Next to You (END)

1.5K 53 9
                                    

_______________

One Years Later 

_______________

  "Hei Re! Tungu dong!" Teriak Hansen di salah satu supermaket sambil mendorong troli. 

  Erella berbalik. "HANSEN! Kan gue udah sering bilang jangan panggil gue Re ato Rere ok? Panggil La aja!" Katanya lalu memasukan sayur bayam ke troli. 

  Hansen tersenyum. Bukan dia gamau panggil Erella 'La' tapi kalo dipanggil La, nanti ngingetin Erella sama Kyle. Habis Hansen sama Kyle itu 11-12 alias mirip banget. Hansen jadi bayang-bayang Kyle dong. 

  Hansen lalu mengambil coca cola calengan. Lalu mengocok-ngocoknya. "Ini apa ya Re?" 

  Erella berbalik lagi lalu melihat Hansen. "Yaampun! Jangan dikocok! Nanti kalo dibuka kluar semua itu airnya!!"  

  "Hah? Masa sih? Aku buka ya." Hansen lalu membukanya dan menyiramkanya ke Erella. "Ih bener ternyata, bisa keluar." 

  Erella lalu mengamati bajunya yang basah dengan coca-cola. "HANSEN! Gak usah jadi anak kecil deh plis." Lalu Erella mengambil ahli troli itu dan mendorongnya. "Untung cuma dikit ini. Coba kalo bany..." *beerr* Hansen nyiram coca-cola di atas kepala Erella. 

  "Kalo gini banyak deh rasanya. Hmm.. Kurang banyak apa lagi ya? Ah! Telur!" Hansen lalu mengambil bungkusan telur di troli lalu melemparnyake arah Erella. 

  "Iih! Kotor tau! Aku gak lagi ultah tau! Gak usah lempar-lempar!" Erella lalu mengambil sayur yang tadi lalu menyobek-nyobeknya dan melemparkanya ke arah Hansen.  

  Tidak ada yang berani menyetop mereka. Siapa yang gak kenal mereka? Mereka sudah terkenal karena pertunangan 2 buah perusahaan besar dan kaya. Malah banyak yang merekam. 

  Lalu tiba-tiba Erella diam. Matanya kosong dan hampa. Erella berdiri tegap, ditanganya masih tergengam sayur berwana hijau. Perlahan matanya menitihkan air mata.  

  Hansen jadi gugup. Dia segera menghampiri Erella. "Lo kenapa La?" Hansen mengengam tangan kanan Erella yang mengengam sayur. Tangan kiri Erella sudah mengusap matanya yang basah. 

  "Dulu.." Erella mulai menanggis pelan. "Gue pernah perang kayak gini sama Kyle." 

  Kerumpulan manusia mengilinggi mereka. Dari pasangan yang so sweet banget sampe tebar pesona di tempat umum yang sukses membuat cemburu para jomblo lalu sang cewe jadi nanggis. 

  Tiba-tiba Erella berenti menanggis. Dia melihat seorang yang dikenalnya diantara kerumunan itu. Dia berlari ke arah orang itu. Orang itu malah lari menjauh. Erella menanggis. 

  Erella mengikuti orang itu. Dia menerobos kerumpunan orang. Dia sempat menubruk anak kecil yang membawa kue sapai mengotori bajunya. Erella gak peduli, dia tetap berlari. Meninggalkan Hansen.  

  "KYLE! ITU ELO KAN?! KYLE!" Teriak Erella saat dia sadar bawah percuma dia mengejar karena gak mungkin terkejar. Tapi dia masih hafal betul, itu Kyle. 

  Hansen segera mengambil tindakan. Dia segera mengengam tangan Erella dan menarik Erella keluar dari Supermaket lalu masuk ke mobil BMW nya. 

  Erella duduk di kursi sebelah Hansen.  

  "Han, lo tau gak. Dulu mobilnya Kyle persis mobil lo loh, beda dikit doang." Kata Erella sambil tersenyum. 

  "Oh, kalo gitu besok gue ganti mobil. Demi lo." Jawab Hansen sambil masi focus menyetir. 

  "Han, lo tau gak. Dulu itu, kita masak bareng." Kata Erella dengan tatapan kosong. 

  "Nanti kita juga bisa masak bareng. Nanti gue cariin koki yang pinter. Demi lo." Jawab Hansen. 

Fearish (When I Think About Our Past)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang