Hurt U #7

352 35 3
                                    

"Aaagghhhh!! Kenapa orang sepertimu masih hidup dan bernafas dengan bebas!!!" Mingyu membanting tas yang digendongnya ke atas tempat tidur.

"Seharusnya orang sepertimu mati saja!!" Mingyu meremas rambut kepalanya frustasi, mengingat kejadian buruk setahun silam.

Mingyu mengambil sebuah bingkai foto dimana ada dirinya waktu kecil dan seorang anak kecil yang lucu dan menggemaskan. Mingyu tersenyum kala memandangi foto anak kecil itu. Dielusnya foto tersebut, tanpa sadar air mata membasahi pipinya dan jatuh difoto itu. Dia menagis. Matanya menjadi berat setelah mengeluarkan begitu banyak air mata dan akhirnya dia tertidur.

"Oppa kenapa aku begitu bodoh? Mengerjakan soal mudah seperti ini saja tidak bisa."

"Oppa sepertinya aku butuh otak tambahan. Apa kau mau meminjamkan otakmu untukku?"

"Oppa bantu aku mengerjakan soal ini"

"Oppa!!"

"Oppaaa!!"

"Yakkkk oppaaaa!!!"

"Tiiitttttt..tiiitttt..tiiittttttt"

"Awas Kim Sohye!!!" Mingyu bangun dari tidurnya. Mimpi itu terus menghantuinya entah sampai kapan mimpi itu akan berhenti.

Mingyu mengambil bingkai foto lagi tapi dengan foto yang berbeda. Kini hanya ada seorang gadis muda yang terpajang disana.

"Oppa merindukanmu, So" Mingyu memeluk foto itu erat lalu melanjutkan tidurnya.

Malam ini, di kamar ini Mingyu menumpahkan banyak sekali air mata. Entah kesedihan datang dari mana? Padahal Mingyu sudah menutup rapat jendela, mengunci pintu tapi tetap saja masa lalu yang memilukan dapat menerobos masuk dengan mudahnya. Sakit hati yang dirasa ini sudah mengubah pribadi Mingyu yang penyayang, perhatian, ramah menjadi pemarah, egois dan paling parah pendendam.

"Oppa kenapa aku begitu bodoh? Mengerjakan soal mudah seperti ini saja tidak bisa."

"Karena otak yang kau pakai itu otak udang"

"Yakk oppa!!" Sohye memukuli Mingyu menggunakan buku.

"Yakk sakit!! Kau akan mati jika tidak menghentikannya!!" Mingyu bangkit dari duduknya dan mulai menggelitiki Sohye.

"Aghh oppa geli hentikan hahaha.. kumohon oppa hentikan hahaha... ini geli sekali haha.." kini Sohye sudah jatuh di atas kasur.

"Cepat minta maaf kalau tidak aku tidak akan menghentikannya"

"Hahah iya oppa aku minta maaf.. tolong hentikan hahaha.." Mingyu berhenti menggelitiki Sohye.

"Oppa payah wleee" ucap Sohye menjulurkan lidahnya dan pergi ke kamar tidurnya.

"Apa kau bilang.."

Krriiinggg...krriingggg...krringgggg...

Suara alaram membangunkan tidur Mingyu, Jam 7 pagi saatnya dia menyiapkan diri untuk pergi ke taman bersama Chaeyeon. Hari ini hari libur seperti biasa setiap libur sekolah Mingyu berjalan-jalan mencari kebahagian bersama kekasihnya itu. Tapi kebahagiaan itu bersifat sementara, setelah selesai dan kembali kerumah kesedihanlah yang didapat.

"Hari ini begitu cerah" Ucap Chaeyeon tersenyum.

"Iya secerah wajahmu" kata Mingyu sok romantis. Mereka tertawa bersama, berjalan bersama, dan bergandengan tangan.

Terik matahari begitu menyengat, hembusan angin membawa kesejukan, kicawan burung membuat suasana taman menjadi lebih riang, tawa anak-anak membawa kebahagiaan. Kim Mingyu sangat menyukai pemandangan dimana banyak anak-anak yang bermain disana. Hal itu mengingatkan masa kecilnya bersama Kim Sohye adik kesayangannya.

Hurt YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang