13 - Sebuah Keputusan

14 1 0
                                    

Lamun mengadakan rapat keesokan harinya. Dalam rapat itu ia menyatakan pemunduran dirinya dari perusahaan dan menyerahkan kendali perusahaan kepada Pulung, sahabat karibnya.

Keputusan yang dianggap tidak waras ini selanjutnya dianggap waras demi pertimbangan keselamatan dan kelanjutan jalannya perusahaan.

"Kau sudah gila apa," hanya Pulung yang masih tidak percaya.

Pulung protes. "Ini impianmu dulu, kau ingat?"

Waktu mengucap kata "kau ingat", semua pegawai menoleh pada Pulung. Pulung merasa seperti terdakwa.

"Impian itu sudah terwujud. Kini aku punya impian yang baru lagi. Rapat ditutup," kunci Lamun.

Pulung melongo.

"Jangan lupa dikatup Lung eh pak direktur, ntar lalat bikin sarang," goda Seprianti sembari membubarkan diri. (*)

Lamunan si LamunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang