"...Aku benar-benar bodoh...”
.
Part 2
.
“Jangan! Kau tidak boleh melihat ini!” Yoora bangkit dan berlari menghampiri Puteri Yoonjoo yang masih tetap pada posisinya. Pangeran Lee Hyun dan Baek Soomin sepertinya terlalu sibuk untuk menyadari kehadiran si Puteri Mahkota.
“Pergilah, Puteri! Kumohon jangan lanjutkan, jangan sakiti dirimu sendiri untuk melihat apa yang mereka lakukan! Pergilah!” Yoora terus berusaha berbicara dengan Puteri Yoonjoo, meski ia tahu Puteri Yoonjoo tidak akan bisa mendengarnya. Ia ingin menyentuh Puteri Yoonjoo, namun tangannya lolos begitu saja. Ia, tidak bisa menghentikan Puteri Yoonjoo untuk melihat semua pemandangan menyakitkan di depan matanya itu.
“Yoora, hentikan! Apa yang kau lakukan itu sia-sia saja!” Tao menarik Yoora ke pelukannya, dan akhirnya gadis itu hanya bisa menangis di pelukan Tao tanpa bisa melakukan apa-apa.
♥♥♥
“Yang Mulia, apakah Yang Mulia percaya reinkarnasi?”
Soomin menyandarkan kepalanya di dada Baekhyun. Selain selimut berwarna merah gelap yang menyelimuti tubuh mereka, tak ada kain-kain lain yang melekat di tubuh dua insan berbeda jenis kelamin ini. Sisa-sisa peluh masih terlihat membasahi wajah dan tubuh mereka. Baekhyun mendekap Soomin erat, tak ada alasan baginya untuk berhenti mencintai wanita itu. Tak ada, takkan pernah ada.
“Kenapa membicarakan hal yang tidak-tidak?” tanya Baekhyun sembari mengerutkan kening.
“Tidak,” Soomin menggenggam erat tangan Baekhyun, “Aku hanya ingin Yang Mulia percaya, bahwa meski aku dilahirkan berkali-kali, lelaki yang kupilih sebagai takdirku tetaplah dirimu...”
“Jika aku harus hidup sebagai orang lain di masa depan dan tak pernah bisa menemukan Yang Mulia, maka akan lebih baik rasanya jika aku tak pernah dilahirkan kembali dan hanya hidup satu kali saja sebagai Baek Soomin yang dicintai seorang lelaki tampan bernama Lee Hyun.”
“Ada apa sebenarnya, Soomin-ah? Sedaritadi, yang kau bicarakan hanya tentang reinkarnasi, hidup kembali, dan terlahir kembali. Apa tidak ada topik lain yang ingin kau bicarakan denganku?” tanya Baekhyun dengan suara lembut.
“Apa kata-kataku melantur lagi? Kalau memang begitu, maafkan aku, Yang Mulia. Sepertinya, aku membuat Yang Mulia tidak nyaman berada di sisiku.”
“Reinkarnasi? Hidup kembali? Terlahir kembali? Apa itu semua mungkin, Oppa?” tanya Yoora yang saat ini sedang berada dalam dekapan Tao, bersandar lemas di dada bidang lelaki itu.
“Tentu saja. Sudah berapa kali kau mendengar kata ‘tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini’ saat bersama keluarga kami? Jika aku saja bisa membawamu kembali ke masa lalu, apa lagi alasanmu untuk meragukan hal itu?” lembut, Tao menjadi benar-benar lembut setelah melihat Yoora yang seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SADISTIC NIGHT
Fiksi PenggemarKim Yoora diminta untuk tinggal bersama dengan sebuah keluarga yang sama sekali tidak dikenalnya tepat saat ia berumur 17 tahun atas permintaan ayahnya sendiri. Keluarga yang memperlihatkan banyak kemisteriusan itu terdiri dari 10 anggota boygroup t...