Special Chap : Pacar Goals

6.6K 532 30
                                    

Janji deh special chapnya tiga aja nggak banyak2 😂

Peringatan : sangat panjang dan jijiqin (1900 words)

***

Benar kata orang, dosa itu nagih. Setelah sekali melakukannya memang timbul rasa bersalah, tapi itu hanya sekejab. Rasa penasaran untuk mengulanginya justru lebih besar. Itulah yang sekarang dialami Taerin.

Setelah kemarin bolos untuk ulang tahun Suga, kini Taerin sangat ingin bolos lagi. Padahal waktu itu Suga sudah menghukumnya biar kapok. Dia harus sendirian membersihkan seluruh apartemen Suga yang berantakan karena berbagai tetek bengek pesta kejutan itu.

Tapi sayangnya itu tetap tidak membuat Taerin jera. Hari ini adalah hari paling dibenci semua umat, Senin. Harusnya Taerin semangat karena kemarin libur, tapi nyatanya libur itu hanya mitos untuk anak kelas 12. Dia harus begadang tanpa tidur menyelesaikan semua tugas yang harus dikumpul hari ini.

Hebatnya lagi Suga justru mendapat libur dari kantor dan hanya perlu ikut kuliah malam. Bagaimana bisa Taerin tidak iri? Dia rasanya bisa tidur sambil jalan sementara Suga bisa menikmati molor seharian.

"Pokoknya jemput! Kalau nggak gue bolos aja!" dumel Taerin pada lawan bicaranya di ponsel.

Terdengar dengusan kesal. "Bodo! Gue mau tidur! Bolos aja kalo berani," balas Suga datar.

"Disuruh jemput doang juga! Apaan katanya pacar?!" Taerin sudah mencak-mencak pengaruh hormon pms.

"Sejak kapan tugas pacar antar jemput? Kalo mau nyari yang begitu pacaran aja sama abang grab sana!"

"Dasar cilok! Muncul kalo ada maunya doang! Enyah aja lo gausah nyari gue lagi!" Taerin langsung menutup sambungan teleponnya.

Setelah itu dia langsung gegulingan di ranjang sambil gigitin bantal. Antara kesel sama pengen ngirim paket santet ke apartemen Suga. Tapi walau di hati ngomong kesel, dikit-dikit tetap tengok ponsel berharap Suga agak peka. Telepon balik atau chat kek. Ini senyap tanpa notif.

"Taerin! Cepetan berangkat sekolah! Ini udah siang!" seruan mamanya dari lantai bawah membuat Taerin beranjak ke cermin.

Udahlah penampilannya nggak bisa dijelasin lagi. Seragam kucel lupa setrika, wajah kuyu kurang tidur, mata panda yang nggak unyu. Dia jadi agak bersyukur Suga nggak mau menjemputnya. Setidaknya cowok itu tidak akan bisa mengejek tampilan aibnya.

"TAERIN CEPETAN!"

Taerin menghela napas mendengar teriakan ibu negara. Setelah menyambar tasnya dia langsung buru-buru turun sebelum mamanya makin ngamuk.

"Lama amat," decih sosok makhluk yang baru saja menolaknya di telepon.

Taerin mendengus sebal. Sambil membatin, dasar tsundere syaiton! Gue udah ngabisin abab buat bacot eh ujungnya dijemput juga.

"Maaf ya Nak Suga. Taerin emang suka lama kalo dandan. Oh ya ini tante udah siapin bekal sarapan, biar nanti bisa dimakan di jalan," kata mama Taerin sambil menyerahkan tupperware biru pada Suga.

"Cepetan masukin tas, bekel aja kasian Suga lama nunggu! Awas tupperware mama jangan sampe ilang!" bisik mama memasukkan kotak bekal lain ke tas Taerin.

Ingin rasanya Taerin bertanya -Anda ini emak siapa?- kepada mamanya. Tapi melihat tampang Suga yang sudah seperti menunggu wisuda, akhirnya Taerin segera pamit dan menuju mobil cowok itu.

"Pake sabuk pengamannya! Gausah manja!" tegur Suga saat Taerin langsung membuka bekal tanpa memakai seatbelt lebih dulu.

Taerin mengerucutkan bibirnya walau tau ekspresinya pasti menjijikan, lalu melakukan kata-kata Suga.

King Suga [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang