Pukul 02:00
Bel pulang sekolah berbunyi
Aku membereskan semua alat tulis ku. Tak perduli guru yang sedang di depan memberikan tugas kepada kami. Sungguh menyebalkan hari ini, guru-guru di kelas IPA1 sangat killer beda dengan guru-guru di kelas IPA5. Baru satu hari saja sudah bikin jantung mau copot, gak karuan, gelisah setengah mati. Apalagi dua bulan?.omyGod
Selesai berdoa dan mengucapkan salam kepada Guru. Aku segera keluar dari tempat duduk. Berjalan meninggalkan juse dan mishel, karena memang mereka lama untuk siap-siap mau pulang mungkin mereka sudah betah di sekolah, Sedangkan aku? Tidak sama sekali. Lebih baik aku menunggu mereka di halte saja.
" gua tunggu di halte ya!!" Teriak ku pada mereka. Juse dan Mishel hanya membalas dengan jempol saja. Menandakan oke
Aku berjalan cepat. Matahari sungguh sangat terik siang hari ini. Tak pakai sunblock dan tak memakai jacket. Membuat kulit ku belang nanti nya. Dan, sia-sia hasil perawatan ku selama ini.
Sesampai di Halte, aku mengambil Handphone ku dan bergegas mengecek Line, ada notif atau tidak dari kontak line ku. Mengecek sela-sela buku di dalam tas. Karena memang Handphone ku, ku letak kan di paling belakang sela-sela buku. Karena sadar ada yang mengganjal dan kurang saja di tas. Buku tebal yang mengisi sela-sela buku ini tak terlihat.
"Astaga! novel gue mana????" Teriak ku. Membuat suasana di Halte tertuju ke arah ku. Novel itu baru saja aku beli dua hari yang lalu dan belum selesai ku baca.
" oh mungkin di kelas " pikir ku.
Segera ng'Line Juse dan. Damn!
Dia lama banget ngread nya.Aku akhirnya memutuskan untuk kembali ke sekolah. Saat aku berbalik badan. Aku menabrak seseorang. Ups!
Dunia memang sempit. Lagi-lagi dia yang aku tabrak sekarang." sorry gua gak tau kalo ada elu tadi " kata ku. Tak ku tunggu balasan nya. Aku langsung mengangkat kaki untuk menghindar dari hadapan nya. Belum sempat pergi dari hadapan nya, Dia menepuk pundak ku. Aku sontak kaget dan beralih ke muka dia. Lalu dia membuka kancing tas ransel nya. Membuat aku melihat nya dengan tanda tanya.
" ini novel lo ?" Tanya nya sambil menyerahkan novel itu padaku.
" ehh!! Kok bisa sama lo sih?" Tanya ku balik sambil meraih novel ku dari tangan nya.
" hari ini gue piket, Terus gua liat novel ini ada di laci lo yaudah gue ambil aja. Kali aja nanti gue ketemu sama lo" jelas nya datar tanpa ada ekspresi apapun.
" oh gitu, baydeway makasih ya" balas ku dengan senyuman. Dia mengabaikan senyuman ku. Tanpa membalas kata-kata apapun. Dia pergi tanpa ada permisi atau kata-kata apapun itu. Karena pada waktu itu aku punya rasa penasaran. Aku berteriak dan langsung memanggil nya yang entah tahu siapa namanya.
" WOY !!! NAMA LO SIAPA?" teriak ku. Dia membalik kepalanya kebelakang melihat ku. Hanya diam tanpa memberitahu. Setelah itu ia pergi dengan santai dan tenang. Tanpa ada beban sama sekali. Seperti air sungai.
Jujur aku memang tak tahu nama nya. Karena baru sehari di IPA 1 jadi aku tak terlalu tahu semua nama-nama di kelas itu. Hanya beberapa bagian nama saja.
Tak lama, Juse dan Mishel datang menghampiri ku. Sambil menikmati Es Dawet yang ia bawa.
" ini novel lo ada? " tanya nya heran.
" iya tadi udah di kasih " balas ku.
"Sama siapa ?" Tanya nya balik sambil meneguk kan Es dawet nya.
" anak IPA 1. Yang duduk di depan lo berdua" jelas ku.
" hah?!" Sontak mereka kaget. Aku hanya menatap mereka heran. Ada apa sampe segitunya lebay nya mereka kaget.
" lo tau gak sih ken!!!!" Kata Mishel pada ku. Aku hanya menggeleng heran pada nya.
Penasaran yaaa? Baca lagi maka nya untuk chapter selanjut nya. Foto di atas itu Angga ya gaessss
KAMU SEDANG MEMBACA
Coldest Boyfriend
Romancemenceritakan sebuah perempuan yang berjuang mati-matian demi mendapatkan sebuah perhatian oleh seseorang laki-laki yang hati nya sangat dingin, kaku, dan susah ditebak. Namun lama kelamaan hati lelaki tersebut luluh karena sifat Kenna yang hangat ke...