BAB I ▶CH.3 : Destiny P.2

1.7K 230 28
                                    

Appa, kenapa kau mengirimku ke tempat seperti ini? Tolong aku.... aku ingin pulang....

.

Part 2

.

Chanyeol memanggil seorang gadis yang bekerja di toko itu untuk membungkuskan dress yang akan ia beli ke dalam sebuah kotak dan tas plastik. Chanyeol membeli dress itu menggunakan uangnya sendiri, sama sekali tidak terpikirkan olehnya untuk membeli dress itu di bawah black card atas nama kakaknya, Suho, seperti yang biasa ia lakukan sebelum-sebelumnya.

Selesai melakukan pembayaran dengan kartu kredit miliknya, ia terus tersenyum geli, jika orang-orang tidak tahu kalau ia adalah member EXO, mungkin ia akan disangka gila karena senyuman-senyuman gelinya itu.

Ia memberhentikan langkahnya, pemandangan di depannyalah yang memaksanya untuk tidak bergerak lebih dekat lagi. Ia meremas tas plastik berisi kotak dress yang baru saja dibelinya, sungguh suatu pemandangan yang sangat menyakitkan untuk ia lihat saat ini.

Di depan kedua mata Chanyeol yang membulat, Sehun tampak mencium bibir gadis yang sejak tadi bersamanya. Ya, Yoora. Yoora pun tak kalah terkejut, karena lelaki itu hanya menciumnya secara tiba-tiba, tanpa aba-aba apapun yang memungkinkan dirinya untuk menghindar. Ya, ia tidak bisa menghindar sekarang. Bibir lembut lelaki itu sudah terlanjur menepi di bibirnya.

“Maaf.” ucap Sehun sesaat setelah ia melepaskan ciumannya di bibir Yoora. Sehun benar-benar terlihat kikuk karena ulahnya sendiri.

“Kenapa Oppa tiba-tiba-”

“Chanyeol Hyung...

Yoora mengarahkan pandangannya ke arah yang sama dengan Sehun, dan ia hanya mendapati punggung yang berlalu pergi keluar dari toko.

Yoora menunduk, kembali bertanya-tanya dalam hatinya. Apa maksud dari semua ini? apa perasaannya berkata benar? Apa pikirannya tentang Chanyeol benar? Apa seperti ini rasanya jika takut melihat orang yang kita cintai kecewa?

“Chanyeol Oppa... Apa perasaan ini berkata benar?”

Sehun berpaling.

♥♥♥

“Apa saja yang sudah kalian beli hari ini?” tanya Suho seraya merebahkan tubuhnya di atas sofa dan membiarkan barang belanjaannya tersimpan sembarang di lantai.

Hari ini merupakan hari yang menyenangkan sekaligus melelahkan bagi mereka semua. Setelah berlelah-lelah dengan pekerjaan mereka, mereka pun bersenang-senang dengan pergi berkeliling pusat perbelanjaan untuk berbelanja.

Namun Yoora dan ke-9 lelaki itu beruntung, karena semua barang belanjaan mereka itu tak melelahkan dompet mereka juga. Karena semua barang belanjaan mereka itu mereka beli di bawah black card atas nama Suho, leader sekaligus kakak bagi ke-8 lelaki itu dan adik bagi Xiumin.

Black card sendiri tak lain adalah sebuah kartu yang hanya dimiliki oleh orang-orang kelas atas. Suho memiliki kartu itu karena Suho adalah anak kepercayaan sang ayah, anak yang paling patuh pada ayahnya, sehingga ayahnya percaya kalau Suho bisa mengatur semuanya dengan baik, dan Suho sangat bangga akan kepercayaan yang telah diberikan ayahnya itu.

“Ah, banyak sekali yang ku beli, Hyung! Sampai-sampai, aku saja malas untuk menghitungnya. Haha.” Ucap Tao yang terlihat mengelap keringatnya dengan tisu.

“Sepertinya, jika aku yang diberi black card itu oleh ayah, aku akan selalu membeli barang-barang sebanyak ini setiap harinya, sendirian! HAHA.” Kai meng-caps lock tawanya, sepertinya ia puas sekali setelah berbelanja hingga barang belanjaannya itu memakan tempat setengah dari ruang bagasi mobil mereka.

SADISTIC NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang