"Yes, it's they another side."
.
.
.
"Ayah udah balik?" tanya Elang yang saat itu sedang mengunyah kacang goreng ditoples.
Laki-laki yang sedang duduk didepan TV itu segera menyambar tangan sang ayah, lalu menciumnya. Tindakannya yang tak biasa ini membuat Agung, ayahnya itu terheran.
"Kamu kemasukan setan mana Lang?" kata pria berusia 40-an itu.
"Astagfirullah pa, masak anak salim dibilang kemasukan setan."
"Ya tindakan kamu itu gak kayak biasanya. Pasti kamu lagi ada maunya ya?"
Elang mengibaskan tangan. "Enggak. Ini murni dari dalem hati yah."
"Alah dusta. Udah cepet bilang kamu mau apa? ayah mau tidur, ngantuk."
Elang cengengas-cengenges. "Elang kan ada kerja kelompok yah. Nah ini mau kerumah temen Elang buat ngerjain tugasnya. Nah, oleh karna begitu Elang sekarang butuh kunci mobil Elang yah."
"Beneran buat kerja kelompok?"
Laki-laki itu membentuk huruf V dengan jarinya sebagai tanda sumpah. "Sumpah yah.
"Sumpah gak boleh dibuat maen-maen lo Lang. Bisa kena karma kamu."
"Waduh."
---
Arkan segera membuka group chat yang bernama 'Bajingan Tobat Squad' di LINE miliknya. Berberapa pop up terlihat menganggu dan itu membuat Arkan membuka chat mereka setelah sekian lama tak ia sentuh.
Bara Aldino : astagfirullah lang.
Bryn Aji : emang bajingan lo ya
Elang Dwirga : bangke lu pada, cuman makan bareng doang yaelah.
Jaya Putra : abis makan bareng barulah bobo bareng
Bara Aldino : njing
Bara Aldino : enyalah kau dari muka bumi lang hahaha
Elang Dwirga : ya ngga la bangsat
Elang Dwirga : maneh pikir aing teh naon?
Elang Dwirga : ena ena kalo dianya ga ena rasanya ga ena.
Bara Aldino : lo sama shellin aja udah
Jaya Putra : bosen ya lang. enak nyari lubang baru
Elang Dwirga : astagfirullah /elus dada
Bryn Aji : kaya dada lu ada teteknya aja.
Jaya Putra : lu kanpunya tetek bry
Jaya Putra : Wah bahaya
*read 4*
Elang Dwirga : read 4 guys. Ada yang nongol tapi ganongol nih. ecie asekk
Arkan Alteza : holla bitchezz
Bara Aldino : Kan jangan biarin tetangga lo jalan bareng si bajingan elang.
Elang Dwirga : tae lo iri mulu
Arkan segera membuka chat personal dengan Elang, mengingat laki-laki itu tadi membawanya menemui sang ibu yang menunggu digerbang rumah bryn.