Jiyong menyampaikan pidatonya dengan perasaan gelisah. Dia terlihat terus melirik ke arah mejanya. Dia tidak bisa merasa tenang saat melihat Dara sedang berbincang-bincang dengan anak dari seorang pembunuh yang menjadi penyebab terbunuh adiknya itu dengan wajah yang penuh senyuman. Sedangkan ibunya terlihat berbicara pada Taeyeon dan sesekali tertawa kecil.
"Akrab sekali mereka" batin Jiyong.
Setelah sesi foto bersama, wartawan keluar dari area venue. Mengingat ini adalah pesta private khusus tamu undangan sesuai dengan perintah presiden direktur yang baru.
Mr. Kwon nampak mendekati Jiyong dengan wine di tangan kanannya.
"Temui aku setelah acara ini" bisiknya sambil tersenyum pada tamu undangan.
"Aku lelah hari ini, abeoji" keluh Jiyong pelan.
"Baiklah, kalau begitu besok setelah pulang kerja datanglah kerumah" katanya lagi.
"Baiklah" jawab Jiyong lalu beranjak mendekati Dara meninggalkan ayahnya yang sesekali melihat gelagat mencurigakan dari anaknya itu sambil berbicara pada rekan bisnisnya.
Jiyong memegang bahu Dara dari arah belakang membuat Dara terkesiap.
"Jiyong?" tanya Dara sambil meraba tangan yang ada dibahunya.
"Sudah makan?" tanyanya mendekatkan wajahnya pada Dara.
"Belum. Aku menunggumu"
"Kalau begitu aku pergi dulu, noona, Mr. Kwon" pamit Chanyeol.
Jiyong hanya mengangguk sambil tersenyum, "pergi kau sana! Dasar parasit!!" hardik Jiyong dalam hati.
Dara, Jiyong, Taeyeon, Mr. Kwon dan Mrs. Kwon duduk di satu meja yang sama. Mr. Kwon menatap anaknya yang dia nilai berlaku aneh itu, sementara Taeyeon duduk dengan kikuk melihat pemandangan yang tidak biasa itu.
Jiyong mengurus Dara, mengambilkannya makanan, minuman, menjelaskan makanan, cara memakannya, menceritakan hal yang dilakukannya seharian tadi sambil sesekali tertawa bersama Dara.
Mrs. Kwon menyeringai melihat respon dari Taeyeon yang terlihat kikuk dan agak gelisah, "jangan coba-coba menggoda anakku" batinnya.
Mr. Kwon sadar bahwa ada sesuatu yang sedang direncanakan oleh istrinya itu melihat dari bagaimana cara dia tersenyum. Dia sudah hapal betul dengan sifat ambisius istrinya itu.
"Sudah pukul 9, kau mau pulang sekarang?" tanya Jiyong pada Dara yang sedari tadi lebih banyak diam.
"Apa acaranya sudah selesai?" tanya Dara.
"Belum. Mungkin akan lebih larut" jawab Jiyong yang terbiasa dengan pesta seperti ini.
"Kau itu pemilik acara, Ji. Tidak sopan kalau kau meninggalkan tamu undanganmu"
"Tidak apa-apa. Aku akan mengurusnya"
"Mereka itu rekan bisnismu, Ji. Hargai mereka. Biar aku pulang sendiri saja" kata Dara lagi lalu pamit pada Mr. dan Mrs. Kwon serta Taeyeon.
Jiyong ikut bangkit dan mengantar Dara, "pulang bersama Soonho hyung saja. Biar aku panggilkan" katanya sambil menuntun Dara berjalan.
Taeyeon menatap punggung Dara dan Jiyong yang melingkarkan lengannya ditubuh kecil wanita itu. Mereka terlihat seperti pasangan dalam sebuah frame dimata Taeyeon saat ini.
"Siapa wanita itu?" Tanya Mr. Kwon begitu mereka pergi.
"Langsung tanyakan saja padanya, bukankah kau menyuruhnya datang besok?" jawab Mrs. Kwon pada suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath
Fanfiction"Tidak apa-apa" "Semua akan baik-baik saja" "Iya. Semua pasti akan baik-baik saja" "Aku mencintaimu" "Maafkan aku..."