Jam pelajaran terakhir telah usai, Anne segera menghampiri Attan dan menyerahkan tugas Kimia yang diberikan bu Enni pagi tadi.
"Oh udah ganti Rok." ujar Attan yang sekilas melihat rok abu-abu Anne berganti dengan rok berwarna putih. Hal itu membuat Anne mengingat kembali kejadian tadi pagi, dimana rok seragamnya terdapat noda merah dibagian pantat.
Attan nyengir sembari menutupi mulunya dengan tangan, tak ingin tawanya terdengar oleh Anne.
"Tuh kan, udah ah lupain Tan." Anne cemberut yang membuat Attan terkekeh kembali.
"Iya sorry ne."
"Eh by the way gitar nya jadi gimana? Soalnya punya gue rusak." Anne beralih pada tugas kelompok Pendidikan Kewarganegaraan mereka, yang memang sudah berhari-hari nimbrung tak dibahas.
"Kita pake punya Bara. Tadi gue udah bilang ke dia, gitarnya biar lo bawa pulang aja gapapa, kata dia gitu."
Anne manggut-manggut mengerti.
"Yuk." Entah sejak kapan laki-laki itu berada ditempat ini, yang pasti sekarang Bara sudah ada didalam kelas, setelah tadi Anne rasa ia sempat melihatnya keluar dari sini.
"Yuk kemana?" tanya Anne bingung.
"Katanya mau ambil gitar."
Perempuan itu memukul dahinya sendiri.
"Yaudah ayo." segera perempuan itu mengambil ransel dan mengenakannya dibelakang tubuh.
"Tan duluan." Pamit Anne pada Attan yang masih sibuk dengan buku tulis kima milik anak-anak.
Anne segera memasuki mobil milik Bara. Laki-laki itu berkata bahwa dia akan mengantar Anne pulang setelah mengambil gitarnya yang tertinggal dirumah temannya.
Perempuan disebelah kemudi itu sama sekali tak merasa canggung, meskipun ini adalah kali pertamanya berada dimobil yang sama dengan Bara.
Anne melihat Bara yang berkali-kali memencet hp miliknya, terlihat sedang ingin menghubungi seseorang, namun tindakannya itu terhalang karna tangannya harus memegang kemudi.
"Bar, kamu mau ngajakin aku mati syahid ya?" kata Anne yang membuat Bara menoleh kesisi kiri.
"Hah?" rupanya laki-laki itu tak paham maksud pembicaraan gadis disampingnya karna fokusnya yang susah dibagi.
"Kamu mau nelfon siapa?"
"Mau ngehubungin temen gue, kalo gue mau kerumahnya." Ujar Bara sembari memamerkan handphonenya.
"Sini biar aku aja yang pencetin." Anne mengambil benda ditangan kiri Bara.
"Thanks."
Ia memencet icon bertuiskan contact di-iphone milik Bara.
"Cari kontak yang namanya Elang Dwirga."
Seketika Anne menoleh pada laki-laki yang mengemudi itu.
Elang? mereka akan pergi kerumah Elang? Ah tuhan kenapa harus Elang. Kenapa dari sekian banyak teman Bara, yang membawa gitar miliknya harus Elang, why? Perempuan itu sungguh malas jika sudah berurusan dengan Elang.
"Udah ketemu." mau tidak mau Anne harus mencari nama tersebut, tidak mungkin ia menolak setelah tadi menawarkan bantuan.
Jempolnya bergerak memencet nama yang terpantri dikontak dan menyentuh tombol speaker setelah sebelumnya call.
Beberapa detik menunggu kini handphone itu telah diangkat oleh orang dibalik sana.
"Apaan?" benar itu suara khas milik Elang.
![](https://img.wattpad.com/cover/120154708-288-k653641.jpg)