Taehyung berjalan di koridor sekolah dengan memegangi pinggangnya. Dia tidak pernah menyangka bahwa rasa sakitnya tidak akan separah ini. Ini sudah kelewatan, membuat tubuh tegapnya yang mempesona seperti model iklan kini harus berjalan agak membungkuk seperti kakek-kakek. Dari belakang Sejeong memperhatikannya, masih ada rasa bersalah di dalam hatinya. Dia berjanji dia tidak akan pernah melakukan tindak kekerasan lagi terhadap suaminya itu walaupun itu hanya sekedar gurauan belaka.
Suasana kelas masih terbilang sepi karena hanya ada beberapa siswa yang sudah berangkat. Kali ini suatu keajaiban bagi seorang Kim Taehyung. Pasalnya seumur hidup dia menjadi siswa, baru kali ini dia berangkat pagi. Semenjak kejadian tadi malam saat ditendang oleh Kim Sejeong dia terus merintih kesakitan meski sudah diobati tapi rasa sakit itu masih terasa samapai tidak bisa tidur hingga pagi ini. Pagi tadi Sejeong terkejut melihat Taehyung yang sudah mandi, biasanya dia yang berteriak-teriak untuk membangunkan Taehyung, tapi kali ini tidak. Dia bangun memdahului Sejeong. Benar-benar luar biasa.
"Sial. Aku menikahi perempuan pemegang sabuk hitam taekwondo apa banteng, tendangannya berasa seperti serudugan banteng marah" Taehyung mengoceh sendiri tidak jelas.
"Kau kenapa Tae?" Jimin tiba-tiba datang duduk di sebelah Taehyung.
"Habis diserudug sama banteng betina yang lagi PMS."
"Hahahaha.. tega sekali kau mengatai istrimu banteng" Jimin tertawa melihat Sejeong dan membayangkan Sejeong berkepala banteng.
Sejeong sendiri ingin marah karena disamakan dengan banteng tapi dia tidak meluapkannya, dia sadar Taehyung sakit seperti ini karena dirinya, candaannya yang kelewatan sampai tidak bisa putar balik akhirnya membawa luka dan rasa sakit. Dia masih merasa menyesal, setiap kali dia meminta maaf Taehyung selalu bilang tidak apa-apa.
"Hahhhh... saat dia tertawa dunia berasa ikut tertawa" Mira tiba-tiba muncul dari belakang seperti hantu.
"Astaga. Kau mengagetkanku" Sejeong mengelus dadanya.
"Dia sangat tampan" Mira memandangi Jimin.
"Dia sangat kesakitan" Sejeong memandangi Taehyung dengan tatapan nanar.
"Siapa?" Mira megikuti arah pandamg Sejeong.
"Apa kau melukai hatinya lagi Jeong? Apa kau bertemu Mingyu lagi Jeong? Apa kau berniat mengakhiri hubungan kalian Jeong? Apa kau...."
"Apa aku sejahat itu ya? Aku tidak sengaja menendang dia samapi terjatuh. Aku tidak tahu kalau akhirnya akan seperti ini" Sejeong merasa sedih.
"Itu sudah keterlaluan Jeong. Kau secara tidak langsung telah melakukan KDRT"
"Benarkah? Apa dia akan melaporkanku kepada pihak yang berwajib atau dia akan meminta cerai denganku? Aku tidak mau itu terjadi. Aku harus bagaimana?" Sejeong menarik kerah Mira menggoyang-goyangkan tubuh Mira.
"Le..lepas.. Jeong. Kau juga ingin membunuhku?" Sejeong melepas kerah Mira.
"Maaf. Aku harus bagaimana Mira?" Sejeong merengak.
"Berbaikhatilah dengan dia, manjakan, layani dia sebagai mana mestinya pasangan suami istri?" Mira merapihkan kerah yang kusut akibat tarikan dari Sejeong.
"Manjakan? Layani dia sebagai mana mestinya pasangan suami istri? Apa aku harus melakulanya? Malam ini?" Kata sejeong dalam hati.
"Apa aku harus menyerahkan masa depanku dengan dia? Apa aku sudah siap?" Otaknya mulai berfikir yang tidak-tidak.
"TIDAKKKK!!!" Sejeong berteriak menutup tubuhnya dengan kedua tubuhnya.
"Yakkk!! Kau ingin membuatku tuli?!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt You
Fanfic"Aku tau ini salah, aku akan memperbaiki secepatnya. Setelah itu kita akan berjalan pada cahaya kebahagian dimana hanya ada aku dan kau Tae."