Sudah berakhir pertunangan kita

9K 366 8
                                    

PROSES TERBIT.

PROSES TERBIT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah berakhir pertunangan kita

_ akhirnya ada notif pesan masuk dari namamu, walau isinya menohok perasaanku_

' Kita udah selesai ya, gue harap lo bisa nemu kebahagiaan baru.'

Nanda tersenyum tipis, kopinya gagal diteguk. Tatapannya tidak lepas dari pesan yang baru saja masuk, nama Afila terpampang jelas. Sudah dibuka blokirannya, walau hanya mengabari hal yang sengaja dihindari.

Afila Nandi P : Saya harap kamu juga bahagia, lebih membuka hati pada dunia.

Mengetiknya saja sudah tidak ikhlas mana mungkin bermuqodimah, singkat namun bisa dimengerti. Cukuplah sudah, kalau Afila akan memasukkan kontaknya kedalam list block juga tidak apa – apa. Namun tetap tidak berubah, foto Afila masih terpampang walau pesannya berakhir dibaca saja.

" Gimana? Udah enakan?" tanya Adit, baru saja kembali dari kamar mandi.

" Apanya?" ia tidak bersemangat, handphonenya diletakkan keatas meja.

" Katanya kalau ngopi ngerasa enakan, gue udah pesen Tiga buat lo doang." Adit terkekeh, namun tak lama tatapannya serius melihat reaksi Nanda." Kenapa?"

" Gue dan Afila udah selesai, barusan dia ngechat gue."

" Dibuka blocknya sama dia?" Adit menarik kursi dihadapan Nanda.

" Cuma ngabarin itu doang, nggak ada yang lebih." Katanya putus asa." Hari ini berantakan banget, pas mulu ketika besoknya nambah umur ngerasain kehilangan lagi. Pedih banget hidup gue."

" Ah lo, cowok nggak boleh lemah dong Nan." Adit menyemangati." Dua mawar hilang bukan nggak ada mawar lain kan? Masih banyak yang bisa lo petik, nggak disini mungkin ditempat lain."

" Kita pernah sama – sama mencintai Afila kan? Lo pasti ngerti rasanya gue sekarang kayak gimana."

Adit tidak bergeming mendengarnya, kalau Nanda merasakan kehilangan teramat dalam padahal perkenalan mereka masih begitu singkat bagaimana dirinya dulu, bertahun – tahun lalu menyesuaikan waktu yang sudah tidak memihak sebab kesalahan yang dipilihnya sendiri.

MWMS

Afila menjatuhkan tubuhnya kekasur, setelah obrolan panjang bersama keluarga Nanda akhirnya semua sudah berada dititik temu. Lega dan bebas menerpa hati, walau rasa kecewa terlihat jelas diraut wajah mamanya.

" Mama boleh masuk, kak?" Tanya Anisa diambang pintu.

" Masuk aja ma, kayak ke siapa gitu mesti izin." Afila bangun, duduk ditepi kasur. Menanti mamanya yang berjalan mendekat," mama belum ngantuk?"

" Belum." Sahut Anisa lembut," kakak udah ngantuk ya?"

" Nggak kok ma, aku mastiin keadaan mama doang, pucet banget."

Marry With My Senior ( SUDAH DIBUKUKAN DAN TERSEDIA DI APLIKASI DREAME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang