Suara yang dinanti-nantikan para siswa akhirnya berbunyi juga. Bel pulang sekolah berkumandang menandakan aktivitas kegiatan belajar mengajar untuk hari ini telah usai. Para siswa berhamburan keluar dari gedung tempat menimba ilmu itu menuju rumah masing-masing.
"Jeong, kau pulang sendiri ya. Aku ada janji dengan Jimin sebentar" Kata Taehyung
"Hemmm" Jawab Sejeong yang masih sibuk membereskan buku-bukunya hanya dengan berdehem.
"Pulanglah dengan hati-hati. Jangan mau diantar sama Mingyu lagi"
"Iya"
"Aku pergi dulu" Baru satu langkah tangan Taehyung dipegang Sejeong untuk menghentikannya.
"Cepat pulang Tae" Hanya senyuman yang Taehyung berikan untuk mengiyakan perkataan Sejeong.
Sepertinya rasa cintanya Kim Sejeong dengan Kim Taehyung sudah mengakar dihatinya dan tumbuh menjadi pohon yang berbunga cinta yang indah. Walaupun angin berhembus dengan kencang, badai besar menerpa, petir menyambarnya pohon itu tidak akan tumbang selama akar itu masih tertanam kuat di dalam tanah. Sama dengan hubungannya saat ini, walaupun banyak rintangan, godaan, kebohongan tapi selama cinta itu masih tertanam di hati itu bukannlah sebuah ancaman yang mampu menggoyahkan perasaannya.
"Kau mau pulang bersamaku?"
"Tentu saja, sepertinya sudah lama kita tidak pulang bersama"
"Apa kau merindukanku, Jeong?"
"Sangat. Hahahah.." Sejeong memeluk erat sahabatnya itu.
Sepanjang jalan mereka tertawa membahas hal-hal yang mereka anggap lucu. Sejeong sudah lama sekali tidak pulang dengan berjalan kaki seperti ini karena rumahnya bersama Taehyung jauh dari sekolah. Hari ini Sejeong ingin menemui ayah dan ibunya yang kebetulan rumah orang tuanya satu arah dengan Shin Mira sahabatnya itu.
"Pernikahanmu bagaimana?"
"Seperti biasa kadang aku merasa bahagia kadang aku merasa sedih"
"Lalu hubunganmu dengan Mingyu dan masalah ayahmu?"
"Entahlah setelah kejadian saat di toko buku aku enggan untuk menyelesaikan masalah ayahku bahkan bertemu dengan Mingyu pun aku sudah tidak ingin"
"Maksudnya?" Mira meminta penjelasan soal kejadian saat di toko buku. Sejeong menjelaskannya dengan detail tanpa terasa matanya menjadi perih.
"Aku tidak tahu harus bagaimana? Apa aku harus mundur atau tetap melanjutkannya? Jika aku mundur aku takut ancaman Mingyu akan terjadi tapi jika aku melanjutkannya aku benar-benar terlihat seperti wanita murahan" Mira menepuk punggung Sejeong untuk menenangkan isakan Sejeong.
"Hahhh.. aku benar-benar bodoh" Sejeong mengelap pipinya yang basah.
"Kau tidak bodoh, hanya saja kau tidak tau mana yang harus kau lakukan"
"Itu sama saja" Sejeong melangkah lebih cepat.
"Yakkk Kim Sejeong apa kau marah? Aku minta maaf" Mira mensejajarkan langkahnya.
"Tidak. Aku hanya ingin cepat samapi ke rumah orang tuaku"
"Kenapa harus cepat-cepat? Aku ingin kita pergi makan dulu. Bukankah kita sudah lama tidak makan bersama setelah pulang sekolah?"
"Ahhh.. Baiklah"
Bangunan yang bertuliskan 'Dicari Pekerja Paruh Waktu' di depan pintu itu terlihat ramai oleh orang-orang yang ingin mengisi perut mereka. Kesibukan terlihat jelas di dalam ruangan itu, semua pekerja melakukan pekerjaannya masing-masing sesuai bagian yang mereka tempati.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt You
Hayran Kurgu"Aku tau ini salah, aku akan memperbaiki secepatnya. Setelah itu kita akan berjalan pada cahaya kebahagian dimana hanya ada aku dan kau Tae."