Erella segera berdiri dan mengambil bajunya. "Yee!! Ketipuu!! Kasian!! Hahhahaha!"
Naveen sama Kyle cuma bisa mendengus kesal. Mereka cuma bisa tersenyum.
Tiba-tiba handphone Erella bunyi. Erella meliat nama yang ada di screennya. Dina pacarnya Adam. "Ya, hallo? Kenapa Na?"
"La! Dimana sih? Kok masi liburan? Guru-guru nyariin kamu sama Kyle tuh! Mana anak-anak bilang kalian honeymoon juga. Michelle saya Syra mpe marah-marah loh! Balik gih cepetan!" Jawab Dina.
"Hah? Masa sih?" Jawab Erella sambil ketawa. Honeymoon? Ah, masi lama itu.
"Eh-eh, Ricky mau ngomong ama Kyle! Cepet kasih ke Kyle!" Dina bilang lagi. Rupanya hpnya Dina udah di pass ke Ricky.
"Kyle! Ricky mau ngomong! Cepet!" Erella menyerahkan bbnya ke Kyle.
"What's up, bro?" Tanya Kyle ke Ricky.
"Heiya! Where are you now? What takes you so long? You are going back to our school or not?" Tanya Ricky di ujung telepon. "We're losing one of our best basketball player here!"
"Yes, aku pasti ke skul kok, bro! Besok mungkin? Lagian napa sih lo sampe telpon gini? Gamungkin kan cuma ngomong gini aja?" Tanya Kyle ke Ricky.
"Ini Adam. Kyle, langsung aja ya. Kerasin dulu speakermu biar si Naveen sama Erella bisa denger. Cepet!" Kyle lalu memanggil Nav sama Erella lalu mengeraskan loud speaker.
"Sebenernya, 1 sekolah ini gempar soal tadi di TV ada berita Kyle tunangan sama Erella. Sama soal Erella yang anaknya pengusaha besar itu. 1 sekolah. Semua! Erella, kamu jahat gitu sih kok gak bilang-bilang ke kita!" Dina tiba-tiba nonggol. "Pantesan deh kamu bisa naik pesawat cepet gitu pesenya. VIP lagi eh, Business Class!" Lanjut Dina.
"Em, sori guys. Yaudah deh, kita pulang hari ini, besok ke sekolah. Ok bye!" Erella segera mematikan teleponya.
Naveen diam membeku. Erella tunangan sama Kyle? Bukanya dia juga termasuk calon ya? Kenapa tiba-tiba sampe sekolah tau?
"Mereka tau dari mana, Kyle? Kok bisa tau gitu?" Tanya Erella. Dia shock. Berati.. Sekarang hidupnya di Surabaya sama aja sama pas dia di Jakarta! Palsu! Temen palsu, guru palsu, semua palsu! Cuma sebatas uang.
"Sebenarnya, kemarin mamamu bilang ke aku soal ini. Dia udah umumin ke public, La." Jawab Kyle tenang.
Erella kaget. "Jahat banget sih lo, Kyle? Public? Berati semua tau dong? Terus hidup gue yang nyaman mau ditaro dimana? Kenapa gak suruh mama gue berenti sih, Kyle? Lo kan tau gue gak suka! Aish terserahh! Pokoknya gue mau pulang ke Jakarta! Gak pake Surabaya-Surabaya'an!!" Triak Erella. Dia lalu berlari ke mobil.
Naveen meninju Kyle. "Jahat banget sih lo? Gak kasian sama Erella?"
"Napa marah? Lo kan gak ada perasaan sama Erella. Napa pake marah?" Kyle masih menjawab dengan santai.
Naveen hanya menatap Kyle sekitar 10 detik. Lalu ia pergi ke mobil tempat Erella berada.
_____
"Mau makan malam apa, Nona?" Tanya seorang butler ke Erella saat dia udah mpe di rumahnya. Dikamarnya.
"I want to be alone. Get out." Jawab Erella samnbil tiduran di ranjangnya. Dia memang gak niat buat makan saat ini.
Tiba-tiba BB Erella bunyi. "Hallo? Kenapa lagi Na?" Tanya Erella lagi. Dia lagi gak mood sih telponan.
"LA!! HEBAT BANGET! Namamu masuk TTI!!" Triak Dina di unjung telopon.
"Hah? TTI? Apa itu?" Tanya Erella. Erella memang bukan tipe orang yang gaptek. Tapi dia gatau apa itu TTI.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fearish (When I Think About Our Past)
Teen FictionIni cerita pertamaku, sori kalo ada typo dan sebagainya. Sori kalo ceritanya terlalu cliche, well i write this at 12 yo.. Anyway, i personaly pretty much like this but I don't recommend you to read this cuz this is so.... basic :( *authoragakkonslet...