Special Part (The Last)- Becoming a Daddy

8K 548 47
                                    

WARNING : JEONGMAL JEONGMAL JINJA DAEBAK REAL HEOL WANJON LAST CHAP. 2500 words. Pedih di mata. Sejuk di hati, wkwk.


Mobil lejen dulu baru kamu - Min Suga.

***

"Suga ayo keluar..." Taerin menggoyangkan lengan Suga berusaha mendapatkan atensi cowok itu.

Suga sendiri hanya menggumam tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya. Dia sibuk mengamati ponselnya dengan tangan bergerak memenceti screen. Dari ponselnya terdengar suara-suara serangan ditambah host.

"Double kill"

"Triple kill"

"You have slain an enemy"

"An ally has been slain"

Ya, dia sedang fokus bermain game dan bahkan Taerin pun tidak akan mampu menghancurkan konsentrasinya.

Taerin kembali merengek, tidak peduli seberapa menjijikan suaranya sekarang. Kalau perlu dia sanggup melakukan tarian ubur-ubur asalkan Suga menoleh padanya. Demi Tuhan, Taerin bosan setengah mati.

"Ayolah kita keluar kemana gitu, Ga. Masa liburan begini kita malah males-malesan di rumah? Dimana letak asiknya coba?!" oceh Taerin sambil membentur-benturkan kepalanya ke bahu Suga.

Bagaimana Taerin tidak bosan sampai frustasi jika sejak datang ke rumahnya--atas permintaan Taerin karena dia sendirian di rumah-- Suga hanya diam di sofa sambil bermain game di ponsel. Astaga, lalu apa gunanya Taerin menyuruh Suga datang kalau akhirnya Suga cuma numpang main game dan mengabaikannya?

Taerin makin geram setelah melihat news feed teman-temannya. Hyora yang liburan ke Jogja dengan pacarnya. Yesi dan gebetannya asik berselancar di pantai. Dan yang paling memuakkan adalah hashtag mereka yang seolah mengejek Taerin. Quality time.

Apa-apaan quality time segala?! Mentang-mentang gue liburan cuma di rumah. Punya pacar juga berasa jones, lebih sayang mobil lejen daripada gue.

"Ah bodo! Makan tuh hape!" Taerin yang sudah kehabisan stok sabar akhirnya menimpuk wajah Suga dengan bantal sofa.

Suga mendengus kesal karena timpukan bantal Taerin tepat mengenai tombol keluar di ponselnya. Hancurlah sudah kemenangan yang daritadi dia usahakan. Akhirnya dia menoleh dan menatap Taerin tajam seolah ingin menguliti ceweknya itu.

"Apa?! Mau marah?! Harusnya aku yang marah karena kamu kacangin! Kamu pikir rumahku warnet apa cuma buat numpang main game doang?!" sembur Taerin duluan sebelum Suga sempat membuka mulut.

"Aku nggak--"

Tingtong Tingtong Tingtong

Suara bel rumah Taerin yang dipencet dengan brutal memotong ucapan Suga. Cowok itu kembali diam saat Taerin melayangkan tatapan mematikan sebelum beranjak ke pintu depan. Dari tempatnya Suga masih bisa mendengar samar suara Taerin dan seorang pria dewasa. Suga sih bodoamat, palingan juga tetangga ceweknya itu yang punya keperluan.

Sambil menahan diri untuk nggak lagi membuka ponselnya, Suga merebahkan diri di sofa empuk yang daritadi ditempatinya. Matanya terpejam
saat mendengar langkah kaki menuju ruang keluarga tempatnya tidur sekarang.

"Seungjae disini dulu ya, kakak mau ambilin puding buat Seungjae."

Suga mengernyitkan dahinya mendengar suara Taerin dan nama yang disebutnya. Siapa itu Seungjae? Apakah tamu yang tadi ikut masuk kesini? Kernyitannya bertambah saat merasakan entah sesuatu atau seseorang berusaha merangsek naik ke sofa tempatnya berbaring.

King Suga [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang