chapter 2

6.1K 450 4
                                    

Cast :hunkai, and other

Kai'pov
Hari ini hari dimana aku akan bertemu dengan calon suamiku, entah siapa aku tidak tahu karena aku hanya pernah melihatnya dari belakang saat acara lamaran. Entah eomma tidak mengijinknku keluar saat itu. Bukannya aku tidak laku , tapi orang tuaku hanya menginginkan yang terbaik untukku, untuk itu masa depanku pun mereka perhitungkan dengan matang juga. Masalah kekasih? aku tidak memilikinya dalam 24 tahun hidupku, karena aku fikir aku hanya akan mencintai suamiku kelak , siapapun dia. Aku hanya tidak ingin mencintai seseorang yang akhirnya hanya menjadi kenangan tanpa setatus yang jelas. Jujur aku takut untuk mencintai karena aku tidak siap untuk tersakiti. Aku hanya berdoa semoga ini yang terbaik untukku dan untuk semuanya.
.
.
" kaiah ayo keluar, semua sudah menunggu"
" neh eomma" akupun melangkah bersama eommaku menuju ruang tamu dimana semua orang berkumpul diasana.
" eoh apakah itu kai? Ya ampun manisnya kemari, nak biarkan aku memeluk menantuku yang manis ini."
" kai itu bibi Oh , calon mertuamu, ayo sapa dia" akupun tersenyum dan mendekat kearah beliau, memeluknya sesuai permintaannya.
" hei nak peluk aku juga,," kata seorang lelaki yang ku duga sebagai tnOh itu. Dan aku hanya menurutinya.
" ayo nak duduk di dekatku" pinta nyOh dan aku menurutinya.
Kami mengobrol ringan mengenai pekerjaanku, hobiku dan hal lainnya sewajarnya perkenalan biasa
" maaf saya terlambat tadi ada rapat dadakan dan tidak bisa ditunda" kata seorang lelaki yang baru saja masuk. Itu pasti dia, sungguh aku belum berani mengangkat wajahku , aku belum siap menatapnya. Jadi sepanjang pembicaraan mereka, aku hanya menunduk , menjawab seadanya bila ditanya tanpa memandang wajahnya. Apa dia tampan? Sungguh aku penasaran tapi tidak berani mengangkat wajahku, aku malu. Mereka mulai membahas tanggal pernikahan dan aku hanya diam mendengarkan mereka, akhirnya perdebatan itu selesai 30 menit kemudian setelah membahas mengenai WO dan segala macam nya itu.
" baiklah semuanya sudah fix, jadi mari kita makan malam lebih dulu"
" ara, kau tau saja yeon jika aku sudah mulai lapar" ujar tuan Oh berkelakar yang dihadiahi tawa dari yang lainnya.
.
.
" maaf bibi aku sudah makan dalam perjalanan kemari, jadi aku hanya akan duduk disini "
" begutukah, ah sebaiknya kai dan sehun mengobrol saja dulu, kai ayo ajak sehun ke taman, jangan lupa bawa cemilan, kalian kan juga harus berkenalan ," ujar eommaku
" iya ,itu ide bagus. Sana sana!"
Akupun mengajaknya ke beranda samping rumaku

  Sana sana!"Akupun mengajaknya ke beranda samping rumaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami hanya saling duduk dalam diam.
" mmm jadi bisakah kita berkenalan, namaku Oh Sehun. Kau sendiri?" katanya memulai mencairkan suasana sambil menyodorkan tanganya.
" aku kim jongin, tapi keluargaku memanggilku kim kai, katanya dulu aku sempat menangis karena ingin mengganti namaku dengan kai, entahlah itu konyol sekali" kataku menyalaminya masih dengan menunduk.
" baiklah, salam kenal dan bisakah aku melihat wajahmu?" pintanya
" tapi aku malu"
" kau tak boleh malu, dalam hitungan hari kita akan menikah. Tidakkah kau ingin melihat wajahku?" dengan perlahan aku mengangkat wajahku dan menatapnya. Kami terdiam saling menatap ,menyelami wajah masing- masing sampai aku teringat sesuatu,
Ya ampun, itu sehun hyung, kekasih luhan hyung sahabatku, bagaimana bisa ini terjadi?????
.
.
.
" kau...."
" sehun ayo kita pamit, sekarang sudah malam besok appamu harus ke jepang, "
" neh eomma, kai aku permisi, selamat malam"
Katanya berlalu dari hadapanku.
Ya tuhan cobaan macam apa ini. Luhan hyung maafkan aku tapi aku tidak bisa membatalkan ini semua . aku harus menghubungi sehun segera untuk meminta penjelasan.
.
.
Skip
.
.
Seminggu ini selain disibukkan dengan keperluan pernikahan aku mencoba menghubunginya. Dan tidak berhasil sama sekali, dia tidk ikut mempersiapkan karena harus dikejar deadline, entah pernikahan ini benar benar terburu- buru hanya dengan alasan sebentar lagi usia sehun akan menjadi 27 dan harus segera menikah. Aku hanya takut melukai perasaan banyak orang, di samping itu aku tidak sanggup menghadapi kekecewaan eomma appaku.
.
.
.
Sehun pov
Hari ini aku sudah resmi menjadi suami kai, saat ini kami sedang dalam acara resepsi dan ku perhatikan wajahnya yang menunduk. Apa dia keberatan dengan ini semua, aku maemang belum berkomunikasi lagi denganya sejak malam itu aku harus mengurusi dokumen dokumen itu. Maka dari itu aku mematikan ponselku .
" eomma boleh kami pulang sekarang, kai terlihat lelah," kataku pada eommaku yang berjalan di sampingku, ini sudah sampai tengah acara
" ya ampun manisnya, kau pasti tidak sabar ya, baiklah nikmati malammu, jangan kasar ya hunkekeke" kata eomma menggoda.
Akupun dengan segera mengajaknya untuk pulang ke apartemen ku.
.
.
.
.tbc

DilemmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang