7. Sisi Lain

56 26 22
                                    

Elang segera keluar ketika mobil innova warna hitam itu berhenti didepan gerbang sekolahnya.

'Shit' umpatnya ketika melihat angka yang tertera di jam tangan.

"Elang." panggil wanita didalam mobil itu. "Nanti aku jemput ya?" katanya manja.

Elang menjawab kalimat wanita bernama Shelina itu dengan anggukan, dan tak lupa untuk tersenyum padanya, meski kini laki-laki itu sedang gelisah karna ia telat.

"Bye."

laki-laki itu melambaikan tangannya sebagai jawaban ucapan Shelina, wanita itu dan mobilnya mulai menjauh dari sana. Dan kini tersisa Elang yang mulai kebingungan karna yakin jam pelajaran pertama telah dimulai sejam lalu.

Sebelum ada yang melihat dia disana, laki-laki itu segera lari menuju dinding belakang sekolah. Elang memanjat tembok dengan mudah, ia tersenyum tatkala kini telah berada diatas dinding, selanjutnya tinggal melompat dan melakukan pendaratan dengan sempurna. Namun tak lama senyum laki-laki itu sirna, seseorang berpeci disana memergoki tindakannya yang melanggar aturan sekolah.

"ELANG DWIRGA. TURUN KAMU DARI SANA!"

Elang terperanjat oleh ucapan pak Suwar dibawahnya, pria itu mengacungkan jarinya menghadap murid yang sudah menjadi bulan-bulanannya sejak pertama sekolah. Tindakan Elang selalu membuat sang guru naik darah, karna memang murid satu itu yang paling sering membuat onar disekolah.

Elang menurut, ia turun dari tempat itu dengan pantat yang menyentuh tanah lebih dulu, hingga kini ia meringis kesakitan. Serius baru kali ini dia gagal pendaratan, jika saja ia tidak bertemu guru itu, mungkin ia tak akan begini.

Pak Suwar menarik ujung rambut disebelah telinga laki-laki itu, membuat dia kelimpungan karna tarikannya yang menyakitkan kulit.

"Kamu ya, udah absen empat hari, terus kemaren tawuran, sekarang  malah dateng telat. Mau jadi apa kamu besok."

"Mau jadi suami sholeh pak." jawab Elang polos.

"Kamu ya," dan tarikan digudiknya makin mengeras, membuat Elang teriak tertahan. "Ayo ikut saya. Kamu lari 50 kali keliling lapangan."

'what the hell'

---

Pak Suwar segera memasuki kelas, langkah pria berpeci itu membuat semua murid bungkam karna wataknya yang terkenal tegas dan keras.

"Assalamualaikum." katanya seraya beranjak menuju bangku guru didepan kelas.

"Waalaikumsalam." Jawab murid kelas itu serentak.

"Assalamualaikum." ucapan salam itu kembali terdengar dari ambang pintu. Gadis disana terlihat ngos-ngosan seperti habis berlari.

Anne pucat pasi, kenapa guru biologinnya berganti dengan pria disana, dan bukannya Bu Inggrid.

Pak Suwar si pengajar Agama itu menjadi guru penganti hari ini, ia menoleh pada Anne disana, berani-beraninya seorang murid telat hampir satu setengah jam begini.

'mampus' Anne merutuki dirinya sendiri. Kenapa juga mobil ayahnya harus mogok, dan kenapa juga tadi ia memaksa sang ayah untuk menyuruh satpam membukakan gerbang untuknya. Padahal jika melihat siapa pengajar disana, Anne ikhlas melawatkan satu mata pelajaran itu.

hallo Anne!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang