Truth

964 137 14
                                    


"Kasus Percobaan Pembunuhan Mr. K Dilanjutkan"

"[NEWS] Kasus Dilanjutkan, Polisi Menemukan Kejanggalan Dari Pernyataan Pelaku Percobaan Pembunuhan Mr. K"

"Mr. K Kembali Dipanggil Sebagai Saksi, Kasus Mulai Mendapati Hasil"

"Percobaan Pembunuhan Mr. K, Diduga Bermotifkan Persaingan Perusahaan"

"Mr. P Diduga Menjadi Otak Dibalik Kasus Percobaan Pembunuhan"

Jiyong datang menghadiri panggilan dari pihak kepolisian sebagai saksi dalam kasus percobaan pembunuhan dirinya yang terjadi tahun lalu itu.

Jiyong kembali ke rumah setelah berjam-jam memberikan kesaksian dikantor polisi. Ia juga dihadang oleh segerombolan wartawan yang meminta pernyataannya tentang kasus yang terjadi padanya itu. Namun Jiyong memanggil seluruh bodyguardnya untuk menghalau segerombolan wartawan itu.

Pikirannya tak menentu. Sejak berita ini muncul pagi tadi, Dara tidak dapat ia hubungi. Ia menolak untuk berbicara pada Jiyong. Menurut penuturan pelayan di rumahnya, Dara hanya termenung seharian di taman rumah. Dia juga menolak untuk makan dan tidak melakukan hal apapun.

"Nona" sapa Lami.

"Ya" jawabnya lemah.

"Apa yang Anda lakukan disini? Tuan sangat mengkhawatirkan Anda" ujarnya.

"Aku juga" jawab Dara pelan dengan tatapan kosongnya.

"Kalau begitu hubungi saja Tuan, Nona. Aku yakin tuan sedang pusing menghadapi masalah ini seorang diri" saran Lami.

Dara hanya terdiam tidak merespon perkataan Lami. Pikirannya juga sama kacaunya seperti Jiyong.

"Aku akan menunggunya disini. Kau istirahatlah" kata Dara akhirnya.

"Baiklah, Nona. Kalau begitu, saya ke dalam dulu"

***

Dara menunggu Jiyong hingga larut malam, namun dia belum juga pulang.

"Apa yang sedang ia lakukan sekarang? Apa terjadi sesuatu padanya? Apa dia sedang sibuk di kantor?" batin Dara.

"Apa yang kau lakukan disini?" sapa Jiyong sambil mengendurkan dasi pemberian Dara yang sedang ia gunakan.

Dara berbalik ke arah asal suara "Menunggumu" jawabnya pelan.

"Ayo, masuk. Udara mulai dingin" ujarnya lalu merangkul bahu Dara.

Dara memeluk Jiyong, menyembunyikan wajahnya didada bidang Jiyong. Dara tidak bisa menahan semua kesedihannya lagi. Semua pemberitaan itu membawa kembali semua kenangan pahit saat ia harus merelakan Cheondung yang pergi dengan tiba-tiba, menyisakan sesak di dadanya.

"Kau kenapa?" Ia mencoba melihat wajah Dara namun Dara semakin menyembunyikan wajahnya yang mulai sembab itu di dada Jiyong.

Jiyong membalas pelukan gadis itu sambil mengelus kepalanya. Mereka sama sekali tidak berbicara, namun mereka saling mengerti perasaan satu dengan lainnya.

"Semuanya akan segera berakhir, Dara. Aku dan tim penasehat hukumku sedang mengatur rencana agar mereka dihukum seberat-beratnya" ucap Jiyong menenangkan pujaan hatinya itu.

"Kau baik-baik saja?" tanya Dara yang masih betah menyembunyikan wajahnya.

"Jangan khawatirkan aku, banyak orang yang menjagaku" jawabnya mengeratkan pelukannya.

Tubuh kecil Dara bergetar, ia masih belum selesai dengan kesedihannya.

"Katakan saja, jangan di tahan" kata Jiyong lagi.

BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang