Hurt U #16

631 52 28
                                    

안녕하세요😊

TEKAN BINTANG TERLEBIH DAHULU^^

SELAMAT MEMBACA^^








Pagi datang lagi, tapi matahari belum sepenuhnya muncul hanya sinarnya saja yang menghiasi langit berwana jingga. Iya ini masih pagi buta dan Taehyung sudah kelabakan di dapur.

Taehyung dibangunkan oleh suara bersin istrinya yang tak berkesudahan, suhu badan Sejeong juga agak hangat. Mungkin Sejeong masuk angin gara-gara semalam menunggu Taehyung di luar rumah.

"Aduh bagaimana ini?" Taehyung bingung tidak tahu apa-apa menangani orang sakit. Taehyung memutar otaknya keras. Dia berfikir.

"Orang sakit yang dibutuhkan adalah obat. Tapi yang ada di rumah ini habya obat merah, alkohol, kasa sama plester. Aku kasih yang ada dulu saja, nanti kalau apoteknya sudah buka aku belikan Sejeong obat." Taehyung kembali ke kamar.

"Jeong, bangun jeong."

"Aku sakit ya Tae?" Sejeong merasa tubuhnya kurang enak. Suaranya lemah.

"Gak, tapi kamu hamil."

"Apa?" Terkejut dengan suara lemah.

"Kamu hamil, Jeong."

"Kok bisa, kita saja belum naena?" Tanya Sejeong polos karena nyawanya belum kumpul.

"Mau sekarang?"

"Apa?"

"Naena"

"Gak mau."

"Aku juga gak mau, nanti aku tertular penyakit kamu."

"Emangnya aku sakit apa?"

"DBD"

"Demam berdarah?"

"Bukan, tapi Demam Bercinta Denganku." Taehyung tertawa.

"Yakkkk!!"

"Kamu terkena flu sama demam, Jeong. Lihat hidung kamu ngeluarin cairan dan saking hangatnya tubuh kamu, cairan itu mendidih." Taehyung menunjuk hidung Sejeong pura-pura jijik.

"TAEHYUNG!!"

"Apa?"

"Elapain ingus aku"

"Dih manja, gak mau aku."

"Kim Taehyung, suami aku yang ganteng. Elapin ingus aku ya?" Pinta Sejeong manja.

"Sakit itu ternyata bisa merubah keperibadian orang. Baru tahu aku." Batin Taehyung.

"Iya Kim Sejeong, istri aku yang ingusan." Taehyung mengelap ingis Sejeong dengan kasa yang dia bawa.

"Kenapa pake itu?"

"Tissunya jauh."

"Tapi kan sakit hidung aku."

"Sini aku cium" Taehyung mencium hidung Sejeong.

"Kamu gak jijik?"

"Itu hanya ingus. Kotoran burung sekalipun jika menempel di hidung kamu, aku juga akan tetap mencium kamu. Tebak kenapa coba?"

"Kenapa?

"Karena aku mencintaimu." Taehyung tersenyum sambil mencolek hidung Sejeong.

Sejeong tersipu malu, menundukan kepalanya untuk menyembunyikan muka merahnya itu.

"Baikan?"

"Apanya?"

"Sakitnya?"

"Sudah."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hurt YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang