Setelah boleh keluar dari RS, Lamun segera diajak Pulung masuk kantor. Pulung sengaja berbuat itu untuk membantu mengembalikan ingatan Lamun.
Upayanya gagal. Lamun bukan lupa tapi memang tidak pernah mengalami.
"Begitu ya," hanya itu yang bisa diucap Lamun mendengar uraian panjang lebar Pulung.
Ia melihat fotonya di dinding saat menjadi pembicara di sebuah seminar, juga saat ia meresmikan perusahaan.
Di meja kerjanya ada foto seseorang yang sangat dikenalnya, Senandung.
"Apa ini masih di alam khayal ya," Lamun membatin. Dicobanya menghayalkan sekretarisnya jadi kodok, tapi tidak terjadi apa-apa.
"Itu siapa?" tanya Lamun pada Pulung.
"Itu pacar tuan, Senandung," jawab Pulung, sambil menggigit bibirnya, seiring perlahan-lahan hatinya menuju ambang putus asa.
"Sekarang di mana dia," susul Lamun.
"Emmm, dia meninggal dalam tabrakan itu, tuan," Pulung terbata-bata.
Lamun terguncang, darahnya berdesir hebat, muncul banyak bintang-bintang di pupil matanya, ia pingsan.
Seisi kantor lesu. Mereka merasa kehilangan tuannya. Lupa ingatan yang dialami bosnya ternyata parah. Itu kesimpulan final mereka. (*)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lamunan si Lamun
FantasyLamun merantau ke negeri khayali. Di sana ia berubah menjadi orang kaya raya dan menikah dengan dirinya sendiri. Tapi cinta kepada seorang wanita telah membuatnya kembali ke dunia realitas meski harus menjadi jembel.