(11)

3.1K 296 16
                                    

Plak!

"Ah!"

Satu tamparan mendarat di pipi Joohyun. Membuat matanya berkaca-kaca, kemudian memegangi pipinya.

"Beraninya menolakku!" ucap Lay geram. Ia mencengkram kerah baju Joohyun. "Aku tidak pernah ditolak."

"Sunbae bodoh, dia baru saja menolakmu!" kata Baekhyun.

Bugh!

Yifan menyerang perut Baekhyun dengan tinjunya. Meninggalkan rasa sakit di sana. Baekhyun meringis sakit.

"Baekhyun-ah!" jerit Joohyun.

Lay kini mencengkram rambut Joohyun dengan kuat. Ia menariknya pergi dari tempat itu.

Melihat itu, Baekhyun mencoba melepaskan diri dari cengkraman Seokjin yang begitu kuat. Tapi tenaganya tidak cukup besar untuk mendorong kakak kelasnya itu.

Bugh! Bugh! Brak!

Yifan memukuli Baekhyun sampai terhempas ke lantai. Napas Baekhyun tersengal-sengal, ia memegangi dadanya yang terasa sakit.

"Kau pikir bisa menyelamatkan gadis itu? Ckck." kata Yifan sambil menatap remeh Baekhyun.

"Sebaiknya kita bawa dia ke tempat Lay." kata Seokjin sambil memandangi Baekhyun yang terlihat pasrah.

Dengan sigap, Yifan dan Seokjin menarik tangan Baekhyun dan menyeretnya. Baekhyun tak tinggal diam. Ia berteriak dengan sangat kencang untuk mencari pertolongan.

"Tolong! Siapapun itu tolonglah!" Baekhyun bersusah payah mengeluarkan seluruh tenaganya untuk berteriak.

"Diamlah!" bentak Seokjin sambil melepaskan tangan Baekhyun. Ia beralih pada rambut Baek, meremasnya, kemudian menariknya. Ia menyeret Baek di tanah.

"Aaargg, lepaskan aku!" Baekhyun terus meronta. Tapi usahanya sia-sia, karena setiap ia melawan, Yifan segera meringkusnya. "Tolong!"

Baekhyun masih bernasib baik. Wendy mendengar teriakannya, tapi ia tak berani menolongnya. Wendy segera berlari dari tempat itu.

.

Sementara itu, Sehun, Jongin, Chanyeol, dan Kyungsoo sedang duduk di kantin. Mereka hanya diam dan sibuk dengan ponsel masing-masing.

Terlebih Sehun. Ia sedang tidak ingin berbicara saat ini. Ia hanya ingin memukuli adik tirinya, Baekhyun.

"Sampai kapan kita akan di sini?" tanya Kyungsoo.

"Pulanglah," kata Sehun datar. "Aku tidak memintamu untuk menungguku di sini."

Kyungsoo berdecak kesal. Ia berdiri dari duduknya dan memasukkan ponsel ke dalam sakunya, sementara Sehun tidak peduli dengan hal itu.

"Hey, hey, tunggulah sebentar." kata Jongin sambil menarik lengan Kyungsoo.

"Untuk apa?"

"Tunggu saja. Pulanglah bersamaku." jawab Jongin. Kyungsoo memutar bola matanya malas.

"Se-sehun! Sehun-ah!" suara Wendy memecah suasana. Wendy menghampiri mereka dengan panik dan napas yang putus-putus.

glad ( sebaek ff )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang