Bekal

6.6K 618 26
                                    

Hari masih sangat pagi bahkan ayam pun masih tidur manis di kandangnya, tapi Taerin sudah sibuk berkutat dengan segala alat masak kesayangan mamanya di dapur.

Tentu saja karena siapa lagi kalo bukan Suga.

Tadi malam Suga yang notabene jarang banget menghubungi Taerin tiba-tiba menelpon. Membuat Taerin yang lagi frustasi ngitungin soal fisika langsung ngumpat-ngumpat nggak jelas.

"Besok bawain gue bekal!" sapa Suga sebelum Taerin sempat mengucap halo.

Kalo itu bisa disebut sapaan(?)

"Apa-apaan?! Nggak, gue nggak mau!" Taerin mendengus jengah.

"Gue nggak peduli lo mau atau enggak! Yang penting besok bawain gue bekal!" Suga menyahut dengan suara datar menyebalkan.

Taerin menghela napas mencoba bersabar menghadapi Suga yang pemaksa dan banyak maunya.

"Nyokap lagi nggak ada di rumah, Ga," balas Taerin berusaha sehalus mungkin.

"Terus?" Suga bertanya malas.

"Gue nggak bisa masak Suga!" Taerin menahan oktaf suaranya yang sudah mulai meninggi lagi.

Susah banget gitu sabar kalo sama Suga.

"Udah gue bilang gue nggak peduli. Pokoknya besok harus lo bawain!" Suga langsung menutup sambungan telpon.

Sementara emosi Taerin sudah mencapai ubun-ubun. Dia hampir saja melempar dan menginjak-injak hapenya kalo saja nggak ingat gimana perjuangannya ngemis ke papa supaya dibeliin hape itu.

Begitulah asal muasal kejadian langka yang terjadi di dapur Taerin sekarang. Kalo saja Mamanya lagi ada di rumah pasti beliau langsung syukuran liat Taerin mau megang spatula dan wajan.

Setelah mengulang tiga kali eksperimennya dan menghabiskan waktu 2 jam, Taerin berhasil membuat sekotak nasi goreng.
Taerin mengernyitkan keningnya saat melihat warna nasi gorengnya.

Kok aneh ya? Perasaan nasgor buatan mama nggak sehitam ini deh?

Taerin mengedikkan bahunya tak acuh lalu menutup kotak bekal itu. Peduli amatlah, yang penting ini lebih baik dari eksperimen pertama ataupun kedua tadi.

Lagian masih untung gue buatin!

Taerin langsung bergegas mandi dan bersiap ke sekolah saat melihat jam dinding yang sudah menunjuk angka 6 dan 12.

***

"Nih!" Taerin menyodorkan kotak bekal buatannya ke Suga saat sudah berada di dalam mobil cowok itu.

Suga menerima kemudian membuka tutupnya. Dia langsung mengerutkan kening dengan ekspresi ngeri saat melihat bagaimana bentuk makanan buatan Taerin.

"Ini apaan?" tanya Suga ragu sambil mengacak isi kotak bekal dengan sendoknya.

"Jangan diadukin begitu! Itu nasi goreng gue buat pake darah keringat dan airmata!"

Darah karena digigitin nyamuk.
Keringetan karena dapurnya ngebul. Dan airmata pas ngiris bawang.

Suga kembali menutup kotak bekal itu, lalu meletakkannya di dashboard. Kemudian mengambil paperbag dari kursi belakang mobilnya, menyerahkannya pada Taerin.

"Makan!" kata Suga menjawab ekspresi penuh tanya di wajah Taerin saat mendapati isi paperbag itu.

"Gue nggak biasa sarapan, Ga." Taerin menatap Suga aneh.

"Mulai sekarang harus lo biasain," balas Suga santai sambil menyalakan mesin mobilnya.

Taerin mendengus kesal lalu mengeluarkan isi paperbag. Aroma masakan yang sedap langsung menguar begitu Taerin membuka tutup bekalnya.

King Suga [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang