Chapte 5

4K 356 9
                                    

HunKai as always
..
.
..
Sehuns'apartment 11.00pm
Kai's pov
Aku sudah mulai baikan setelah seorang pelayan datang kerumah, membantu merawatku dan menyelesaikan pekerjaan rumahku. Mungkin sehun yang memanggilnya , karena setelah ia pergi, ia benar benar tidak memberi kabar sama sekali. Apa ia marah denganku? Ya Tuhan aku sungguh takut, ini pertengkaran pertama dalam pernikahan ini. Entahlah, biarkan dulu saja sampai nanti ia pulang. Aku pun memutuskan untuk kembali tidur, memulihkan tenagaku agar bisa memasak untuk makan malam nanti.
.
.
.
.
Sehun's pov
Seharian ini aku benar benar tidak bisa konsentrasi dengan apa yang ku kerjakan, aku benar benar merasa bersalah pada Kai, bagaimanapun ia sakit karena menungguku pulang dan mengurusiku setiap hari, itulah yang membuatku langsung menyuruh bibi seo untuk merawatnya, ia adalah salah satu kepala maid di rumah eomma dan appa. Jujur aku tidak ingin dia bekerja karena bagaimana pun ia juga harus mengurusiku, tapi sisi lain aku tidak ingin merenggut kebebasannya, apa yang harus kulakukan jika begini.
Dddrtt
Dering telepon dari eomma mengagetkanku dalam lamunan sekilasku, segera akupun mengangkatnya, untuk mengantisipasi omelannya karena lama mengangkat teleponnya.
"Naya eomma , ada apa?" jawabku mulai menegakkan tubuhku yang terasa pegal harus seharian duduk di ruanganku
"Hunah, besok nenek akan berkunjung, jadi bisakah kau dan kai menginap dirumah. Sudah lama juga kau tidak pulang kerumah, apa tinggal berdua dengan istrimu itu sangat menyenangkan.?"
" apa maksud eomma, aku biasa saja, aku akan membicarakannya pada kai nanti sepulang dari kantor"
"Arayo,oh ya hun bagaimana? , sudah ada tanda-tanda belum? ayahmu terus bertanya padaku kapan ia dapat cucu" jujur aku shock mendengarnya, berciuman saja belum pernah apalagi itu, jujur sebagai lelaki aku pernah memikirkannya tapi apa ini tidak terlalu cepat untuk kami yang baru saling mengenal untuk segera menjalankan peran sebagai suami istri sesungguhnya ? Itulah yang bisa membuatku bertahan, bahkan disaat saat tidak tertahankan ketika aku melihatnya memakai pakaian ketat, saat tak sengaja aku melihatnya tanpa busana ketika mandi, jangan salahkan aku untuk hal itu, salahka kebiasaan buruknya yang tidak mengunci pintu kamar mandi saat di kamarmandi. Aku sebagai pria normal, jika disuguhi tubuh seseksi tubuh kai pasti akan bereaksi, lihat saja bibirnya yang merah dan tebal, menggoda sekali untuk di cium, lalu pinggang rampingnya, belahan dadanya, serta bongkahan padat di belakangnya, ditambah dengan warna kulitnya yang eksotis mampu membangunkan ku dalam sekejab, aku takut ia belum siap, dan aku takut jika ini hanya nafsu semata
",,-hun, sehun, kau masih disana? YAK oh sehoon!!!!!!"
"Eomma janga berteriak, kau ini apa apaan"
"Kau yang apa apaa , membuat eommamu mengoceh sendirian, kau dengar tidak apa yang kukatakan tadi?"
" iya eomma aku mengerti , besok nenek akan datang dan aku harus mengajak kai untuk menginap dirumah, aku benarkan?"
"Baiklah, kau benar. Apa yang tadi kau fikirkan? Kau berfikir jorok tentang kai ya???"
"Apa maksudmu, tentu saja tidak" kataku dengan wajah memanas menahan malu karena ketahuan sedang berfikir yang tidak tidak tadi.
" apa kai begitu hot? Menurut eomma dia seksi sekali dengan pantat sintalnya itu, kau pasti betah menidurinya ya hahaha"
" ku tutup teleponnya, anyeong"
"Ish kau ini seenaknya sendiri. Ya sudah, jangan lupa buatkan cucu untuk kami ya sehunnie, eomma tutup dulu teleponnya" sungguh eommaku memang terlalu vulgar dan tidak tau kondisi, bagaimana jika tubuhku bereaksi, bisa panjang urusannya. Eoh ,aku belum sempat menanyakan kabarnya lagi tadi, sudahlah,sekalian pulang saja, aku sudah lelah dan pekerjaanku sudah selesai meskipun masih jam 5 sore, lebih awal 2 jam dari jam kerjaku biasanya. Akupun melangkahkan kakiku menuju parkiran untuk segera pulang ke rumah.
.
.
.
Tak butuh waktu lama akupun sampai di apartmen.
"Aku pulang"
Kataku setelah berhasil membuka pintu dan tidak mendapat sahutan apapun, aku pun memetuskan untuk langsung ke kamar, disana kulihat kai yang masih tertidur meringkuk di ranjang, jadi aku memutuskan untuk memesan makanan untuk makan malam, aku tidak mau ia bangun dan bingung menyiapkan makan malam.
Bagaimanapun ia sakit karena aku, ia pasti lelah mengurusiku. Aku pun ikut berbaring disampingnya, kuperhatikan wajahnya yang damai , jujur wajahnya terlihat sangat manis dan menggemaskan saat ini,
"Kai ah, bangun, sudah setengah enam, kai ah," bisikku sambil menggoyangkan sedikit bahunya.
" kai ah, ireona....kai ah" kulihat ia mulai menggeliat pelan dan mulai membuka matanya.
" hyung, kau sudah pulang" katanya serak seketika ia seolah langsung teringat sesuatu, langsung bangun dari tidurnya, tapi ku tahan pergerakannya, hingga ia kembali berbaring dan memeluknya erat agar tidak bangun lagi
" hyung aku lupa belum menyiapkan makan malam, biarkan aku bangun, ok"
" tidak. Kau masih sakit, dan aku sudah memesan makan malam untuk kita"
" maaf hyung. Aku benar benar ketiduran, aku-"
" sudah, tidak apa-apa . kau harusnya istirahat saja. Dan aku yang harus minta maaf, kau pasti kelelahan mengurusiku ya, apa kita perlu seorang asisten untuk membantumu?"
" tidak hyung. Aku bisa menghandelnya sendiri, aku suka mengurusimu hyung" katanya memelan di akhir kalimat dengan menundukkan wajahnya malu , pasti wajahnya memerah sekarang. Aku pun mengeratkan pelukanku
" hei, apa wajahmu memerah, sini aku lihat, pasti cantik sekali, ayo angkat wajahmu" kataku menggodanya dan berusaha mengangkat wajahnya. Ia pun hanya menggeleng dan mengeratkan pelukannya yang semakin menenggelamkan wajahnya di dadaku.
" hei, ayo aku mau lihat"
" hyuuuuuung, jangan menggodaku" katanya memukul dadaku pelan
" hahahaha ara ara, ohya, besok nenekku akan berkunjung ke rumah, jadi besok kita menginap di rumah eomma ya" kataku sambil membelai rambutnya, dan jujur ini interaksi paling intens yang pernah kulakukan dengannya dalam 3 minggu pernikahan kami.
" aku tidak masalah,"
" baiklah, sekarang angkat wajahmu, aku ingin berbicara serius" kataku sambil mengangkat dagunya pelan, dan ia hanya diam menurut dan mulai menatapku dalam tatapan penasarannya
" apa hyung?"
" aku memintamu memilih dua hal, yang pertama berhenti dari pekerjaanmu dan fokus mengurusiku atau kau tetap bekerja, tapi urusan rumah asisten yang mengurusi" kataku sambil mengelus wajahnya. Ia tampak bingung dengan wajah berfikirnya
" aku mau dua duanya hyung, aku suka semuanya"
" tapi aku tidak mau kau kelelahan dan sakit seperti sekarang"
" aku sakit bukan karena itu, aku sakit karena , sedang jatahnya sakit saja, "
" kau ini, jadilah istri yang baik dan penurut . pilih salah satu, tapi untuk sementara kau dilarang bekerja sampai benar benar pulih, dan fokus untuk mengurusiku" kataku menyentil pelan keningnya.
" hyuuung, jangan menyentil kepalaku, nanti otakku geser," katanya merajuk
" ara ara, sini sini ku sembuhkan," kataku mengelus keningnya. Ia pun mendongakkan wajahnya untuk menatap mataku, tanganku berhenti di pipinya sementara kami saling memandang , menyelami wajah masing masing, ia benar benar manis dan cantik dari jarak ini, tatapanku selanjutnya berpindah pada bibir merahnya yang merona, tiba tiba saja aku ingin mengecapnya, apa tidak apa apa? Ku fikir tidak apa apa, melihatnya hanya diam aku pun mulai mendekatkan wajahku ke wajahnya, sedikit lagi, sedikit lagi
Sedikit lagi, dan bibirku benar benar menempel di bibirnya, rasanya manis, dan aku benar benar ingin melumatnya sekarang, sedikit saja mungkin tidak apa, aku pun mulai membuka bibirku bersiap melumatnya
Ting tong........tingtong, tiba tiba saja bel apartmen berbunyi saat aku dalam posisi seperti ini, dasar menyebalkan, aku pun menjauhkan wajahku dan menatap wajahnya yang memerah malu, aku pun tersenyum membelai pipinya
" maaf ya , pengalaman pertama kita tidak berjalan mulus, emmm kita lanjutkan nanti. Aku akan membuka pintu dulu" chuuup sekali lagi aku mengecup bibirnya dalam sebelum benar benar keluar kamar untuk membuka pintu, aku senang sekali rasanya, ya ampun jantungku , tenanglah, ayo hun tarik nafas dan keluarkan perlahan, hah.
..
.
.
.
Tbc
Ooc banget dan tambah gaje haha

DilemmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang