fifth

1.7K 37 1
                                    

Pukul 06:00

Keluar dari kamar mandi, aku mengenakan piyama ku yang berwarna biru. Bergegas mengambil baju sekolah dan langsung keluar dari kamar untuk sarapan. Hari ini aku tidak berangkat bareng Ayah, ia berangkat terlebih dahulu sekitar jam 5 pagi tadi. Dikarenakan pekerjaan ia menumpuk dan ia harus cepat sampai di kantor.

Duduk dan mengambil roti lalu mengoleskan selai cokelat ke roti ku. Nandan datang sambil menegukan segelas susu putih.

" tumben cepet bangun?" Tanya ku yang heran tumben sekali jam segini sudah bangun.

" kemarin malam tidur nya cepet " balasnya.

" emang biasa nya tidur jam berapa?" Tanya ku yang emang nggak tau adik ku setiap malam tidur jam berapa.

" jam 9 udah tidur"

Aku hanya mengangguk dan mengerti. Aku dan Nandan memang seperti itu diam dan tak pernah berkomunikasi. Berbicara hanya seperlunya saja. Nandan itu orang nya cuek dan kaku. Tapi dibalik itu semua ia mempunyai rasa sayang yang tersembunyi untuk orang sekitarnya. Ibu datang ke tempat makan untuk sarapan bersama.

" hari ini kamu naik angkot ya" jelasnya.

" iya ma" jawab ku .
Sudah selesai makan dan meneguk kan susu. Aku berdiri dan bergegas ke sekolah.

" udah ya Ma, aku berangkat. Nan kakak berangkat. Assalammuallaikum" ucapku lalu menghampiri Ibu untuk mencium tangan nya.

" WaallaikumSalam, hati-hati di jalan nak" ucap nya.

"WaallaikumSalam" ucap Nandan juga.

•••

Sesampai di sekolah aku pergi ke mading terlebih dahulu. Melihat nama-nama teman-teman ku yang berada di X Ipa1.

1. Judha
2. Juse
3. Mishel
4. Loren
5. Josua
6. Frans
7. Ferdy
8. Glorya
9. Febylia

Bagus!. Gumamku. Nama-nama itu adalah orang-orang bandit di kelas ku. Kecuali Febylia dan Glorya, anak baik dan rajin sering di puji oleh Guru. Aku bergegas memasuki ruang X Ipa1. Menapak kan kaki untuk pertama kalinya di ubin Ipa1 dan ... aku melihat Dia lagi.

Mata nya yang coklat nampak terlihat, ketika sinar matahari menembus kaca jendela. Dia sendiri, lagi, lagi, dan lagi. Cowok kaku dan berhati dingin, siap membuat aku mati penasaran


Dia hanya melihat ku sekilas lalu melanjutkan membaca buku, yang aku lihat sepertinya buku novel. Bayangkan, baru kali ini aku melihat laki-laki membaca buku novel, sendiri, tenang seperti air sungai. OmayGod.

Melangkah mencari tempat duduk yang di khususkan untuk IPA5. Aku sengaja berjalan ke arah dia, berpura-pura seakan-akan aku mencari tempat duduk. Padahal aku hanya mengambil perhatian dari dia saja dan lagi-lagi Dia tak melihatku sama sekali, bahkan dia tak menyadari ada manusia cantik sedang lewat disamping nya. Shit!

Salah satu teman kelas ku Loren menepuk pundak ku.

" duduk sama gua aja ya" tawarnya.

"Yaudah. Disini aja ya" kataku. Menunjuk kan tempat duduk yang sejajar dengan Dia. Ya, supaya aku bisa memerhatikan Dia.

Loren berambut coklat memakai kacamata
yang pacar nya Ketua Osis, Kak Kevin. Baru aja dua tiga hari pacaran gosipnya sudah menyebar satu sekolah.

Kali ini bukan Putri yang duduk disamping ku lagi, tapi Loren. Bosan menunggu Juse dan Mishel datang. Aku mengambil handphone dan memasang headset lagu yang ku dengarkan saat ini Malaikat baik- Salshabilla. 5 menit menunggu kedatangan dua kerdil akhirnya mereka sampai juga. Biasanya kalo di kelas sendiri, mereka langsung teriak-teriak kayak Tarzan. Lah ini? Mereka kaku dan diam bahkan mata mereka tetap dalam pandangan di depan tak berani menatap orang-orang yang ada di Ipa1.

" eh lu duduk sini aja. Samping kita" kata ku sambil menunjuk kan tempat duduk mereka. Dan tempat duduk mereka persis di belakang si Dia.

" iye" sahut Juse.

" lemes bener lu, gak kek biasa nya " kata ku dengan mengalihkan badan ku ke arah mereka.

" bete gue sumpah. Lo tau ga pelajaran pertama itu apa?" Tanya nya sambil melotot kepada ku.

Aku hanya menggeleng.

" Pak Simanungkalit, beloon!" Teriaknya.

" WHAT DE FAK??!!" Sontak aku kaget dan mengambil buku bacaan ku. Yang setelah bel masuk harus membaca buku harian lalu disuruh maju ke depan, inti dari apa yang kita baca. Kalau kita gak bisa ya siap-siap aja panggilan orang tua.

Pak Simanungkalit itu guru PKN, dan Kepala Sekolah Harapan Bangsa. Semua warga sekolah sangat takut kepada nya. Aku terkadang pun tak tahu kenapa aku takut, rasa takut itu timbul dengan sendirin nya.

Kringgggg.... Kringgg....

Bel masuk sudah berbunyi

Hai gaessss kepoin terus ya. Beneran deh selanjut nya bakalan ada Angga yang blabla bla bla bla ke Kena. Ihiy.  Oiya foto yang diatas anggep aja itu Kena ya. Di selanjut nya bakalan ada foto Angga juga. Dan bakalan lebih panjang lagi kok hehehe :) :) :D




Coldest BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang