Favorite

899 136 9
                                    

Dara noona's Fav

🌸 Dara noona sangat menyukai bunga, walau sekarang dia tidak bisa melihat, dia tetap menyukai harim bunga. Dara noona dulu pernah bekerja sebagai perangkai bunga. Dia sangat menyukai bunga Daisy.

🌸 makanan yang dia suka adalah masakan rumah, dia bukan tipe pemilih makanan. Makanan restoran yang paling dia suka adalah masakan ahjumma Lee. (🏠📑)

"Apa maksudnya gambar ini? Rumah? Lembar berikutnya?"

Jiyong membalik lembar itu, "ah~ alamat ahjumma Lee? Bahkan dia menggambar petanya?" Jiyong terkekeh.

🌸 Dara noona suka musim gugur, dia suka membayangkan kembali musim gugur terakhir yang ia lihat. Warna-warna dedaunan yang berjatuhan ditepi jalanan. Menurutnya, setelah sekarang ia tidak bisa melihat, suara gemerisik dedaunan di taman kota itu ternyata bisa membuatnya tenang.

🌸 Dara noona tidak pernah membicarakan lelaki idamannya, tapi aku rasa Dara noona akan menyukai seseorang yang konsisten dan sedikit imut.

"Daisy, nyonya Lee, musim gugur, konsisten dan imut? Not bad" gumam Jiyong.

"Permisi, Mr. Kwon, pukul 2 siang nanti akan ada rapat kerja sama dengan pimpinan perusahaan Hapyong" ujar sekretarisnya.

"Ya. Aku ingat. Aku akan segera kembali setelah makan siang" jawab Jiyong masih tetap fokus pada buku itu.

"Baik" ujar sekretaris itu lalu undur diri.

Jiyong memeriksa arloji mahalnya, "apa aku pergi sekarang saja?" Tanya Jiyong pada sisi lain dari dirinya.

"Eomma akan curiga jika aku keluar untuk makan siang secepat ini" jawab sisi lain dari dirinya, "ah! Masa bodoh" kata Jiyong lagi lalu mengambil jasnya yang tergantung tak jauh dari mejanya.

"Jiyong-ah!" sapa ibu Jiyong yang masuk tanpa permisi. "Kau mau pergi?" tanya ibunya melihat Jiyong yang tengah memasang jas.

"Ah.. iya" jawab Jiyong kaku.

"Kemana?"

"Hanya makan siang" jawab Jiyong lalu bersiap pergi.

"Kau akan makan siang bersama wanita itu?" selidik ibunya.

Jiyong tidak menjawab pertanyaan ibunya itu.

"Heol.. kau bahkan sebegitu khawatirnya pada wanita buta itu, tapi kau bersikeras tidak mau memperkenalkannya pada ibumu ini?" tanya ibunya tidak percaya.

Jiyong mengetatkan dasinya, "Bukankah eomma sudah menyelidikinya? Aku melihat orang-orang suruhanmu disekitar tempat tinggalnya"

Ibunya berdehem, "eomma tidak bisa diam begitu saja. Setidaknya aku harus tau seperti apa kekasih dari anakku" katanya mencari alasan.

"Harus aku katakan berapa kali agar eomma paham? Dia itu bukan kekasihku!" seru Jiyong geram.

"Omo.. omo.. kalau kalian mau backstreet silahkan.. eomma tidak akan melarang" ujar ibunya sambil membenarkan letak anak rambutnya lalu duduk di sofa yang ada diruangan itu.

Jiyong menatap ibunya aneh, "aku mau pergi" kata Jiyong mengingatkan.

"Ada hal penting yang harus kau tau" ujar ibunya misterius.

"Apa?"

"Duduklah"

Jiyong tidak mendengarkan dan hendak pergi.

"Ini semua mungkin saja ada hubungannya dengan wanita buta itu" kata ibunya lagi membuat Jiyong menghentikan langkahnya dan akhirnya duduk dihadapan ibunya itu dengan malas.

BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang