10 - Tiga Hari yang Berantakan

15 1 0
                                    

Kalau sudah bertemu Senandung, Lamun punya kebiasaan baru yang tidak terpuji. Tiba di rumah langsung tidur, memeluk guling dan membelakangi isterinya.

Ia bahkan tidak lagi mengalami cemburu bila tiba-tiba istrinya melayang, terbang, “dipakai” orang lain. Ini yang Lamun suka dari Senandung. Senandung tidak bisa ditarik ke sana kemari. Di taman, Senandung hanya duduk menghadapi Lamun. Lain dari itu bila datang menggoda, diacuhkannya.

Intinya, Lamun makin kesengsem pada Senandung. Suatu malam, Lamun membuat lingkaran ke tiga pada tanggal di kalendernya, sebagai tanda hari-hari tanpa kehadiran Senandung.

Hidupnya sepekan ini kacau balau. Ia jadi suka mabuk-mabukan, tidur di emper-emper toko. Ia tidak lagi memerhatikan dirinya. Keadannya jadi kusut, tidak beda saat ia menjadi pemulung dahulu.

Waktu istrinya datang dan mengomel, Lamun mengkhayalkan istrinya jadi kodok lalu jadilah kodok. Lamun tertawa sendiri melihat hasil perbuatannya itu.

Istrinya yang sudah jadi kodok, meloncat-loncat menuju got dan menceburkan diri ke dalamnya sambil berkata,”preeet”. Lamun balas berucap, "Met nah”. (*)

Lamunan si LamunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang