Seventeenth

101 2 4
                                        

Esoknya, seperti biasa aku bergegas berangkat kesekolah. Ayah sudah menunggu ku di teras rumah. Ku salami Ibu dan mencium tangan nya. Aku menghampiri Ayah yang sudah masuk ke dalam mobil dan duduk disamping Ayah " Sudah siap nona?" Katanya padaku. ' Sudah !!! "

" Gimana, kamu sudah punya pacar ?" Tanya Ayah, yang tiba-tiba bertanya seperti itu pada ku. Ayah tidak marah jika aku pacaran pada saat aku SMA katanya, ini adalah awal cinta mu dimulai . " Belum ada yang mau sama aku" Kata ku yang memang penuh dengan kenyataan. Pikiran ku hanya tertuju pada Angga, lelaki ku yang dingin, cuek, dan membuat ku semakin penasaran. Ayah bingung mendengar jawaban ku, ia langsung menarik dagu ku dan berkata " Kamu gak jelek-jelek banget kok ken.. Cuman kamu tuh harus ada senyum sedikit aja udah deh, kamu bakal bikin orang diabeteesss "

" Apaan coba Yah, hahahaha... Cantik itu bukan dari muka Yah, Tapi dari hati dan karakter perempuan juga. Kalo cantik tapi sombong, buat apa Yah? kan sama aja boong ! " Jelasku, yang membuat Ayah tersenyum melihat putri nya, hehehe

-000-

Sampai di kelas, aku tak melihat Angga duduk di kursinya. Lantas aku menghampiri Juse dan Mishel. " Angga emang belum dateng yaaa ?" Tanya ku pada mereka, karna 10 menit lagi bel masuk akan berbunyi. " Tadi sih udah deh, tapi dia keluar lagi bawa tas nya juga " jelas Mishel karna yang terlebih dahulu sampai di kelas Mishel. " Bawa tas jugaa ?!" tanya ku. " Iya Kennaaa, ada apa sih ?" Tanya nya kembali. Aku menggeleng. " Angga kemana yaaa" Gumam ku.

Aku pun mengambil kembali tas ku dan bergegas keluar kelas. Juse dan Mishel memanggil ku sambil berteriak " Woy... mau kemana !!! " Teriak Juse

" Gua bilangin Pak Harif yaaa lo Kenn, kalo lu cabut pas di jam diaaaa !!! " Tambahan dari teriakan Mishel. ah berisik

Aku tak perduli pada saat itu aku hanya fokus untuk mencari Angga, Aku yakin ada sesuatu yang terjadi padanya. Tidak apa-apa aku bolos satu hari, toh gak dosa kan. Kalo ditanya oleh Ibu aku akan jawab sejujurnya. Aku hanya khawatir kemana Angga pergi dan mengapa dia seperti itu, karena Angga tidak pernah seperti ini. Angga selalu datang pagi-pagi dan langsung mendengarkan lagu serta memasangkan headset ke telinganya. Aku pergi menuju warung yang berada di luar sekolah, nama Warung itu Warung Wak ENG. Penuh dengan siswa yang nakal, kulihat dari kejauhan disana ada Judha, Ya, itu salah satu teman dekat ku dia juga mengetahui aku menyukai Angga. Aku menghampirinya dan menanyakan keberadaan Angga.

" Jud, lihat Angga nggak?" sambil berbisik ke telinga nya, ia sedang asik merokok dengan siswa yang nakal itu. " Tadi gua ketemu dia di jalan naik motor ninja warna hitam, dia kayanya buru-buru gitu, bawa motor nya juga ugal-ugalan Kenn " jawabnya .

Aku mendengar nya sontak terkejut " HAHHH !!! Seriussss lo?!" Judha mengangguk keyakinan. Ya memang motor Angga ninja warna hitam. Tapi kenapa Angga hari ini, ada apa ini? Hati ku semakin dipenuhi dengan tanda tanya dan gelisah. Aku berifikir lagi dan lagi. Jika aku bolos sekolah aku akan mencarinya kemana dan dimana? Aku takut dan khawatir Angga, suara ku dari dalam hati.

Aku memutuskan untuk kembali ke sekolah bersama Judha. Judha berkeinginan untuk bolos tadinya. Tapi karna bujukan dan rayuan ku dia pun menuruti nya.Juse dan Mishel terherann-heran aku kembali kelas. Untung saja Pak Harif belum masuk kelas. Selama pelajaran aku tak fokus belajar, bahkan aku tak medengarkan Guru sama sekali. Pikiran ku tidak fokus untuk belajar, hanya Angga pada saat ini. Rasa cemas terus mendatangi ku, bahkan untuk mengiyakan ajakan ke kantin dari juse saja ku acuhkan. Karna hari ini aku benar-benar ingin berjumpa, menanyakan ada apa dengan nya.

Angga

-000-

Hari ini ada les tambahan dari Guru Kimia kelas kami. Pr yang banyak, belum lagi disuruh bikin makalah untuk menyelesaikan Perkembangan Teori Atom. Aku juga belum ada makan siang, bekal yang aku bawa aku berikan pada Judha. Hari ini aku jalan seperti biasanya, hari-hari yang lalu aku bersama Angga. Melihat wajah nya yang gak pernah senyum, galak, dan kadang gemesin.Itu sih menurut aku gatau menurut kalian. kalo udah cinta susah ya hehehe

Dijalan aku hanya menunduk diam. BUGGHHH " Aawwww !!! Lo gak liat ada orang ssseeee taaaa n " Aku terkejut, yang aku lihat depan mata ku. Angga.

Angga berada di persimpangan lampu merah Bersama si hitam motornya. Aku berdiam, dia menatap ku dengan tatapan serius. Aku mengerutkan kedua alis ku. Apa salah ku ? Gumam ku.

" Maaf udah bikin khawatir dan bikin lo gak konsen belajar " Katanya dengan muka datar nya itu. So What lo tau dari mane. Gumam ku dalam hati. Aku masih terdiam dan gak mau ngomong apa-apa.

" Kok diem? lo marah ya? " Tanya nya lagi, kali ini muka nya dengan belas kasihan.

" Ha? marah ? nggak kok santai aja ngapain juga marah hehe " Balasku dengan senyuman tipis supaya gak keliatan banget. Padahal dalam hati, Iya gue marah setan! lo gak tau apa, betapa cemasnya gue! sampe gue gak makan cuman mikirin lo doang?!

" Yaudah gua anter pulang ya, udah mau hujan kenn" Ajak nya dengan senyuman tipis. Aku masih terdiam di tempat dan menatapnya. Lalu ia mengulurkan tangan nya. Aku sontak semakin melotot " Udah ayo " Katanya sambil menarik tangan ku dan memberikan helm kecil kepadaku, aku menerimanya dan menaiki motornya.

-000-

Walaupun jarak dari persimpangan lampu merah ke rumah tak begitu jauh. Aku menikmatinya, menikmati bersama Angga. Tapi jujur aku lebih suka berjalan kaki membuat waktu lebih lama untuk bersamanya. Duduk di motornya, suara kenalpotnya yang membuat orang-orang penglihatannya tertuju pada kami. Ingin ku tanya ada apa dengan nya hari ini.Aku penasaran. Tapi aku rasa begitu cepat aku melangkah untuk menanyakan hal ini, aku berfikir Angga akan merasa aneh kepadaku. Lebih baik aku menunggu nya saja bercerita besok, mungkin lusa, ah entah lah. Rasanya sore ini di jam 04:00 aku merasakan begitu hangat, walaupun cuaca sudah mendung. Memang kalo sudah cinta susah yaa

Hari ini aku membuat nya begitu cemas

maaf

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Coldest BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang