Pagi itu, keluarga Oh makan dengan tenang. Hanya ada suara sendok dan garpu yang bersentuhan dengan piring.
Baekhyun makan sambil terus menundukan kepalanya. Ia menggenggam peralatan makannya dengan erat, dan mengunyah makanan di mulutnya dengan waktu yang lama.
Sementara Sehun terus bersikap cuek dan makan dengan cepat. Ia tau ayah dan ibunya terus memerhatikannya.
"Aku selesai," ucap Sehun sambil bangun dari duduknya. Ia mengambil tas dan kunci motornya di meja.
"Kau harus berangkat bersama Baek." kata ayah, saat Sehun melangkah pergi. Membuat Sehun menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya.
"Apa?"
"Letakkan kunci itu. Kalian pergi dengan mobil hari ini." lanjut ayah.
"Ah- itu tidak perlu, Ayahㅡ"
"Tidak. Sebelum ayah membelikan Baekhyun motor, kalian harus berangkat bersama setiap pagi," kata ayah lagi.
Sehun membukatkan matanya. Motor baru? Yang benar saja. Sehun sudah meminta motor baru sejak dua bulan yang lalu, tapi ayahnya tidak mengizinkan.
Dan yang membuatnya semakin kesal, saat ia mengetahui kalau ia harus berangkat bersama Baekhyun.
"Apa? Motor? Yang benar saja? Dia baru dua hari di rumah ini dan sudah mendapat motor?" tanya Sehun dengan nada kesal. Ia tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan ayahnya.
"Ada apa? Kau iri? Kalau tidak mau Baekhyun punya motor, itu berarti kalian harus terus ke sekolah bersama." kata ayah enteng, kemudian melanjutkan makan paginya.
Ibu mengusap lengan ayah. "Jangan paksa Sehun, Minho.."
Ayah menggeleng. Beliau tetap bersikeras dan yakin pada keputusannya.
"Ibu benar, Ayah. Aku bisa berangkat sendiri, atau Tuan Bernard bisa mengantarku," kata Baekhyun. Ia tidak bisa lagi membayangkan apa yang akan dilakukan Sehun padanya jika mereka tetap berangkat bersama.
"Berangkat bersama atau motormu akan ayah sita, Sehun."
Sehun menelan ludahnya. Ia geram. Sangat geram. Ia sangat ingin memukuli Baekhyun agar ia pergi dari rumahnya sekarang juga.
Sehun melempar kunci motornya ke meja, dan mengambil kunci mobil. "Cepat atau kutinggal." Sehun berlalu.
Baekhyun segera berdiri dan mengambil tasnya, menyisakan sedikit sarapannya di piring.
"Habiskan dulu, Baekhyun," kata ibu, saat Baekhyun berpamitan.
"Tidak, Ibu. Hyung akan meninggalkanku kalau aku terlambat. Aku berangkat!" kata Baekhyun sambil melangkah pergi.
Baekhyun mengajar Sehun yang sudah berada di dalam mobil sportnya. Ia bergegas masuk dan duduk di samping Sehun. Ia memakai sabuk pengamannya, seperti hyungnya.
Sehun menjalankan mobilnya pelan. Suasana mobil terasa sangat sepi, dengan hanya diiringi oleh musik dari mobil Sehun.
Baru setengah jalan, Sehun menghentikan mobilnya.
"Ada apa, Hyung?" tanya Baekhyun, heran. Ia melihat ke luar jendela.
"Keluar." perintah Sehun.
Baekhyun menatap Sehun bingung. Ia menaikan alisnya, tidak percaya dengan apa yang dikatakan hyungnya.
"A-apa maksudmu Hyung?" tanya Baekhyun. "Apa aku harus mengecekㅡ"
KAMU SEDANG MEMBACA
glad ( sebaek ff )
Fanfiction[ sehun x baekhyun ㅡ as brother ] kehadirannya, mengubah segalanya.