8. Perjanjian Buruk

46 24 6
                                    

Elang bukanlah laki-laki pecinta sosial media semacam instagram, twitter, ataupun aplikasi-aplikasi lainnya selain Line dan WhatsApp. Tapi kini laki-laki itu masih sibuk memeriksa berbagai macam akun sosial media seseorang perempuan.

Dan saat ini yang disambangi adalah instagram milik perempuan itu, yang diberi username casandrareinata. Elang menaik turunkan jempolnya dilayar, memperhatikan post foto yang terpajang disana. Ia mengamati foto dimana ada Ia disana, digandeng oleh perempuan yang memiliki akun tersebut.

Sheilla Fika: elang kamu dimana?
Sheilla Fika: aku udah di depan

Elang menghentikan aktivitasnya ketika sebuah pop up LINE dari Sheilla terpambang dilayar.

Elang Dwirga:  otw.

Dengan cepat laki-laki itu berjalan menuju gerbang. Keberadaanya disana membuat beberapa siswi perempuan memandangnya dengan senyum takjub. Bagi sebagian gadis memang Elang terlihat manly, bomber jacket warna hitam yang pas dengan tubuhnya, lalu sepatu bermerk converse dan tas dengan merk yang sama hanya terselempang disisi kiri pundak, hal itu terlihat biasa tapi jika sudah berurusan dengan Elang, maka itu berubah kata luar biasa.

Anne menenteng sebuah gitar ditangannya, benda yang terbalut tas gitar warna hitam itu adalah milik Elang yang dipinjamkan padanya melalui Bara kemarin. Perempuan itu berdiri didepan gerbang, menunggu Attan yang berkata bahwa akan mengantarkannya untuk pulang.

"Masuk Ne." laki-laki itu telah datang bersama kendaraan antik lainnya. Kali ini mobil kodok bercat biru muda.

Anne menurut, ia segera masuk kedalam mobil Attan itu.

Belum sampai mobil itu dilajukan, kini keduanya telah sama-sama menemukan Elang yang berjalan dengan gaya khas angkuh biasanya, orang itu melangkah mendekati wanita yang dulu sempat Anne lihat dirumah Elang, si seksi yang meminta ciuman.

Attan mendesah kesal. Laki-laki itu sengaja membunyikan klakson karna tak tahan dengan pertunjukan yang baginya tak layak untuk dilihat mata. Dimana Sheila yang notabenya anak kuliahan mencipika-cipiki Elang.

Anne tak melarang perbuatan laki-laki disebelah kursinya itu, jika dipikir memang dua orang disana telah menghalangi jalan mobil Attan.

Elang memandang si pengemudi mobil kodok itu dengan tatapan angkuh, karna ia memang si egois yang benci jika kesenangannya digangu. Mata Elang bergerak melihat perempuan disamping Attan, Anne yang membuang muka setelah sempat menatapnya sekilas. Laki-laki itu tahu, jika Anne memang jarang membalas kontak matanya, yang entah mengapa dia melakukan itu, Elang tak tahu.

Dan sekarang Elang mengandeng tangan Sheilla, menarik wanita itu menuju mobilnya.

---


Elang segera meminta antar Sheilla kerumah Bryn ketika ia mendapati pesan dari Arkan bahwa ia disana untuk menjenguknya. Temannya yang habis dihajar oleh siswa Wijaya itu belum juga sembuh dari beberapa luka-luka ditubuhnya.

"Whats up you lil bangsat." kata Elang seraya berpose diambang pintu.

Tingkahnya yang dibuat-buat bak model ditatap jengah oleh Bryn, Jaya, Bara dan Arkan.

"Wah si anjing mulai lagi." Bara mengelengkan kepala melihat tingkah Elang yang baginya narsis.

"Calon model Calvin Klein nih." Elang membusungkan dada.

"Tae, muka kaya lo cocoknya ngiklan buat alat gosok panci."

"Wah ngajak ribut si Bangsat." Elang memiting kepala Bara itu.

hallo Anne!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang