaan yang memenuhi otaknya. Tak lama, ia menjadi antusias.
"Wow! Benarkah? Benarkah itu, Bae Kyun?" tanya Joohyun.
"Ehm- namaku Baekhyun, Sunbae-nim," kata Baekhyun, mengoreksi pertanyaan Joohyun. "A-aku- aku baru kemarinㅡ"
"Hebat sekali! Sehun, kau tidak akan kesepian lagi, iya kan?" kata Joohyun.
"Cih," Sehun berdecih kasar. Baekhyun memutar otaknya, mencari akal.
"Maaf, Sunbae-nim. Aku harus mencari kelasku. Sampai jumpa nanti," kata Baekhyun, kemudian membungkuk untuk Joohyun.
Joohyun tersenyum dan membalasnya. Ia melambaikan tangan pada Baek saat 'adik baru'nya itu melangkah meninggalkannya dan Sehun.
"Kenapa tidak memberitahuku?" tanya Joohyun.
"Memangnya aku diberi tau?" balas Sehun datar. Ia bersandar pada pintu kelasnya.
"Ah," ucap Joohyun yang mulai mengerti. "Jadi dia alasanmu marah semalam?"
"Aku tidak marahㅡ"
"Lalu apa?"
Sehun menghela napas kasar. "Aku hanya tidak suka. Aku tidak menyetujui ini," jawabnya sambil masuk ke kelasnya, meninggalkan Joohyun.
Sesaat kemudian, bel masuk berbunyi dan guru-guru masuk ke kelas masing-masing. Sehun menjalani pelajarannya dengan hati yang tidak senang.
.
Saat istirahat, seperti biasanya Sehun berkumpul dengan sahabat-sahabatnya. Salah satu dari mereka, Jongin yang baru datang membawa berita.
"Hei, hei, kalian sudah dengar?" tanya Jongin.
"Tentang apa?" Junmyeon balik bertanya.
"Ada anak baru, dia laki-laki. Namanya Baekhyun," jelas Jongin sambil menarik kursi untuk ia duduki.
"Ah, aku tau. Adik kelas kita?" kata Kyungsoo.
"Yap. Kudengar, dia menjadi populer di angkatannya. Cewek-cewek itu langsung membuntutinya kemanapun," jawab Kai.
"Kuakui, dia memang memesona. Tapi, dia terlihat cantik untuk seorang pria," lanjutnya.
Sehun menghela napasnya kasar. Ia berusaha mengabaikan pembicaraan teman-temannya dengan memainkan ponselnya.
"Tapi kurasa, tidak ada yang mengalahkan pesona si Tuan Sehun di sini," kata Junmyeon sambil tertawa lantang saat menyadari sikap Sehun.
"Apa maksudmu?" tanya Sehun datar.
"Tidak perlu cemburu, Sehun-ah. Kita tetap akan main bersamamu walaupun si Baekhyun ini lebihㅡ"
"Hentikan, bodoh," terdengar suara dari belakang mereka. Chanyeol datang dengan segelas es jeruk di tangannya. Ia duduk di samping Jongin. "Dia jelas sangat berbeda dari Sehun. Baekon itu- terlihat imut,"
"Baekhyun, dasar bodoh," kata Kyungsoo sambil melemparkan penghapusnya ke Chanyeol.
"Kau tidak tertarik pada laki-laki, kan, Park Chanyeol?" tanya Jongin curiga.
"Bodoh! Tentu saja tidak. Mau kukemanakan Tiffany nantiㅡ"
"Hei, diamlah," kata Junmyeon. "Kalian tidak sadar? Sehun sepertinya sedang kesal,"
Sehun melirik Junmyeon. Ia menarik telinga Junmyeon kasar, hingga Junmyeon meringis kesakitan.
"Ada apa?" tanya Chanyeol, memastikan Sehun sedang dalam keadaan baik.
"Tidak ada."
"Ayolah, aku tau,"
"Tidak."
"Beritau atau kuㅡ"
"Baekhyun adalah adikku."
.
tbc
.
KAMU SEDANG MEMBACA
glad ( sebaek ff )
Fanfiction[ sehun x baekhyun ㅡ as brother ] kehadirannya, mengubah segalanya.