Second

2.4K 56 0
                                        

Aku menghabiskan waktu bareng Putri, Juse,dan Misel di kantin. Dua makanan gorengan dan minuman nutri sari jeruk udah buat gua ketawa lepas sama mereka ditambah terkadang melihat tingkah laku konyol mereka yang bikin gua ketawa terbahak-bahak sekaligus bikin air mata gua keluar. Mungkin jika ada senior atau sepantaran kami melewati meja makan kami, senior itu akan iri karena tingkah konyol dan persahabatan kami.
Juse mengambil handphone ku untuk membuat snapgram, lalu dia bertanya handphone ku kenapa bisa retak layar kaca nya.

" ken, hp lo kenapa retak gini?" Tanya juse. Sambil melihat layar kaca hp ku yang jatuh

" oh tadi itu gua kesenggol sama cowo, gua gak tau sih dia siapa dan kelas berapa. Soal nya muka nya jarang gua liat gitu " jawab ku sambil meminun nutri sari ku.

" siapa ?" Tanya juse lagi

" gue gatau " balas ku dengan menaikan bahu.

" itu anak 10 ipa 1 " kata putri dengan santai sambil memakan kuaci yang sampah nya suka dia buang gitu aja.

" oh 10 ipa 1 ya ?" Tanya ku

" iyee " balas putri.

Tak lama kemudian kepala sekolah kami mengumumkan bahwa kami murid kelas X,XI,XII harus memasuki aula sekolah.

" yaelah baru aja nyantai udah disuruh ke aula aja " kata mishel.

Akhirnya kami bergegas pergi ke aula. Mencari tempat duduk paling belakang biar kalau ribut gak ketauan. Kami menemukan tempat duduk yang terbaik yaitu paling belakang pojok kanan. (hehehe)

" akhirnya dapet disini juga. Kena kipas angin lagi" kata juse sambil melebarkan tangan nya ke kami .

" apaan dah lo ah kaya gak pernah ngerasain kipas angin aja !" Kata putri sinis. Yaps mereka adu bacot gak tau sampe kapan berhenti nya akhir nya aku memutuskan untuk diam dan menunggu kepala sekolah datang. Tunggu!
"cowok yang tadi. Kok dia sendirian aja  ya?" Batin ku.

Aku berpikir postif saja mungkin teman nya menyusul, atau mungkin dia ciri-ciri cowo cowo cuek . Ah bodoamat.
Karena aku berfikir aku belum mengenal dia jadi ya itu bukan urusan ku lagian itu hak dia jika dia sendirian berjalan maupun duduk.

Semua murid berdatangan memasuki aula. Kepala sekolah dan guru-guru juga memasuki aula.

" Assalammulaikum anak-anak ku. Siang ini bapak akan mengumumkan......." Ya, ini lama. Lama banget! Gumamku.
Isinya aku udah tau banget. Iya, soal kami kelas nya akan di acak secara absen di kelas dan memasuki kelas lain dan bertemu orang-orang lain yang jelas-jelas kami belum akrab sebelum nya. Cuman 2 bulan dipisah, waktu yang lama sih ya. Ketemu guru killer, guru yang suka nanya-nanya disaat murid melamun atau tertidur di kelas.

" yaudadeh kita bakalan pisah" kata putri sambil berjalan keluar aula.

" cuman dua bulan kok. Lagian bisa gitu ya yang di pecah cuman 10ipa5 sama 11ipa1" balas misel. Aku yang hanya bisa diam dan memikirkan nasib ku jika dihukum guru killer, otomatis malu apalagi bukan sama teman sekelas kita sendiri. Ah sudahlah!.

Kami pun berjalan memasuki kelas. Duduk di kelas menunggu Ibu Nesry datang. Tak lama kemudian guru Bahasa Indonesia kami Ibu Nesry datang. Yaps, saat nya mendengarkan seorang Guru sedang ceramah.


Masih awal kok:)  dibaca terus ya readers. Soal nya ini menceritakan kisah nyata gua sendiri.






Coldest BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang