Joohyun tertidur dengan menundukkan kepalanya. Tubuhnya masih terikat di kursi yang ia duduki sejak sore ini. Ia lelah.
Begitu juga Baekhyun. Ia tergeletak di sudut ruangan dengan tangan terikat di belakangnya. Ia menatap sunbaenya yang tengah tertidur pulas.
Muncul perasaan bersalah. Ia tahu, seharusnya ia tak pernah mendekati Joohyun. Dengan begitu, Lay tidak akan melakukan ini pada mereka, dan Sehun tidak akan kecewa.
Aku ini payah.
Baekhyun berusaha duduk dan bersandar. Seluruh tubuhnya terasa sakit, bahkan dadanya nyeri. Ia membenci dirinya sendiri sekarang.
Ia mendongakkan kepalanya, kemudian memejamkan mata. Terus mengucap maaf dalam hatinya, dengan tangan di punggung yang berusaha melepas ikatannya.
Maafkan aku, Hyung.
.
Sehun menghentikan motornya di depan sebuah kedai tua yang masih ramai, diikuti sahabat-sahabatnya yang masih setia membantu mencari kekasih dan adiknya.
"Sehun-ah, kemana lagi kita harus mencari?" tanya Chanyeol dengan suaranya yang serak. Ia terlihat lelah, seperti yang lainnya.
"Kita sudah mencari selama 6 jam dan nihil." kata Jongin setelah membuka kaca helmnya.
"Pulanglah kalau kalian lelah. Orang tua kalian pasti khawatir." kata Sehun datar.
"Orang tuamu juga. Baekhyun dan Joohyun masih belum ditemukan, Sehun-ah." kata Wendy.
Sehun menunduk, memikirkan tempat yang mungkin dipakai Lay untuk menyembunyikan gadisnya.
"Mungkin sebaiknya kita meminta bantuan polisi." usul Kyungsoo.
"Bagaimana jika Baekhyun dan Joohyun terluka? Lagipula mereka belum menghilang selama 24 jam—" kata Jongin dengan jantung berdebar.
"Kau bodoh? Jelas-jelas mereka diculik dan kita semua tahu itu!" sela Kyungsoo, wajahnya memerah. Ia terlihat frustasi saat ini.
"Aku rasa menelepon polisi bukan hal yang bagus," ucap Wendy. "Tapi tidak ada salahnya kalau dicoba."
Baru saja Sehun akan angkat bicara, teleponnya berdering. Tangannya yang gemetar bergerak cepat, berharap-harap cemas.
Lay
"Bajingan, dimana kau sembunyikan dia?" Sehun kehilangan kesabarannya.
Kyungsoo yang sudah terkuasai oleh amarah merebut ponsel dari tangan Sehun, dan membentak Lay dengan keras.
"Apa maumu sebenarnya? Kenapa kau lakukan ini, makhluk sialan?" suaranya tak bisa ia kendalikan. Nadanya meninggi tak tertahan.
Gertakan Kyungsoo hanya dibalas tawa ejekan dari Lay. Wendy dengan matanya yang berair, turun dari motor Chanyeol dan dengan cepat merebut ponsel Sehun dari tangan Kyung.
"A-apa maumu?! Kembalikan mereka pada kami, Lay!" Wendy berusaha menahan tangisnya. Ia benar-benar ketakutan.
"Apa kalian takut sekarang?" Lay akhirnya berbicara. "Apa kalian mengenal suara ini hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
glad ( sebaek ff )
Fanfiction[ sehun x baekhyun ㅡ as brother ] kehadirannya, mengubah segalanya.