Enam

1.3K 119 5
                                    

"Kemarin kamu kemana? Kenapa tidak mengangkat teleponku dan tidak membalas pesanku?" ucap Abibah yang menatap tajam pada Husna.

Husna terlihat tenang mendapatkan tatapan tajam seperti itu. "Aku ada urusan" ucap Husna singkat dan menikmati ea krim di tangannya. Ia tersenyum sendiri, mengingat saat kemarin ia makan es krim bersama Dhangku.

"Ini anak kenapa juga senyum-senyum sendiri" oceh Abibah sebal.

"Kamu kenapa jadi berisik si Bi" ucap Husna yang merasa khayalannya menjadi terganggu.

"Jelaskan padaku" ucap Abibah semakin kesal.

"Aku pergi dengan temanku" ucap Husna.

"Teman? Bukannya temanmu cuma aku?" ucap Abibah. Ia bahkan menghentikan tangannya yang sedang bergerak mencatat tugasnya sebelum dosen mereka masuk.

Husna mendengus. "Enak saja, siapa bilang temanku cuma kamu?" ucap Husna. Wajah Abibah langsung berubah sendu.

Husna tertawa kemudian merangkul Abibah. "Kamu bukan temanku tapi saudaraku" ucap Husna.

"Kamu ini" ucap Abibah kembali tersenyum.

"Jadi, siapa teman yang kamu maksud terus kalian kemana?" desak Abibah penasaran.

"Kami hanya ke Transmart" ucap Husna membuat Abibah semakin penasaran.

"Dia pasti cowok kan? Husna" ucap Abibah merajuk.

"Iya. Dia cowok" ucap Husna tersenyum.

"Wah, kalian pasti sedang pedekate" ucap Abibah lagi.

"Ih kamu berisik sekali sih, sudah selesein dulu tugasnya. Sebentar lagi di kumpulin" ucap Husna membuat Abibah kembali fokus pada tugasnya.

"Ayo kumpulkan tugasnya. Pak Amar tidak masuk hari ini" ucap Via.

Suasana kelas menjadi riuh seketika. "Pak Amar kenapa tidak masuk Vi?" tanya Husna pada Via.

"Pak Amar sedang ada rapat, jadi tugas kita hanya mengumpulkan tugas dan untuk mengisi jam yang kosong, kita di minta untuk belajar. Minggu depan beliau akan memberi kita7 quiz" ucap Via sambil setengah berteriak karena kelas yang terdengar ribut.

"Terima kasih Via" seru Abibah.

"Asyik kita bebas" seru Abibah senang. Husna hanya geleng-geleng kepala, kemudian membuka notif linenya.

From : Dhangku

Lagi ngapain?

From : Husna

Lagi nganggur. Dosen rapat. Kamu ngapain?

From : Dhangku

Lagi chat sama kamu.

From : Husna

🙄

From : Dhangku

😘

........

.........

From : Dhangku

Kenapa nggak bales?😔

From : Husna

Lagi masukin buku, mau pulang.

From : Dhangku

Aku jemput. Tunggu.

From : Husna

Nggak usah repot-repot. Aku bawa motor.

From : Dhangku

Aku jemput. Tunggu aku. Jangan kemana-kemana.

From : Husna

😏😏😏

"Eit" ucap Husna menyembunyikan ponselnya dari Abibah yang sudah sedang melongokkan kepalanya hendak melihat chat Husna.

"Chat sama siapa sih, senyum-senyum begitu?" ucap Abibah kesal karena tidak berhasil mengintip chat Husna.

"Rahasia. Udah yuk kita ke bawah." Abibah masih penasaran dengan sikap Husna yang di lihatnya cukup aneh belakangan ini.

Husna membuka notif linenya dan lagi-lagi tersenyum membuat Abibah kesal.

"Kamu mau kemana setelah ini?" tanya Abibah.

"Bertemu dengan temanku" ucap Husna.

"Teman yang kemarin?" ucap Abibah. Husna mengangguk mantap. "Kamu mau kemana?" tanya Husna pada Abibah.

"Mau ke butik Mama. Ada barang baru datang" ucap Abibah.

"Salam sama Tante ya" ucap Husna.

"Hm. Angkat teleponku nanti malam" teriak Abibah saat Husna sudah melangkah terlebih dahulu ke arah parkiran motornya.

Sedangkan Abibah berjalan menuju parkiran mobilnya yang letakknya memang terpisah dari tempat parkir motor.

Husna mengambil helmnya kemudian berjalan ke luar gerbang kampus. "Pak titip motorku ya, nanti aku ambil" ucap Husna pada Pak Badi security kampus.

"Siap mbk Husna" ucap Pak Badi sambil tersenyum.

"Lama ya?" ucap Husna pada Dhangku yang sudah menunggu di depan gerbang.

"Lumayan. Nunggu tuan putri yang cantik sih nggak masalah" ucap Dhangku.

Husna tertawa. "Dasar tukang gombal. Biasa ngegombal di jalanan ya?" ucap Husna sambil menaiki motor Dhangku.

"Di jalanan aku nggak ngegombal, tapi orasi" ucap Dhangku.

"Iya iya. Kita mau kemana?" ucap Husna.

"Ada deh" ucap Dhangku membuat Husna mencubit pinggang Dhangku dari belakang.

Bukannya mengaduh, Dhangku malah tertawa.

Abibah yang hendak masuk ke dalam mobilnya berhenti saat matanya menangkap sosok laki-laki idamannya.

"Bang Rayhan" panggil Abibah membuat Rayhan memutar tubuhnya menghadap Abibah langsung.

"Abibah. Kau mau pulang?" ucap Rayhan.

"Iya Bang" jawab Abibah sambil memamerkan senyumnya.

"Kau tidak bersama Husna? ucap Rayhan.

"Tidak" jawab Abibah.

"Oh. Kamu mau kemana?" ucap Rayhan.

"Mau ke butik Mama. Kalau Abang mau kemana?" tanya Abibah melihat Rayhan yang tampil sangat tampan dengan kemeja kotal-kotaknya dengan semua kancingnya terbuka.

"Abang mau bertemu dengan seseorang."

"Siapa?" ucap Abibah penasaran.

"Teman"ucap Rayhan.

Deg

Apakah Husna dan Bang Rayhan?

Ah tidak-tidak, itu tidak mungkin.

Abibah mulai berpikir yang aneh-aneh di kepalanya.

"Ya sudah. Abang pergi dulu ya" ucap Rayhan.

"Tunggu Bang" ucap Abibah setengah berteriak.

"Ada apa Bi?" ucap Bang Rayhan.

"Mmm, kalau boleh tahu kemarin siang Abang kemana?" tanya Abibah dengan jantung yang terus bertalu.

"Oh, Abang ke Transmart."

Deg

"Udah dulu ya, kasihan teman Abang kelamaan nunggu." ucap Rayhan ssbelum masuk ke dalam mobilnya.

Abibah bergeming di tempatnya.

"Tidak mungkin kan?" gumam Abibah pelan sambil meletakkan kedua tangannya di atas jantungnya yang berdetak kencang.





Doa di Sujud TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang