Deg.
Sehun terdiam, mematung—menatap kekasihnya yang duduk terikat di kursi dengan keadaan yang menyedihkan. Perlahan ia menatap Junmyeon yang sudah babak belur, terlalu lemah untuk mengangkat kepalanya. Yifan menarik rambut Junmyeon kasar, mengangkat kepala Junmyeon—menunjukkan luka-luka lebam di wajahnya.
"Apa maumu sebenarnya?" Sehun tidak bisa berkata-kata selain mengucapkan pertanyaan itu. Ia benar-benar tidak mengerti, apa yang Lay inginkan. Kenapa ia sampai melakukan semua ini?
Geraman dan desahan frustasi terdengar begitu lantang dari bibir Lay. Ia menarik rambut Joohyun hingga kepalanya mendongak, menatap langit-langit bangunan yang masih tertutup semen.
"Yang aku mau?" Lay menatap Joohyun dalam-dalam, kemudian menatap ke arah Sehun. "Yang aku inginkan adalah Joohyun!"
Joohyun mulai mengeluarkan air matanya. Ia takut, sangat takut. Apapun akan dilakukan Lay untuk mendapatkan keinginannya.
"Tapi gadis sialan ini menolakku," Lay mendorong kepala Joohyun hingga badannya hampir tersungkur ke lantai.
Baekhyun memejamkan matanya, menahan sakit. Kemudian ia menatap ke arah kakak angkatnya, yang masih membatu di ambang pintu.
"Jadi," Lay melangkah mundur. "Kalau saja Sehun kesayangannya ini kuhancurkan,"
Lay mulai berjalan mendekati Sehun. "Maka tak ada alasan lagi bagi gadis murahan itu untuk menolakku."
"Menghancurkanku? Dengan tangan kotormu? Aku yakin jari-jarimu bahkan tidak kuat membuka botol minummu sendiri," ledek Sehun, menggertak Lay.
Lay geram mendengar ucapan Sehun.
Bugh.
Satu kepalan tangan menghantam pipi Sehun dengan keras hingga ia kehilangan keseimbangannya. Ia terjatuh setelah menerima pukulan itu. Kepalanya langsung terasa pusing.
"SEHUN!" jerit Joohyun, diikuti dengan air mata yang keluar dari matanya.
"LAY!"
Lay menoleh ke asal suara, Baekhyun. Baekhyun yang meneriakkan namanya dengan nada menantang. Spontan, Seokjin meremas rambut Baekhyun dengan kuat, membuatnya meringis kesakitan.
"Lawan aku, pengecut!" Teriak Baekhyun lagi. Joohyun dan Sehun menatap Baekhyun, tak percaya.
"Tak ada gunanya walaupun kau menghajar Sehun sampai ia mati, kau tidak akan mengalahkannya!" lanjutnya dengan lantang.
Saat itu juga, Chanyeol, Jongin, dan Kyungsoo datang. Di luar ruangan, di depan pintu. Menyaksikan Baekhyun yang menggertak Lay. Tatapan mereka seolah tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.
"Karena aku," Baekhyun menurunkan suaranya. Lay menunggu apa yang akan diucapkan Baekhyun selanjutnya. "Karena akulah orang yang berhasil Joohyun darinya!"
Semua orang yang mendengar itu terdiam, terkejut, dengan pemikiran yang berbeda-beda. Joohyun sungguh tidak menyangka dengan apa yang dipikirkan Baekhyun selama ini.
"A-apa?" Ucap Joohyun. "Baekhyun-ah, itukah yang kau pikirkan selama ini?"
Baekhyun memandang Joohyun, membisu. Sebenarnya, dibalik semua itu, Baekhyun benar-benar ketakutan. Semua yang diucapkannya adalah kebohongan. Ia hanya tidak ingin hyung dan teman-temannya menjadi korban.
"Jadi lawanlah aku, karena akulah pemenangnya, idiot!" Lanjut Baekhyun lagi.
"Beraninya kau!" Lay melangkah cepat menuju Baekhyun. Mencengkram kerahnya, kemudian membantingnya ke lantai. Baekhyun jatuh tersungkur bersama kursi tempat dia diikat.
KAMU SEDANG MEMBACA
glad ( sebaek ff )
Fanfiction[ sehun x baekhyun ㅡ as brother ] kehadirannya, mengubah segalanya.