Jantung Kyle berdetak. Apa jangan-jangan Erella beneran tau ya? "Apa?" Tanya Kyle, gugup.
"Kejadian di kamar tadi sebenarnya.. Aku gak pinsan loh." Yak! Sekarang giliran Kyle yang pinsan mendengar perkataan Erella barusan. Tapi gak ah! Cowo pinsan? Gak banget.
"Oww.. Bagus. Jadi.." Jawab Kyle.
"Tapi anehnya.." Erella mulai tampak tidak yakin.
"Apa?" Tanya cowo itu lembut.
"Pas lo crita, gua kok gak pusing ya? Kata lo tiap kali gua mau inget gua pake acara pinsan dulu?" Benar juga kata Erella barusan.
"Mungkin, lo harus mengalaminya dulu supaya inget." Jawab Kyle. Mereka diam sejenak. "Lo mau inget semuanya gak, La?" Tanya Kyle. Erella mengangguk, Kyle tersenyum.
"Tapi gimana caranya, Kyle?" Tanya cewe manis itu, sambil menunjukan muka imutnya.
"Gue bersedia mbantuin elo inget semuanya, Erella." Kata Kyle sambil tersenyum. "Tapi kamu jangan pinsan dong! Nanti gue yang repot!" Erella pun tertawa.
"Iyalah gini gini gua kuat tau! Emang kamu pikir gua sapa?" Kata Erella langsung.
Kyle udah mulai keluarin rayuan gombalnya. "Orang yang pertama kali nginjak hatiku, yang pertama kali engak tertarik sama gue, orang yang gue sayang banget, orang yang mbencekno banget." Erella cemberut mendengar kata terakhir Kyle.
"Maksud lo apa sih Kyle? Mau rusak suasana romantis nih? Gua tau gua mbencekno tapi nanti aja bilangnya kali." Erella lalu duduk di pantai. Kyle segera duduk disebelah Erella persis.
"Mangkanya dengerin dulu omongan gue dong! Belum selese nih! Lo kali yang ganggu! Dengerin dulu! Jangan maen serobot!" Kyle tersenyum sambil mengatakanya.
"Iya-iya gua diem deh!" Erella cemberut.
"Tapi buwat gue, elo itu segalanya, La." Erella tersenyum mendengarnya. "Kalo gue sampe kehilangan elo lagi, gue bakalan bunuh diri!" Erella nyengir.
"Hussh! Omong apa lo! Yang bener nih!" Triak Erella lumayan keras. "Lo kok gak sayang nyawa sih?"
"Gue sayang banget kok sama nyawa gue! Bagi gue, nyawa itu elo, La!" Erella blushing. Kyle tersenyum. Lalu ia melanjutkan kata-katanya. "Dulu sebelum elo diculik, La? Lo tau ngapain kita di pantai?"
"Lo kan tau gua lupa semuanya! Gimana sih!" Erella cemberut lagi.
"Ciuman." Kata Kyle santai.
"Ah Kyle! Jangan bercanda deh! Masa anak 6 taun udah ciuman sih?" Tanya Erella lagi.
Kyle dapet ide. "Eh La lo pake lipgloss rasa apa? Kok harum gitu?"
Erella tersenyum. Lipgloss ini memang kesukaanya. "Oh ini! Rasa Storberi! Gua suka banget!"
"Boleh aku coba?" Deg! Erella deg-dengan kayak es degan. Perlahan, Erella memejamkan matanya. Wajah Kyle pun semakin mendekat.
Bibir mereka bertemu selaya matahari dengan indahnya memancarkan sinarnya yang memkukau. Dengan sentuan bibir saja mereka bisa tau apa yang ada dipikiran masing-masing.
Namun tiba-tiba sebuah tangan mengandeng Erella dan mengajaknya pergi. Erella dan Kyle sama-sama masih belum sadar. Jadi mereka cuma bisa terdiam. Erella dengan pasrah dibawa laki-laik satu itu dan Kyle terdiam disana. Kakinya entah mengapa membeku. Membiarkan pasanganya pergi ditinggal orang. Percuma mengejarnya, mereka sudah sangat-sangat jauh.
"Sial!" Triak Kyle keras-keras.
**
"Kalian udah ketemu Erella?"
"Belum" Jawan Dina.
"Tidak ada dimanapun." Jawab Karen.
"Ngak ada di pantai." Jawab Adam.
"Mungkin dia lagi makan kali? Yang bener aja udah jam setengah 6 ini!" Triak Ricky semaunya sendrir.
Adam langsung menarik lengan Ricky. "Rick, kalo lo ngomong gitu, Kyle bisa tambah marah tau! Pake otak dikit! Gak liat apa mukanya kayak rajawali kehilangan anak tunggalnya!"
"Iya ya sori Ad! Aku kan laper! Udah jam berapa ini?" Ricky memelas
"Bukanya tadi kamu udah bilang jam setengah 6 ya? O'on!" Triak Dina langsung.
"Yaudah kita makan dulu aja." Kata Kyle pasrah. Bagaimanapun juga dia tidak boleh memaksakan dirinya.
**
"Eh eh! Stop! Kita udah lari-lari luama tau gak!" Triak Erella. Dia udah kehabisan energi. Cowo itu pun segera menghentikan larinya. "Lo itu brani banget ya?" Kata Erella. "Dia itu kalo marah lebih galak daripada Hulk tau!"
"Gapap. Toh aku suka kamu." Kata cowo itu, masih tidak menghadap ke Erella.
Erella nyengir. "Kamu tau dia siapaku?"
"Tau. Pacarmu kan?" Katanya simple.
"Dia TUNANGANKU tau!" Erella tidak suka mengatakanya. Tapi daripada dibawa lari orang aneh satu ini?
"Dan aku tunanganmu yang baru." Dia menbalikan badanya. Terlihat sekali mukanya yang super ganteng. Mungkin sama denga Kyle.
Erella terkejut, syok. Apa maksudnya dia tunangannya Erella? Terus Kyle mau dikemanain?
**Kyle berjalan di sekitar pantai. Dia tidak mood makan. Masih ingin mencari Erella meskipun tenaganya habis.
Dari kejauhan, dia melihat Erella. Jelas saja dia senang. Namun wajahnya jadi marah saat dia melihat cowo didpan Erella itu mencium Erella.
"ERELLA!!" Triaknya keras.
_______________________
HYY! Prissssy disini. Makasih ya udah mau read. Skalian vote+coment donk hehehe.
Thx ya udah mau baca. Jangan lupa baca Ariel a CInderella? & Alomost a Princess yaa.
XOXO, Prissssy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fearish (When I Think About Our Past)
Teen FictionIni cerita pertamaku, sori kalo ada typo dan sebagainya. Sori kalo ceritanya terlalu cliche, well i write this at 12 yo.. Anyway, i personaly pretty much like this but I don't recommend you to read this cuz this is so.... basic :( *authoragakkonslet...