Ch. 17

1.8K 154 24
                                    

Long  long time no see guys, berapa tahun yaa, sampe lupa😂😂😂
Hope you like this guys..

.
.
.
.
.
.
--Kai pov--
Usia kandunganku sudah 8 bulan berjalan, dan minggu depan akan masuk usia 9 bulan.

Dan selama itu pula aku memutuskan tinggal dirumah eomma appaku.

Kondisi perusahaan Sehun hyung sudah kembali stabil, dan aku masih menunggunya terbuka atas apapun terkait Luhan hyung.

Tapi selama itu pula ia bungkam seolah tidak terjadi apapun diantara dia dan Luhan hyung. Bagaimana bisa ia berkata sudah tidak berhubungan tapi uangnya mengalir di rekeningnya, apa yang tidak aku mengerti sebenarnya?

Dan aku juga masih menunggu cintanya. Entah kapan datangnya, aku merasa pesimis hanya dengan memikirkannya. Aku sudah memikirkan rencana untuk kami selanjutnya, setelah baby lahir aku akan benar-benar tegas dengan perasaan dan hubungan remang-remang ini.

Aku akan tegas akan perasaanku,  perasaan Sehun hyung, dan hubungannya dengan Luhan hyung. Untuk saat ini aku memilih bungkam karena aku tidak ingin berfikir sesuatu yang nantinya menjadi boomerang bagiku dan baby.

Eomma Sehun hyung sering berkunjung sekedar menyapa dan sesekali membantu mempersiapkan keperluan persalinan. Kami sudah mengetahui hpl ku dan sudah membuat janji operasi dengan dokter kandungan langganan kami.

Semua tampak berjalan sebagaimana mestinya, dan aku berharap akan terus seperti ini. Setidaknya sampai baby lahir...

__end Kai pov__

--Sehun pov--

Entah sudah berapa lama aku menunggu disisni. Didepan ruang operasi yang menjadi saksi betapa takutnya aku saat ini, yang menjadi saksi betapa lemah dan pasrahnya aku saat ini.

Tuhan… aku mohon selamatkan mereka berdua, aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika seandainya aku harus kehilangan salah satu dari mereka, membayangkannya saja terasa begitu menyakitkan, dan aku benar-benar takut dalam penantianku.

Saat aku dan Chanyeol hyung sampai, paman Shin memberi tahu jika Kai harus segera melahirkan walaupun tanggalnya masih jauh dari hpl dan jadwal operasi yang telah disepakati dengan dokter kandungan kami sebelumnya.

Aku yang masih kaget mendengar hal itu segera dituntun untuk menandatangani sejumlah persetujuan mengenai tindakan operasi yang akan diterima oleh Kai, bahkan aku tidak sempat untuk melihatnya walau sebentar, operasinya harus segera dilakukan.

Entah, aku kalut untuk sekedar berfikir apa yang sebenarnya terjadi pada Kai, siapa yang membuatnya seperti ini? Sungguh aku tidak akan membiarkan siapapun yang mengakibatkan semua kekacauan ini hidup dengan tenang, aku bersumpah untuk itu.

“operasinya selesai” kata Chanyeol hyung yang lebih dulu menyadari jika lampu operasinya telah berubah menjadi hijau. Aku segera menghembuskan nafas yang entah sejak kapan terasa begitu menyesakkan.

Pintu ruangan itu segera terbuka, menampakkan seorang dokter yang memimpin operasi kali ini. Segera saja akau berdiri menghampirinya, bahkan aku tidak bisa membuka bibirku sekedar menanyakan keadaan Kai dan Baby, hingga dokter tersebut menepuk pundakku pelan dengan senyum lembut yang menenangkan.

“ Puji Tuhan, operasinya berjalan lancar, putra anda lahir dengan selamat namun harus berada di incubator sampai kondisinya benar-benar kuat. Tn. Kai sedang beristirahat, nanti akan kami pindahkan ke kamarnya. Anda bisa menemui putra anda setelah dibersihkan diruang Bayi. Sekali lagi selamat, saya permisi”
Dokter itu tersenyum sambil berlalu melewatiku yang sudah tidak bisa berkata apa-apa.

DilemmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang