21th Annual Bussiness Awards Announce Stephie Awards Winner From Across The Globe
Gold, Silver and Bronze Stevie winners were selected from more than 3,800 nominations received from organizations and individuals in more than 60 nations.
The top Gold Stephie Award winner this year is MS Ad, the Mexico advertising agency, with 13 Gold Stephies in a variety of categories. MSG GROUP worldwide is next with eight Gold Stephie wins, while Milan Statistics Center, Telmom Indonesia and Weber Shandwisk worldwide follow with seven each....
Jiyong tidak bersemangat membaca lanjutan dari website resmi pengumuman dari acara penghargaan terbesar di dunia bisnis internasional itu.
Kerja kerasnya selama ini nyatanya tidak berhasil mengantarkannya pada penghargaan itu.
Ayahnya pasti sedang tersenyum karena dia akan mendapatkan apa yang dia inginkan untuk yang sekian kalinya, pikir Jiyong.
Jiyong lebih memilih untuk melanjutkan pekerjaan yang sudah terlanjur ia kerjakan setengah jalan.
Sementara disisi lain, sepasang suami istri juga sedang membaca artikel yang sama."Bagaimana menurutmu?" tanya Mrs. Kwon pada suaminya begitu selesai membaca pengumuman itu.
"Kami sudah membuat kesepakatan. Aku tidak akan menarik kembali kata-kataku" jawab Mr. Kwon tanpa berkedip dari layar laptopnya.
"Jangan terlalu keras padanya. Dia sudah berusaha keras untuk ini"
"Ini sudah jadi bagian dari kesepakatan kami"
"Terserah kau saja. Aku tidak akan ikut campur dalam kesepakatan konyolmu dan Jiyong itu. Aku hanya ingin mengingatkanmu, bahwa Jiyong sudah berubah sampai sejauh ini sedikit banyak adalah karena keberadaan wanita itu, jangan sampai kau menyesal karena ini, Yeobo" ujar Mrs. Kwon lalu keluar dari ruang kerja suaminya itu.
Mr. Kwon hanya menatap layar laptopnya lurus tanpa begitu memperhatikan perkataan istrinya itu. Ia terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu sambil mengetuk-ngetukkan jarinya ke atas meja.
***
"Ji! Aku sudah menemukan pekerjaan baru!" seru Dara begitu melihat Jiyong yang ternyata pulang lebih awal.
"Benarkah?" jawabnya lemah.
"Kau kenapa? Wajahmu terlihat pucat" ujar Dara lalu berhambur kearah Jiyong seraya menangkup wajahnya dan memeriksa dahinya.
"Yak! Kau panas?" ujar Dara panik.
"Tenanglah, aku tidak apa-apa"
"Kau yakin?"
Jiyong mengangguk pelan.
"Istirahatlah"
Jiyong mengela nafas berat. Kepalanya makin terasa pening sekarang. Apalagi setelah mendengarkan perkataan Dara barusan, mengingatkannya kembali pada perjanjian bodohnya dengan Ayahnya dan hasil dari kerjanya selama ini hanya akan dihargai jika mendapatkan piagam dari acara penghargaan internasional itu.
Konyol! Bagaimana mungkin seorang yang baru masuk dalam dunia bisnis sepertinya mampu mengalahkan 3799 perusahaan lainnya yang sudah memiliki pengalaman lebih banyak darinya? Bukankah masuk kedalam daftar nominasi saja sudah termasuk prestasi kinerjanya selama ini?
Tok tok tok.
"Ji? Boleh aku masuk?"
"Masuklah"
Dara terlihat kesusahan membuka pintu sambil membawa nampan berisi makanan.
"Makan dulu, ya?" pujuk Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath
Fanfiction"Tidak apa-apa" "Semua akan baik-baik saja" "Iya. Semua pasti akan baik-baik saja" "Aku mencintaimu" "Maafkan aku..."