tenth

1.3K 28 0
                                    

Angga Pov

Hari ini aku pulang bersamaan dengan teman-teman satu tim Futsal ku. Kami berencana tanding dengan SMA Pancasila, yang kemarin tak terima kekalahan dari tim ku. Di Halte aku melihat Kenna. Lihat atau tidak ya?". Pikir ku. Semakin dekat melangkah dan semakin dekat menuju ke arah nya. Aku melewati nya dan dia menatap ku dengan penuh harapan supaya aku menatap nya kembali atau pun aku menegur nya. Kali ini maafkan aku, sifat ku memang seperti ini. Bukan sombong tapi aku hanya belum terbiasa menegur orang jika belum dekat. Maaf kenna.

••••

Aku meletak kan tas ku di sofa. Pergi menuju dapur mengambil segelas air putih dingin. Ibu dan Ayah belum pulang, Nandan juga tak ada di rumah. Hari ini di rumah benar-benar sepi. Mengganti pakaian ku dengan baju berlengan pendek dan celana pendek. Menyalakan televisi. Memutar mutar siaran, nyata nya tidak ada siaran yang bagus. Bosen ih.

Aku mengambil laptop ku lalu memasuk kan plasdish ke dalam nya. Melihat foto-foto bersama teman-teman ku di Bandung. OmyGod gue flashback.

" gaess saya kangen sama kalian semua " kata ku sambil menatap foto-foto tersebut.

Selesai melihat foto-foto. Aku mengambil Handphone ku. Melihat isi snapgram. Geser geser dan menggeser. Aku melihat snapgram Angga, berlayar hitam yang bertuliskan " cape " .

" habis ngapain dia ?" Gumamku. Ingin aku menanyakan nya, tapi nanti lagi-lagi aku yang mulai duluan. Tak seharusnya jika perempuan yang memulai duluan. Enggak nggak, gak boleh gue lagi yang duluan. Gumam ku.

Aku mematikan layar Handphoneku. Merenung yang entah apa yang harus aku lakukan sekarang. Rasa kenekatan mulai ada, logika terus berkata jangan tapi hati berkata tanyakan.

" Yatuhannn!!! " kata ku sambil menggaruk-garuk kepalaku menandakan stress mulai datang. Berpikir matang-matang, dan yapssss kali ini ego ku benar-benar terkalahkan. Cowo brengsek. pikir ku

Tak pernah aku seperti ini dengan laki-laki. Apalagi untuk memulai pembicaraan duluan. Langsung ku balas snapgram nya yang berkata

" cape ngpain dah "

Meletakkan kembali HandPhone ku dan mulai memejamkam mata. Perasaan semakin tak enak, dibalas atau tidak di balas aku tidak tahu. Yatuhan . Pikir ku yang sebentar lagi sepertinya aku mulai gila dan penyakit jantung. Lebay

5 menit menunggu dan memejamkan mata. Suara dari notif Handphone ku masuk. Ternyata itu sms dari operator. Fak!.

Lagi-lagi menunggu sampai pada akhirnya aku kembali duduk dengan tenang tanpa khawatir tak di balas.  Teng... kali ini aku langsung mengambil Handphone ku secara cepat dan yakkkk, anyink!.

Lagi-lagi notif line dari Arta yang menanyakan punya kaus kaki simpanan atau tidak. Aku tidak membalas nya, hanya ku read.

Menunggu lagi dan lagi, Sambil menutup mata. Aku berharap aku tidak tertidur kali ini. Suasana tenang membuat ku begitu nyaman untuk tidur dan istirahat. Gelap gelap dan gelap. Dan akhirnya Handphone ku kali ini bersuara. Aku mengambil nya dengan malas, ku tatap layar Handphone ku Dan yapssssssss!!!! " @AnggaPratama_ membalas komentar anda" .

" OMAY GAD OMAY NOW OMAY WOWWWWWW !!!"aku berdiri dari tempat duduk ku dan berteriak sambil berjoget-joget ala ala jogetan wanita dangdud. Siapa sangka sudah dua kali aku kena zonk dan kali ini Angga membalas komen ku.

"habis pulang sekolah kan. Abis itu mau tanding Futsal lagi"

Ihiyyyyy

" gue bales apaan ya " kata ku sambil berpikir dan menggerak kan jari-jari ku.

"Oh gitu semangat tanding nya"  balas ku kali ini dengan rasa tingkat kebahagiaan.
Tak lama dia sudah melihat balasan ku. Aku lagi-lagi menunggu balasan nya. Sambil menunggu balasan nya, aku mengambil cake buatan Ibu di kulkas. Kali ini aku benar-benar kelewatan dalam mencintai, atau mungkin aku terlalu lebay. Chat saja sampai segini nya aku, yatuhan. Pikirku.

••••

09:00 WIB

Setelah selesai makan malam aku bergegas pergi ke kamar ku. Menaiki anak tangga rumah ku. Aku masih menunggu balasan dari nya. Melemparkan badan ku ke kasur dan menatap langit-lagit kamar ku.

Kali ini aku benar-benar mencintai mu, bahkan rasa cinta ku ini sepertinya sudah overdosis. Jika ada obat nya, mungkin satu pabrik nya akan ku beli sekalian.

Termenung entah apa yang aku pikirkan. Laki-laki itu selalu membuat ku penasaran. Sifat nya benar-benar susah ditebak, kadang ramah kadang cuek. Entah mana yang benar aku tidak tahu sifat asli nya. Jika Tuhan memberi kekuatan bagi setiap umat nya, mungkin aku akan meminta bagian untuk membaca pikiran orang. Supaya pikiran nya bisa aku baca tanpa harus penasaran seperti ini. Sudah berjam-jam dia tidak membalas pesan ku tadi. Begitu sombong nya kau Angga! atau mungkin lupa untuk membalas. Akibat tanding Futsal tadi.

Iitulah wanita terlalu khawatir padahal belum jadi pacar saja sudah kelewatan seperti ini. Kena kena . Gumamku.

Jujur aku tak pernah selebay ini, seumur-umur aku hanya mencintai tapi tahu batasnya. Dan kali ini aku rasa tidak. Aku benar-benar jatuh hati pada Angga dan melupakan derajat tinggi perempuan. Bahwa perempuan tak bisa memulai duluan dalam hal apapun kepada laki-laki.

Tapi kali ini rumus nya beda. Jika aku diam saja, cinta itu tak kan pernah terlihat di Angga dan Angga tak kan pernah menyadari cinta yang ku sembunyikan ini. Jika aku terus menyembunyikan nya, maka tidak akan ada perubahan nya dan selama ini semua nya akan sia-sia begitu saja. Baiklah Angga kita lihat besok dan hari kedepan nya, aku melakukan sesuatu yang harus kau ketahui.

Aku mengambil kedua bantal ku dan memeluk bantal guling. Ku baringkan badanku dan perlahan menutup mata ku, sebelum tidur tak lupa aku mengucapkan selamat tidur dari dalam hati untuk Angga.

Selamat tidur Angga, hari ini aku merindukan mu dan besok aku tak sabar ingin melihat bola mata cokelat mu.

Coldest BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang